Cara Menghadapi Konsumen Yang “Membandingkan Harga”

Ilustrasi membandingkan harga produkTerjun ke dunia usaha merupakan salah satu hal yang sangat seru untuk dijalani. Apalagi jika kita menghadapi banyak konsumen dengan karakter unik, tidak hanya kesabaran kita sebagai penjual yang diuji namun juga secara tidak langsung kita belajar meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.

Dan dari sekian banyak perilaku konsumen,  yang paling sering kita temui di pasaran adalah konsumen yang selalu membandingkan harga. Meski membandingkan harga adalah hal yang lumrah dalam transaksi jual beli, tapi sebagai penjual profesional kita harus tahu terlebih dahulu cara menghadapi konsumen yang datang bertanya hanya untuk membandingkan harga.

Baca Juga Artikel Ini :

Tips Menaikan Harga Tanpa Harus Kehilangan Pelanggan

Menentukan Harga Jual Produk di Ranah Maya

Untuk itu, pada tulisan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang cara menghadapi konsumen yang suka “membandingkan harga”. Simak informasinya di bawah ini.

Pertama, tetaplah tenang dan jangan terprovokasi. Ketika kita menghadapi konsumen aktif yang membandingkan harga, jangan langsung menurunkan harga. Bisa saja itu adalah skenario konsumen untuk mendapatkan harga murah. Kebijakan menurunkan harga harus disesuaikan dengan apakah kita mendapatkan untung atau tidak ketika kita menurunkan harga. Carilah win win solution sebelum memutuskan untuk menurunkan harga. Beda cerita jika harga yang kita jual sudah harga tetap, pastikan jaga harga tersebut dan jangan terpengaruh provokasi konsumen. Sampaikan ke konsumen bahwa harga tersebut sesuai kualitas yang memang ada di produk tersebut.

Kedua, cari tahu profil calon konsumen. Mengetahui profil konsumen memanglah tak segampang yang kita bayangkan. Gaya beli setiap provinsi di negara ini cenderung berbeda-beda, jadi tidak heran jika di daerah tertentu sangat kuat budaya membandingkan harga sebelum mereka memutuskan membeli sebuah produk. Untuk itu, ada baiknya pelajari profil konsumen terlebih dahulu untuk mengetahui gaya negosiasi yang dilakukan calon konsumen.

Ketiga, pahami juga bahwa harga bervariatif itu wajar. Perbedaan harga itu wajar, karena setiap pelaku bisnis punya perhitungan sendiri dalam menjual produk atau jasanya. Tentu setiap konsumen ingin mendapatkan kualitas terbaik dengan harga murah. Study terakhir yang dilakukan praktisi perekonomian menunjukkan bahwa sebanyak 53% dari konsumen tidak lagi merasa terdorong untuk melakukan perbandingan harga jika calon konsumen tersebut sudah melihat price list di website kita, jadi tetaplah PD (percaya diri) dengan harga yang ada di website toko online kita.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Keempat, kuncinya ada harga ada kualitas. Ingat, sampai hari ini kalimat tersebut masih berlaku dalam dunia bisnis. Ada harga ya ada kualitas. Sebagai pebisnis yang selalu mengedepankan kualitas, kita harus tetap terbuka tentang kualitas dari produk dan jasa yang kita sajikan. Jangan pernah untuk memanfaatkan ketidaktahuan konsumen. Tetap jaga kredibilitas bisnis kita dengan memberikan harga sesuai kualitas.

Itulah beberapa tips bisnis yang bisa saya bagikan berdasarkan pengalaman selama mengembangkan Mbojosouvenir. Semoga bisa bermanfaat dan saya yakin bahwa rekan bisnis UKM semua juga memiliki cara sendiri dalam menghadapi konsumen yang selalu membandingkan harga.

Tetap percaya diri dan optimis bahwa produk kita akan laris terjual. Salam sukses!