Buah Leci Mulai Dibudidayakan di Daerah Tropis

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, buah leci mungkin lebih banyak dijumpai dalam bentuk produk olahan dan sangat jarang dipasarkan dalam bentuk buah segar. Padahal, cita rasa buah leci segar tak hanya manis namun juga memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.

Melihat banyaknya produk olahan berbahan dasar buah leci, tidaklah heran bila peluang bisnis budidaya buah leci mulai dilirik oleh sebagian masyarakat Indonesia. Meski habitat asli buah yang memiliki nama latin Leachi chinensis tersebut berada di iklim subtropis, namun tanaman buah yang berasal dari negeri China ini bisa dibudidayakan di negara kita asal bisa menyesuaikan cuaca dan menghindari daerah yang tergolong panas ekstrem.

Beberapa daerah di Indonesia yang mulai membudidayakan tanaman buah leci antara lain Kabupaten Temanggung, Purworejo, dan Lamongan (Jawa Timur). Di Kabupaten Temanggung sendiri, tanaman buah leci dibudidayakan di lahan seluas 2 hektar yang berada di sekitar Embung Kledung.

Obyek wisata yang berada di daerah pegunungan ini sangat cocok untuk penanaman buah leci tersebut. Bupati Temanggung sengaja memilih buah leci sebagai komoditas unggulan di sekitar Embung Kledung mengingat buah leci ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan sangat cocok untuk di tanam di daerah Kledung yang beriklim cukup dingin.

Setali tiga uang dengan pemerintah Kabupaten Temanggung, potensi bisnis budidaya buah leci juga mulai dilirik oleh para petani di Purworejo, Jawa Tengah. Di daerah ini, tanaman leci yang dikembangkan adalah varietas leci kom yang cukup adaptif dengan iklim tropis yang ada di Indonesia. Tanaman leci kom ini bisa hidup di suhu 15-20 derajat celcius dan tergolong tahan terhadap serangan hama. Akan tetapi, tanaman ini baru bisa berbuah setelah usia tiga tahun, setelah itu buah leci dapat dipanen 1-2 kali dalam setahun.

Sedangkan di Daerah Lamongan, Jawa Timur, pengembangan potensi bisnis budidaya buah leci baru dikembangkan sejak satu tahun yang lalu. Leci yang dibudidayakan masyarakat Lamongan adalah jenis leci dataran rendah yang bibitnya diperoleh dari Thailand. Menurut para petani leci, tanaman mereka bisa panen setiap setahun sekali dengan nilai jual buah segar sekitar Rp 25.000,00 per kilogramnya.

Selama ini pemasaran buah leci kebanyakan di setorkan ke pasar-pasar tradisional atau ke industri-industri pembuatan buah kaleng dan aneka olahan buah leci. Contohnya saja seperti dipasok ke pasar tradisional di kota-kota besar, dan industri pembuatan sirup serta aneka olahan makanan yang ada di Surabaya, Bali, dan Lombok. Tidak hanya itu saja, bibit tanaman buah leci juga laku di pasaran dengan kisaran harga Rp 150.000,00 untuk bibit ukuran 40-50 cm.

Sumber gambar : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/46/Litchi_chinensis_fruits.JPG

7 Komentar

Komentar ditutup.