Bisnis dari Hobi di Bidang Seni

Bisnis Paper craftMungkin sebagian dari kita belum banyak yang mengenal apa itu paper quilling, namun siapa sangka Lasmini (27) dara cantik asal Bandung ini berhasil meraup untung jutaan rupiah dari seni kreasi kertas tersebut. Memiliki hobi di bidang seni, wanita yang akrab dipanggil Mini ini telah menggeluti bisnis kerajinan paper quilling sejak tahun 2008 silam.

“Sebagai mahasisiswi Pendidikan Seni Rupa, saya sering bereksprimen dalam bidang seni dan keterampilan. Sampai tepat pada tahun 2008, saya menemukan buku luar negeri mengenai paper quilling. Sejak saat itu saya mulai mendalami paper quilling hingga sekarang,” ujar Mini sambil mengenang perjalannya memulai usaha.

Produk awal yang diproduksi Mini adalah gantungan kunci (keychain) dan gantungan ponsel (phonestrap) paper quilling dengan inisial huruf, serta tempelan kulkas. Awalnya produk tersebut hanya Ia gunakan sendiri, hingga akhirnya banyak teman dan kerabat yang menyukai dan Ia pun mulai membuatnya secara massal.

Dalam menjalankan bisnis kerajinan paper craft Mini mengaku banyak perubahan yang Ia lakukan, termasuk salah satunya adalah mengganti nama usaha hingga beberapa kali. “Nama awal bisnis ini adalah Minicraft, kemudian tahun 2009 berganti menjadi HeppiCraft PaperQuilling. Selang 3 tahun, nama bisnis pun kembali berganti menjadi Quilling Corp. 1 tahun kemudian, tepatnya 2014 berganti nama menjadi Forever Paper Project hingga sekarang,” jelasnya.

Kebanyakan Paper quilling yang ada menggunakan kertas seperti majalah, koran, HVS, atau duplek. Bahkan berbagai jenis kertas pernah Ia coba untuk membuat kerajinan paper quilling ini, baru kemudian Mini menemukan jenis kertas karton manila yang lebih mudah diproses dan digunakan sampai sekarang. Hal itu tidak terlepas dari efesiensi harga, dan kelenturan kertas sehingga memudahkan membuat jenis kerajinan ini.

Sampai saat ini produk yang telah dihasilkan Mini antara lain gantungan kunci, gantungan ponsel, boneka paper quilling 3D (seperti seri cepot, couple, artis, mahar pernikahan, wisuda, dll), notebook/ sketchbook, bahan membuat paper quilling/tutorial paper quillling, dan gelang/kalung.

“Produk yang saya produksi memiliki nama yang berbeda pula. Gantungan, boneka, mahar pernikahan dilabeli HeppiCraft PaperQuilling. Notebook dan Sketchbook bernama Hibookshc. Bahan membuat paper quilling dan tutorial paper quilling dinamai Onionn. Yang terakhir gelang dan kalung paper quilling disebut Paper Soup. Harga produk terendah Rp 15.000,00, dan termahal bisa mencapai jutaan rupiah, Tergantung tingkat kerumitan dan ukurannya,” ungkap wanita yang terlahir di keluarga wirausaha tersebut.

Dibantu satu orang tim produksi, saat ini hasil karya mini telah dijual di tiga tempat di kota Bandung. “Kapasitas produksi untuk produk kecil seperti gantungan, gelang, dan kalung bisa dihasilkan 30-40 pcs per hari. Bahan dan tutorial paper quilling mencapai 50 pcs per hari, notebook bisa diproduksi sekitar 20 pcs per hari, dan produk boneka boneka paper quilling 20-25 pcs per hari. Namun produk yang dibuat rata-rata by request atau berdasarkan pesanan,” terangnya.

Tak hanya sukses merintis bisnis dari hobi yang dimiliki, terhitung dari tahun 2009 Ia mulai menjadi pemateri workshop paper quilling dari anak-anak hingga dewasa. Mulai tingkat TK hingga Universitas dan masyraakat umum. “Kemenangan terbesar saya adalah memberikan sumbangsih ilmu melalui workshop dan buku paper quilling. Serta bisa mensejahterakan orang tua, yaitu dengan memberikan kesempatan ke tanah suci,” tutur Mini.

Mini berharap kedepannya bisnis kerajinan paper quilling yang Ia rintis bisa memiliki toko atau galeri untuk memajang hasil karyanya, selain itu Ia juga ingin membuat sebuah pameran seni paper quilling. Ia juga berharap bisa menerbitkan buku paper quilling dilengkapi panduan membuatnya secara lengkap.

“Bagi teman-teman yang masih bingung terjun di dunia usaha, yang terpenting cari minat dan potensi masing-masing kemudian kembangkan. Jangan berhenti mencoba serta berusaha, Banyak memberi, bukan berarti harus selalu materi namun juga bisa dengan memberi ilmu atau manfaat. Dan yang terpenting adalah berdoa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta meminta doa dari orang tua,” pesan Mini mengakhiri sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM