Dahsyat, Tahun Ini Diprediksi Omzet E-commerce Capai Rp 146 triliun!

omzet e-commerce 146 triliun di tahun 2017
Kemajuan teknologi mudahkan orang belanja lewat e-commerce. Tinggal klik dan transfer, barang sudah diantar. 2017 diprediksi omzet e-commerce Rp 146 triliun

Dahsyat, kemajuan teknologi bikin orang kian mudah belanja online. Tinggal klik dan transfer, barang sudah diantar sampai rumah. Inilah alasan kuat yang membenarkan bahwa nilai transaksi e-commerce tahun ini diprediksi mencapai Rp 146 triliun. Angka ini, naik 215,34 persen dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, Rp 67,8 triliun.

Kondisi itu, sangat beralasan apalagi pertumbuhan netizen pun kian pesat. Di Tanah Air, per Januari 2017 (riset pasar comScrore), netizen mencapai 63,6 juta. Sekitar 51,7 juta orang mengakses via gadget (smartphone/tablet) dan 21,2 juta orang dari desktop (komputer/laptop).

“Dalam satu tahun terakhir, realisasi transaksi e-commerce mencapai Rp 75 triliun,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar, pada Pembukaan Cooperative Fair ke-14 di Metro Indah Mall (MIM), Bandung, Kamis (10/8).

Menurut Deddy, transaksi e-commerce pada 2014 baru sekitar Rp 25 triliun. Ini, kata dia, adalah peluang yang harus dimaksimalkan pelaku UMKM. Jadi, digitalisasi harus dilakukan.

Melalui digitalisasi, kata Deddy, pasar yang bisa disasar bukan hanya di Indonesia, melainkan dalam skala global. Dalam skup yang lebih kecil saja, regional ASEAN, ada lebih dari 600.000 populasi yang menjadi pasar potensial bagi produk UMKM Indonesia, khususnya Jabar.

Deddy mengatakan, bukan hanya pengguna internet, populasi yang belum tersentuh internet di ASEAN pun bisa menjadi pasar produk UMKM yang sudah go online. Karena, mereka yang berbelanja online bukan hanya konsumen akhir, tapi banyak juga reseller. Saat ini, banyak produk Jabar yang sampai ke sejumlah negara ASEAN berawal dari pemasaran online.

“Buyer dari luar negeri mengetahui produk tersebut dari media sosial dan kembali memasarkan dari negara mereka,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah Jabar sangat konsen mendorong digitalisasi UMKM. Selain untuk mendongkrak pemasaran produk Jabar, melalui digitalisasi, UMKM juga bisa mendongkrak daya saing mereka.

Baca Juga Artikel Ini :

Wow! Transaksi Belanja Online Melonjak Dua Kali Lipat Jelang Lebaran

Masih Ragu Jualan Online? Pembeli Online Indonesia Sebanyak Ini Lho!

Untuk pasar Indonesia saja, kata dia, pada 2016 sudah ada 24,74 juta dari sekitar 102,8 juta pengguna internet yang berbelanja online di aekumlah e-commerce. Setiap pengguna e-commerce di Indonesia, rata-rata membelanjakan Rp 3 juta per tahun.

Tahun ini, jumlah pengguna internet di Indonesia diprediksi bertambah menjadi 112 juta dan akan menyalib Jepang yang saat ini menjadi negara dengan pengguna internet terbesar kelima di dunia. “Indonesia saat ini berada di urutan keenam,” kata Deddy.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Agus Muharam mengatakan, mengatakan, koperasi dan UKM hatus segera masuk ke era digital. Koperasi dan UKM tanpa teknologi informasi (TI), tidak akan bisa berdaya saing.

“Koperasi dan UKM harus berorientasi pasar global. Melalui digitalisasi, target tersebut bisa terealisasi. Kementerian pun saat ini serius mendorong UKM go online,” katanya.

Lembaga Riset Sharing Vision memprediksi, pada 2025 potensi pasar e-commerce di Indonesia akan mencapai 46 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Bloomberg memperkirakan, pada 2020 lebih dari separuh penduduk Indonesia akan terlibat dalam kegiatan e-commerce.

SUMBER