Bisnis Makanan Sehat Tanpa MSG dan Pengawet

Bisnis Homemade NuggetMengetahui buah hatinya sangat suka makan nugget, Ernest (39) yang memang hobi memasak coba untuk membuatkan nugget bagi putra kesayangannya, Juan Ernest Nathanael. “Karena anak saya suka nugget, saya coba untuk membuatkan sendiri di rumah karena nugget yang beredar di pasaran banyak menggunakan MSG, pengawet dan bahan-bahan lain yang kurang sehat,” jelasnya.

Kendati awalnya Juan kurang suka dengan nugget buatan sang ibunda, Ernest tak kehilangan akal untuk mencari cara baru agar nugget yang Ia buat tak kalah lezat dengan nugget lain yang beredar di pasaran.

Baca Juga Artikel Ini :

Peluang Usaha Kreasi Nugget Sayur

Pembuatan Nugget Ikan Kakap

“Saya coba modifikasi resep tersebut dan saya tambahkan susu serta keju. Akhirnya Juan suka nugget bikinan saya. Dari situlah saya sering membagikan nugget bikinan saya ke anak-anak tetangga, ternyata mereka menyukainya dan perlahan-lahan ada pesanan masuk dari para tetangga,” kata Ernest.

Mengaku terjun ke dunia bisnis makanan secara tidak sengaja, mulanya Ernest hanya membuat nugget ayam dan nugget ayam sayur (brokoli dan wortel) yang menjadi menu andalan keluarganya. Setelah ada beberapa pesanan dari tetangga, bisnisnya mulai berkembang berkat promosi dari mulut ke mulut.

“Melihat responnya cukup bagus, kemudian kami mulai membuat kreasi produk baru seperti nugget ayam jamur dan produk frozen food lainnya yaitu chicken katsu, chicken cordon blue, siomay dan suikiaw,” tambah ibu satu anak tersebut.

Omzet Rp 40 Juta/ Bulan Dari Bisnis Nugget

Owner Homemade NuggetSeiring dengan perkembangan minat pasar, Ernest mulai melebarkan sayapnya dengan membuat website toko online. Dengan mengusung merek dagang Homemade Nugget, setiap bulannya pengusaha sukses ini bisa mengantongi omzet sekitar Rp 40 juta dari bisnis rumahan yang Ia jalankan.

Dengan bantuan dua tenaga produksi dan dua orang kurir freelance, setiap harinya Homemade Nugget bisa memproduksi sekitar 20 kg bahan baku. “Daging ayam ,wortel, brokoli, jamur, telur, bawang putih, dan tepung panir kami beli di pasar modern yang ada di sekitar rumah,” kata pengusaha sukses tersebut.

Sejak berkembang dari mulut ke mulut dan mendapatkan respon positif dari para konsumen, akhirnya Ernest membuat website toko online untuk memperluas pemasaran produk. “Beberapa bulan lalu kami juga menambah varian produk baru seperti nugget ikan lele, sate ayam, ayam kuning presto, saos sambal dan saos tomat, yang semuanya tanpa MSG, dan bebas pengawet,” tutur Ernest.

Kendala Terbesar di Proses Pengiriman Barang

Paket Homemade Nugget siap kirimSelama menjalankan bisnis makanan sehatnya, Ernest mengungkapkan bahwa kendala terbesarnya hanya pada proses pengiriman nugget ke luar kota. Sampai hari ini Ia mengandalkan fasilitas pengiriman melalui Tiki Yes (Yakin Esok Sampai). Namun sayangnya, tidak semua daerah bisa terjangkau fasilitas Tiki Yes. Karenanya Ernest selalu menjelaskan kepada konsumen bahwa produk frozen food tidak bisa tahan lama di ruang terbuka.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

“Untuk mensiasatinya, kami mengirim nugget ke alamat terdekat dengan customer. Misalnya customer kami di kota kecil yang tidak ada fasilitas Tiki Yes namun dia mempunyai saudara di kota besar, nugget akan kita kirimkan ke alamat saudaranya dan diambil oleh customer tersebut,” begitu ungkapnya.

Kedepannya, Ernest berharap bisnis rumahan yang Ia jalankan bisa berkembang lebih besar lagi dan mampu membuka satu toko khusus homemade food produksinya sendiri. “Pesan saya bagi rekan-rekan yang menjalankan bisnis serupa, yang terpenting harus bisa menjaga kualitas produk dan menjaga kepercayaan customer,” pesannya di akhir wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM