Bisnis Kaos Semarangan Ternyata Menguntungkan

Bisnis KaosBisnis kaos semarangan yang diberi nama dengan “Jeng-Jeng Semarangan” mulai didirikan oleh Asfarina Hayati (22) pada tahun 2012 sejak Ia masih duduk di bangku kuliah. Ide bisnis tersebut muncul ketika Ia mengambil mata kuliah kewirausahaan. Bisnis kaos yang didirikannya tersebut bertujuan untuk mengenalkan budaya dan wisata yang ada di kota Semarang dengan menuangkannya dalam bentuk kata-kata maupun gambar.

Setiap kota-kota wisata pasti memiliki makanan khas maupun souvenir khas dari kota tersebut sehingga tidak dapat dipungkiri jika wisatawan yang datang ke kota wisata tersebut pasti mencari sesuatu yang khas untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.

Bertepatan dengan berdirinya bisnis kaos semarangan tersebut, Pemerintah Kota Semarang sedang mencanangkan program “Ayo ke Semarang” untuk menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara agar berkunjung ke Kota Semarang. Selain itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sedang mencanangkan program sejenis yang diberi nama “Visit Jawa Tengah”. Adanya program-program pemerintah, serta belum adanya pusat souvenir khas Kota Semarang maka Ia berusaha masuk untuk mengisi peluang bisnis khas Kota Semarang.

Target yang ingin dicapai dari pemasaran produk yaitu mengenalkan produk ke konsumen, produk dicintai konsumen serta untuk mencari keuntungan. Target tersebut dicapai dengan beberapa strategi pemasaran melalui media, public relation, pemasaran langsung. Media yang digunakan untuk pemasaran produk adalah brosur, internet, penjualan dengan mobil saat car free day, pembukaan showroom, mengikuti bazar atau pameran di kota Semarang dan pemasaran person to person.

Kaos Semarangan “Jeng-Jeng Semarang” dari awal merintis hanya menyediakan 7 desain kaos lengan pendek warna putih. Namun sekarang telah berkembang menjadi 7 desain kaos lengan pendek warna putih, 12 desain kaos lengan pendek warna hitam, serta 6 desain kaos lengan panjang warna hitam.

Ayahnya adalah salah satu pihak yang menginspirasi dan memberikan ide bisnis membuat kaos semarangan setelah beliau melihat hobi saya di dunia desain. Selain itu, di kota Semarang saat itu  juga belum ada pelaku bisnis kaos yang mengusung tema tentang kota semarang sehingga dari situlah Ia termotivasi untuk menjadi pioneer kaos semarangan di kota Semarang.

Dengan modal usaha sebesar Rp 5.500.000,00 Ia mampu menghasilkan berbagai macam produk kaos dengan harga jual yang bervariasi. Untuk kaos dengan lengan pendek, Ia membandrol harga Rp 55.000,00 dan untuk kaos lengan panjang dengan harga Rp 60.000,00.

Untuk menjalankan bisnis kaosnya tersebut Ia juga bekerja sama dengan teman kuliahnya yang mempunyai bisnis konveksi di Bandung, sehingga proses produksi diserahkan secara penuh kepada temannya tersebut. Bisnis yang hanya membutuhkan bahan baku berupa kaos katun & cat untuk sablon ternyata mampu mengantarkannya dalam sebuah kesuksesan. Kini jangkauan pemasarannya sudah sangat luas bahkan telah mencakup seluruh wilayah Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Ia berharap bisnisnya akan terus berkembang hingga Ia memiliki showroom kaos yang ada di pusat kota Semarang.

Kendala bisnis yang sampai sekarang Ia hadapi adalah masalah letak showroom miliknya yang tidak berada di tengah Kota Semarang sehingga susah dijangkau oleh konsumen. Selain itu penjiplakan desain kaos oleh pihak yang tidak bertanggung jawab juga menjadikan terbatasnya ruang geraknya dalam memasarkan produk secara fulgar. Selain itu, semakin banyaknya pesaing bisnis dalam bidang usaha sejenis juga harus dihadapinya.

Disamping begitu banyaknya kendala yang harus dihadapinya, Ia juga merasakan sebuah kemenangan terbesar dimana bisnis yang dijalankannya sejak tahun 2012 tersebut bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan masyarakat sekitar Showroom dengan membagi-bagikan kaos secara gratis.

Sebelum mengakhiri wawancara, seperti biasa para pelaku bisnis selalu membagikan kunci suksesnya. “Bagi para pemula yang ingin merintis suatu bisnis, mulailah bisnis dari hobi dan kesukaan anda. Seperti yang saya jalani untuk memulai bisnis Kaos Semarangan “Jeng-Jeng Semarang” ini berawal dari hobi saya dalam menggambar dan desain. Sehingga dalam menjalankan bisnis ini meskipun berat namun dalam menjalaninya tetap merasa senang dan enjoy karena bisnis ini adalah hobi saya”, ungkapnya pada tim liputan.

Jadi, selain bisnis yang dijalankan dapat menjadi wadah untuk mencari penghasilan, namun bisnis juga bisa menjadi wadah untuk kita menyalurkan sebuah hobi.

Tim Liputan BisnisUKM.