Dari Bisnis Rumahan Sukses Merambah Pasar Modern

Stik renyah dan sehatBerprofesi sebagai Auditor Halal LPPOM MUI Provinsi Sumatera Utara, ternyata turut menginspirasi Arihta Pandia (48) untuk membuka usaha kecil-kecilan dari rumah. Tuntutan pekerjaannya yang berkaitan langsung dengan survey ke lapangan untuk mengaudit aneka macam perusahaan makanan, mulai dari skala rumah tangga, UKM hingga produsen pabrikan, lambat laun mendorong Arihta untuk ikut terjun menekuni dunia bisnis makanan.

“Pada saat survey lapangan, saya melihat usaha rumah tangga yang memproduksi camilan semacam peyek dan keripik pisang saja bisa eksis dan bisa menambah penghasilan, bahkan bisa merekrut tenaga kerja, laku saya berpikir mengapa saya tidak mencoba usaha sendiri? Bukankah ilmunya sudah saya miliki, karena latar belakang pendidikan saya juga seorang apoteker yang waktu kuliah dulu juga mempelajari tentang makanan,” kata Arihta.

Baca Juga Artikel Ini :

Untung Besar Dari Bisnis Camilan Makaroni

Bisnis Camilan Sehat Kini Omzetnya Melesat Hebat

Pengusaha bisnis camilan sehatHal inilah yang menginspirasi pengusaha sukses ini untuk membuka bisnis camilan kecil-kecilan di rumah dengan produk yang sehat, non MSG, tanpa pengawet, tanpa pemanis dan tanpa pewarna. “Jadi produk camilan yang saya hasilkan betul-betul alami, dibuktikan oleh testimoni sebagian besar konsumen pelanggan yang membeli produk saya,” begitu ujarnya.

Sebelum memutuskan merintis bisnis camilan Stik Rehat (Renyah dan Sehat), awalnya Arihta membuka usaha di kantin sekolah. Saat itu usaha yang Ia rintis adalah usaha jamur tiram krispi. Seiring berjalannya waktu, banyak sisa jamur tiram yang tidak habis terjual. Lalu Arihta mulai terpancing untuk berinovasi mengolah jamur tiram yang tersisa hingga menjadi jamur tiram krispi dalam kemasan yang produknya renyah, garing dan tahan 6 bulan.

“Setelah itu saya coba membuat stik jamur tiram dan ternyata banyak yang suka produk ini. Dari situ saya tertantang untuk berinovasi lagi membuat stik dari bahan-bahan yang lain, hingga kini ada 10 varian stik yang masing masing varian memiliki penggemar tersendiri. Ada yang suka stik jamur tiram dan fanatik terhadap produk ini, namun ada juga yang suka stik kentang keju, stik labu kuning, stik daun ubi tumbuk (sayuran khas Medan) dan sebagainya,” jelasnya kepada tim liputan BisnisUKM.

Proses produksi stik rehatMemanfaatkan bahan baku produksi yang merupakan buah dan sayur-sayuran dari pasar di sekitar tempat usahanya, saat ini Arihta mampu mempekerjakan 5 orang tenaga kerja dan setiap harinya memproduksi 50 bungkus camilan keripik sehat dengan ukuran kemasan 165 gram. Meski bisnis rumahan ini kurang mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah, namun perkembangan bisnisnya tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Alhamdulillah, perkembangan bisnis rumahan kami meningkat dari waktu ke waktu. Kini produk kami sudah dipasarkan di sekitar 30 outlet toko bakery di wilayah kota Medan dan sekitarnya seperti Binjai, Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Stik Rehat juga sudah dipasarkan di retail modern di Carefour Transmart dan retail modern lainnya, belakangan kami juga mulai memasarkan secara online dan sudah ada pembelinya dari Batam, Palembang, Pekanbaru, Aceh, Jakarta dan sebagainya,” tutur pengusaha sukses ini.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video.

Klik Disini

Kegigihannya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk baru, menjadi salah satu kunci sukses Arihta hingga kini Ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 12 juta setiap bulannya. “Bagi saya yang terpenting jangan berhenti untuk berinovasi, karena konsumen cenderung cepat bosan dan selalu menantikan produk-produk baru dari saya,” imbuhnya sembari menutup sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM

1 Komentar

Komentar ditutup.