BrowKaf, Cemilan Sehat Kaya Manfaat

Bisnis Brownies MocafGaya hidup sehat orang Indonesia kini tidak hanya terpaku pada konsumsi bahan pokok yang dimakan. Tapi, konsumsi cemilan sehat kini juga menjadi perhatian. Lewat brownies mocaf (BrowKaf) inilah, Nurhayati atau yang karib disapa Nungki menyapa masyarakat dengan cemilan sehat yang kaya manfaat.

Ya, tidak seperti produk cemilan pada umumnya yang menggunakan tepung terigu dengan kandungan gluten, BrowKaf buatan Nungki bebas dari kandungan gluten. Maklum, BrowKaf buatannya hanya menggunakan tepung mocaf (Modified Cassava Flour).

Baca Juga Artikel Ini :

Sukses Memproduksi Brownies Dari Tepung Mocaf

Gabungkan Singkong Beku dan Keju Berbekal Keahliannya di Dapur

Padahal, sebelum membuat BrowKaf, Nungki sebenarnya lebih dulu dikenal di Depok sebagai produsen cemilan dengan karakter kartun yang lucu dan unik. Namun, perlahan ia mulai beralih dari tepung biasa ke tepung mocaf singkong.

Brownies Mocaf oleh-oleh Khas DepokPenggunaan tepung mocaf dalam produk buatannya sendiri bukan tanpa sengaja. Ini didasari karena kepedulian Nungki untuk menciptakan cemilan sehat yang ramah bagi anak. Tak disangka, anak-anak, terutama anaknya lebih suka brownies dari tepung mocaf dibanding tepung biasa.

“Saya pakai tepung mocaf untuk buat brownies, karena teksturnya yang lembut dan enak di lidah,” katanya kepada BisnisUKM.com, Kamis (7/5).

Sebagai orang yang berlatar belakang ilmu analis kesehatan, Nungki juga tahu betul manfaat penggunaan tepung mocaf bagi tubuh. Bahkan, atas saran dokter kulit, ia yang mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf, kini bisa hidup sehat tanpa alergi kulit.

Selama dua tahun menggunakan mocaf untuk konsumsi makanan pribadi, barulah pada puasa tahun 2015 Nungki melaunching produk BrowKaf di lokasi workshop-nya di Kawasan Beji, Depok, Jawa Barat. Dengan keahlian membuat kue yang didapatnya baik secara otodidak dan dari kursus tata boga, ia membuat sejumlah inovasi produk seperti Pie BrowKaf dengan toping keju, chocochip, almond, dan raisin. Kemudian ada juga BrowKaf Panggang dengan toping keju, chocochip, almond, dan raisin. Ia juga membuat BrowKaf Kukus rasa original dan keju. Serta Pie Sub BrowKaf non toping.

Produk-produk yang dibuatnya pun mendapat sambutan cukup positif dari kalangan konsumen. Dibantu 2 karyawannya ia pun makin semangat memproduksi BrowKaf. Sedangkan untuk bahan baku tepung, biasanya ia membeli sebanyak 100 kilogram yang didatangkan dari Bandung langsung dengan harga Rp 13 ribu per kilogram.

“Memang agak mahal harga tepungnya. Tapi, tidak masalah, karena kita ingin membuat orang bisa ngemil tanpa takut gemuk. Kita juga ingin memberdayakan petani singkong, karena harga singkongnya menjadi mahal jika dijadikan tepung mocaf,” ucapnya.

Sebanyak 100 kilogram tepung itu, biasanya habis dalam waktu 2 bulan. Sementara dalam sekali produksi, biasanya pihaknya menghabiskan 5 kilogram tepung mocaf. Untuk pemanis ia juga tidak menggunakan gula biasa, melainkan hanya menggunakan gula palem yang lebih aman dari sisi kesehatan.

Kemasan Menarik dan Elegan

Browcaf (brownies mocaf)Untuk satu kotak kecil BrowKaf ia biasa menjual seharga Rp 35 ribu. Sedangkan untuk sekotak besar BrowKaf ia menjualnya seharga Rp 50 ribu. Strategi penjualan yang semula jika ada pesanan, juga diubahnya. Jika sebelumnya ia hanya menitip di dua toko besar ber-AC, kini ia juga melayani secara online dan melibatkan banyak reseller.

Tidak hanya itu, Nungki juga membuat kemasan produknya menjadi lebih menarik dan elegan. Salah satunya dengan memesan desain kotak dengan warna dan corak yang modern. Tak lupa ia juga mencantumkan label halal, komposisi produk, dan manfaat mengkonsumsi makanan dari tepung mocaf seperti: kaya serat, tinggi kalsium dan fosfor, bebas gluten, dan mudah dicerna. Ia juga mencantumkan nomor Pangan-Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan tanggal kadaluarsa produk. Padahal, hingga saat ini saja masih banyak produk industri rumah tangga lain yang belum mengindahkan aturan tersebut.

“Kalau untuk BrowKaf panggang biasanya tahan hingga 2 minggu. Kalau yang BrowKaf kukus bisa tahan hingga 4 hari,” jelasnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

Terbukti dengan kemasan yang eye cathing dan informatif, produknya laris dibeli konsumen. Bahkan, pembelinya tidak hanya dari kalangan biasa saja, sejumlah orang dari lembaga pemerintah juga membeli produknya yang dinilai lebih bersahabat untuk gaya hidup sehat. Pesatnya penjualan membuat omzetnya terus naik. Kini dari BrowKaf saja omzet usahanya mencapai Rp 5 juta dan itu sudah bersih. Kini ia memasang target 100 boks habis dalam sehari, tentunya dengan peningkatan produk yang terus dilakukannya.

Terbantu  dengan Perhatian Pemkot Depok

Proses Produksi MocafUsaha yang dilakukan Nungki juga mendapat dukungan dari Pemkot Depok. Dukungan pemerintah itu dirasakannya cukup membantu eksistensi BrowKaf. Berbagai bentuk legalitas usaha seperti pembuatan label halal dan pembuatan nomor Pangan-Industri Rumah Tangga (PIRT) tidak hanya mudah bagi pelaku UKM di Depok, tapi juga gratis. Sejumlah bazar, pameran dan event tertentu pihaknya juga dilibatkan, dan itu semua bebas biaya.

“Depok itu sesuai dengan tagline-nya sebagai Sahabat UKM. Setiap ada acara kita selalu diundang untuk ikut. Pernah saya berapa kali ikut bazar di mall dan itu benar-benar gratis,” katanya.

Dengan perhatian Pemkot Depok yang cukup besar, ia pun menambahkan kata-kata “Oleh-oleh Kota Depok” di boks BrowKaf buatannya. Meskipun sebenarnya, ia berharap BrowKaf juga bisa dijual di kota lain sehingga keberadaannya diterima lebih luas dengan menjadi oleh-oleh khas Indonesia.

Tim Liputan BisnisUKM.com
(/Dunih)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok