Bisnis Camilan Tradisional Beromzet Global

camilan nanutz maniaRenyahnya bisnis camilan memang tak bisa dipandang sebelah mata. Peluang inilah yang kemudian dilirik oleh Riza Rizki Adhiyaksa untuk mendatangkan untung besar dengan menekuni bisnis camilan tradisional. Bermodalkan uang sebesar Rp 300.000,00, sekarang ini Riza bisa meraup omzet penjualan hingga ratusan juta rupiah dalam setahun.

Munculnya Ide Bisnis

Berawal dari bisnis sampingannya yang dulu ikut bergabung menjadi reseller salah satu keripik ternama di Bandung, Riza mulai terdorong untuk memproduksi sendiri keripik nachos dan camilan tradisional lainnya dengan menambahkan sensasi pedas yang dihasilkan dari campuran sambal khas sunda. Dengan proses produksi yang terbilang sederhana, bisnis camilan yang Ia rintis awalnya hanya memproduksi nachos atau pangsit yang dititipkan di warung-warung di sekitar rumahnya serta ditawarkan ke beberapa teman kerja kakak dan adiknya.

Ternyata semuanya memberikan respon yang cukup positif, mereka berkomentar keripik itu enak dan unik rasanya. Bahkan semua tetangga meminta Riza untuk membuat lebih banyak lagi, karena mereka ketagihan dengan citarasa makanan camilan yang Ia produksi. Melihat banyak yang suka dengan camilannya, keempat saudara kandungnya sepakat memberikan dukungan agar Riza bisa meningkatkan kapasitas produksinya.

Mengawali usahanya secara resmi pada tahun 2011 silam, lelaki kelahiran Bandung 4 November 1982 ini mengusung Nanutz sebagai nama usahanya. Kata Nanutz sendiri Ia peroleh karena ketika pertama kali menggoreng nachos, Ia mendengar lagu Smash yang berjudul Cinta Cenat Cenut di radio milik tetangganya. Dari sinilah akhirnya Riza memutuskan untuk menggunakan brand Nachos Cenat Cenut dan disingkat menjadi Nanutz.

Varian Produk Nanutz

keripik nanutzProduk Nanutz Mania sendiri cukup beragam, mulai dari mi nyere sebagai produk andalan, pangsit goreng atau nachos, keripik sosis, keripik kulit ayam, keripik bayem yang diberi nama Mariyu Bayem dan belasan produk camilan tradisional lainnya yang dikemas dengan packaging modern. Sebagai produk andalan, mi nyere itu sendiri memiliki 18 varian rasa. Dengan mengangkat anake macam camilan tradisional khas Sunda, tampilan Nanutz sengaja dibuat modern dengan berbagai varian rasa hingga bentuk dan packaging yang terbilang unik.

Setelah kurang lebih setahun menggeluti bisnis camilan tersebut, sekarang ini Riza mengaku telah memiliki 16 karyawan dan mitra bisnis yang tersebar di berbagai kota besar di Pulau Jawa dan luar Jawa. Setiap bulannya Riza mampu memproduksi sekitar 12.000 bungkus per item produk dengan omset bisnis mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Bahkan ia pernah meraup omzet tertinggi dalam sebulan hingga mencapai angka Rp 750 juta.

Keberhasilan Riza dalam mengembangkan bisnis camilan tradisional beromzet global ini tentunya tak hanya  membuat kaget dan senang dirinya pribadi, namun juga memberikan keuntungan besar bagi semua mitra kerjanya di berbagai penjuru nusantara. Semoga kisah sukses ayah dua anak ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis yang bisa dijalankan para pemula. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!

Sumber gambar :
1. https://s0.bukalapak.com/system/images/1/0/6/8/7/0/5/large/Nanutz_Complate_2.jpg?1337944152
2. http://www.kulinerbdg.com/images/stories/jreviews/_NanutzProduct1_1304090254.jpg

2 Komentar

Komentar ditutup.