Bisnis Minuman Coklat Labanya Masih Tetap Hot

Pengusaha MudaMunculnya beragam jenis bisnis minuman, ternyata tak menyurutkan semangat Dikdik Dika untuk ikut meramaikan persaingan pasar di ladang usaha yang satu ini. Mengawali usahanya pada akhir tahun 2011, pemuda asli Bandung ini mencoba menekuni bisnis minuman coklat dengan mengusung “Cokelat Kocok” sebagai brand produknya.

Mendapatkan inspirasi bisnis dari hobi pribadinya yang menyukai minuman kopi, Dika yang beberapa waktu lalu diwawancarai oleh tim bisnisukm.com mengaku bahwa motivasi utamanya dalam merintis usaha yaitu ingin membuat produk minuman coklat dengan harga yang bisa dijangkau semua kalangan masyarakat.

“Saat itu saya melihat harga ice atau hot chocolate di mall, foodcourt, dan café-café harganya cukup mahal. Dari situlah saya terinspirasi mengapa saya tidak mencoba membuat produk minuman coklat yang sesuai harganya lebih bersahabat,” jelasnya.

Jatuh Hati  Pada Minuman Coklat

Mengingat sebelumnya Dika telah jatuh hati pada minuman serba coklat, tak sulit bagi pengusaha muda ini untuk mewujudkan ide bisnis yang Ia miliki. “Sebelumnya saya pernah membuka usaha di bidang minuman juga, jadi mengenai seluk beluk bisnis minuman sedikit banyak saya sudah mengetahuinya,” ungkap Dika.

Pertama kali membuka bisnis minuman coklat di kota Bandung, pemuda kelahiran 04 Oktober ini mengawali usahanya dengan bantuan modal dari beberapa investor yang Ia gandeng. “Jika dirupiahkan modal awal saya kurang lebih belasan juta dan dibantu juga beberapa investor. Namun terlepas dari itu semua, modal skill, ilmu, dan materi tentunya sangat penting dalam memulai sebuah usaha” paparnya.

Tak jauh berbeda dengan pengusaha sukses lainnya, ketika ditanya mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapinya saat merintis usaha, Dika menjawab bahwa kesulitan terbesar yang Ia hadapi lebih ke permasalahan mental dari dalam dirinya yang saat itu masih ragu untuk memulai usaha.

“Kesulitan terbesar ketika awal-awal merintis usaha menurut saya lebih ke mental, sebab biasanya saat awal itu terasa banget sulit, sedih, ragu, dan gelisah dengan apa yang sedang kita mulai. Contohnya saja seperti kekhawatiran jika produk kita tidak laku, bagaimana jika rugi besar, dan masih banyak lagi,” ujar Dika yang sebelumnya sempat menekuni bidang graphic designer tersebut.

Kesuksesan Dika Sebagai Pengusaha Muda

Dengan slogan utamanyaThe Real Chocolate Shake N Blend sekarang ini Dika mengandalkan pemasaran via iklan dan promo berkala di social media untuk membidik segmen pasar yang lebih luas. “Untuk menjangkau semua kalangan, saya sengaja menggunakan social media dan berpartisipasi di event-event besar atau bazar sehingga produk kami bisa dikenal oleh semua orang,” katanya.

Terbukti, strategi pemasaran yang Ia jalankan memberikan dampak yang cukup besar bagi pertumbuhan bisnis minuman coklat yang tengah Ia jalankan. Saat ini pemasaran bisnis Dika telah merambah beberapa kota besar di Pulau Jawa dan luar Jawa, serta mampu mempekerjakan 7 orang karyawan tetap dan beberapa pekerja freelance atau tenaga bantuan.

“Setiap bulannya kapasitas produksi Cokelat Kocok lebih dari ribuan cup dengan omzet sekitar Rp 25 juta sampai Rp 60 juta,” terang Dika. Keinginannya untuk membuat minuman cokelat yang terjangkau oleh semua orang dan berbagi keceriaan dengan semua orang, menjadi salah satu penyemangat bagi dirinya dalam merintis bisnis minuman coklat.

Dika berharap kedepannya bisa membuka cabang atau mitra di luar negeri dan mempopulerkan “Cokelat Kocok” sebagai minuman coklat cepat saji asli Indonesia yang mampu bersaing dengan produk-produk global seperti misalnya Thai Tea, produk sushi, Mcd, KFC, Texas, Starbucks, Pizza Hut, dan produk waralaba asing lainnya yang belakangan ini mulai bermunculan di sekitar kita.

Di akhir wawancara kami, Ia berpesan kepada para pemula yang ingin terjun di dunia usaha untuk jangan pernah takut memulai usaha dari nol, karena sesungguhnya perjuangan yang sebenarnya ialah ketika kita memulai semuanya dari nol. “Ada banyak pembelajaran yang bisa kita ambil dari setiap proses, jadi jangan pernah takut untuk melangkah dan jangan malu untuk bertanya kepada pengusaha sukses lainnya yang lebih berpengalaman,” pesan Dika.

Tim Liputan BisnisUKM

4 Komentar

  1. saya di Cirebon, saya tertarik dengan bisnis “coklat kocok” gimana caranya saya pengan jadi resellernya.. thanks

  2. Bro sy dr mdn tertarik banget dgn bisnis coklat kocok nya,klu mau jd reseller nya gimn ya ?

  3. kak saya pengen jadi reseller nya…
    buat cari modal,,biar bisa buka usaha sendiri nantinya,,

  4. Saya di Semarang,tertarik dgn bisnis “coklat kocok” ini, bgmn saya bisa berkonsultasi…? Terimakasih atas perhatiannya…

Komentar ditutup.