Bisnis Pakaian Muslimah, Posting Kerudung Raup Untung

bisnis-pakaian-muslimah-posting-kerudung-raup-untung

Wajah Siti Munawaroh terlihat sumringah saat ditemui di rumahnya yang juga sekaligus menjadi tempat usahanya di kawasan Padang Bulan, Medan. Ibu muda beranak satu ini tampak gembira melakoni bisnis perlengkapan pakaian muslimah khususnya kerudung “Rumah BM” miliknya meski terlihat kerepotan karena ia sekaligus mengasuh anaknya yang masih balita.

Untungnya memang ia tak membuka toko offline sehingga tak perlu menghabiskan waktu untuk menjaga barang dagangan.

Menjalani bisnis kerudung dari rumah dengan memanfaatkan media sosial, yang kini hampir semua kalangan menggunakannya, menjadi alternatif bisnis yang bisa diperhitungkan. Penjualan via teman-teman dan online membuat ibu muda yang akrab dipanggil Muna ini masih bisa mengurus keluarga kecilnya sembari mendapat penghasilan yang lumayan.

Muna mengaku omzet penjualan kerudung BM produksinya bisa mencapai Rp 20 juta- Rp 30 juta per bulan. Padahal awal memulai usaha ini hanya bermodal Rp 150 ribu saja di usianya yang masih 19 tahun kala itu.

Ia membeli perlengkapan pakaian muslimah seperti kerudung, kaos kaki dari Pulau Jawa yang dijual kembali kepada teman-temannya.

Berkat gigih memasarkan ke teman-teman dan promosi lewat media sosial tak disangka permintaan terus meningkat hingga Muna memutuskan memproduksi sendiri kerudungnya dan diberi label Rumah BM pada 2013, saat ia memasuki bangku kuliah.

Ia membeli kain untuk bahan kerudung yang kebanyakan didatangkan dari Pulau Jawa dan kemudian dijahit. Harga per kerudung mulai dari Rp 62.000 sampai Rp 150.000 per helai.Rumah BM sendiri menyasar muslimah-muslimah yang ingin tampil syar’i. Sehingga produk-produk kerudungnya berukuran lebar dan panjang agar menutup aurat secara sempurna.

Kerudung Rumah BM makin dikenal sejak dua tahun belakangan di kalangan komunitas hijabers syar’i khususnya di Kota Medan.

Mengenal keinginan pasar, menurut ibu muda yang masih tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ini adalah salah satu kunci pedagang agar bisa menjual produk yang disukai konsumen.Untuk kerudung misalnya, kata Muna, ia fokus memproduksi kerudung segi empat.

Awalnya ia memproduksi berjenis kerudung segi empat bermotif dan aneka warna. Hanya saja ia melihat kecenderunganya kerudung segi empat ini ada tren nya dan memiliki masa saat konsumen jenuh.

Justru kerudung polos dengan warna-warna gelap semisal hitam, biru dongker dan cokelat hampir selalu ada saja permintaannya.

Melihat itu, Muna pun akhirnya lebih fokus menyediakan kerudung segi empat polos.Per bulan Muna mengaku bisa memproduksi 1000 potong kerudung yang dijual ke berbagai daerah di Indonesia.

Meski semua dikerjakan dari rumah namun yang namanya berbisnis menurut Muna juga harus dibarengi ilmu agar bisa eksis dan manajemennya tertata rapi sehingga bisa terpantau progresnya dari waktu ke waktu.

Untuk penjualan online misalnya, Muna rela merogoh kocek Rp 500 ribu per semester melalui kelas bisnis online yang diikutinya.

Manfaatnya, tentu saja ia jadi lebih memahami trik-trik berjualan online lewat media sosial.

Kemampuan berjualan dengan baik di dunia maya menurutnya harus dimiliki para entrepreneur mengingat jamannya saat ini berbelanja sebegitu mudahnya dilakukan hanya lewat klik-klik di smartphone.

Salah satu strategi penjualan online yang diterapkannya adalah dengan memposting produk-produk unggulan di akun media sosial.

Gambar produk yang real pict akan mengundang minat orang pertama untuk melihat kemudian bertanya-tanya bahan harga dan lainnya soal produk sampai akhirnya tertarik untuk membeli.

Kesan pada pandangan pertama memang masih cukup ampuh untuk menarik perhatian pembeli khususnya lagi untuk produk-produk fashion.

“Sering-sering upload produk terbaru terutama yang andalan agar konsumen tetap setia menanti produk-produk kita,” ujar Muna.

Menggunakan jasa endorse dari kalangan selebriti yang mengenakan hijab syar’i juga diterapkan Muna sebagai cara ampuh untuk menarik perhatian konsumen.

Untuk lebih mengenalkan “Rumah BM” ke konsumen Muna membayar biaya endorse artis seperti Oki Setiana Dewi dan Risty Tagor yang memakai hijabnya kemudian diposting di instagram. Para artis ini tentu saja mendapat bayaran.

Namun feedback-nya adalah respon pasar jadi semakin bagus terhadap produk-produk BM.”Kalau artis sudah makai produk kita biasa konsumen makin tertarik karena mereka berpikir pasti produk yang sudah dikenakan artis pastilah bagus,” ujar Muna tersenyum.

Ibu muda yang berparas manis ini, selain sibuk mengurus bisnis kerudungnya saat inipun tengah disibukkan menyelesaikan skripsinya untuk meraih gelar sarjana.

Meski masih berstatus mahasiswa ternyata Muna sering diundang sebagai pembicara dalam seminar-seminar kewirausahaan untuk kalangan anak muda.Menurut Muna siapapun bisa jadi pengusaha jika dibarengi dengan kemauan kuat serta mau bekerja keras.

Ke depan Muna masih mengaku masih tetap fokus melakukan penjualan secara online dan bersiap mengepakkan sayap bisnisnya mengingat sudah ada beberapa perusahaan media sosial yang menawarkan kerjasama untuk memasarkan produk-produk Rumah BM.

SUMBER