Dari Resep Sederhana, Sirup Wedang Jahe 3 Teko Beromzet Ratusan Juta

Owner Sirup Wedang Jahe 3 Teko
Pasangan suami istri ini awalnya memulai usaha mereka hanya dnegan membuat beberapa botol sirup wedang jahe yang rencananya hanya untuk tester rekan kerjanya.

Yogyakarta – Merasa jenuh bekerja di sebuah instansi perbankan mendorong pasangan suami istri Indarmamah (34) dan Heri Setyawan (36) untuk menciptakan peluang usaha sendiri. Sirup wedang jahe pun menjadi pilihannya memulai usaha. Tak disangka, usahanya berkembang dan mampu memenuhi pesanan hingga 300 botol lebih sirup jahe setiap harinya hingga mencapai omzet ratusan juta rupiah.

Banyaknya angkringan di Yogyakarta yang identik dengan aneka wedangnya, misalnya kopi, jahe, teh jahe, dan susu jahe membuat pasangan suami istri tersebut terpikir untuk membuat sirup jahe yang masih jarang ditemui. Mereka pun akhirnya ingin membuat sirup jahe ala angkringan Jogja yang juga bisa dijadikan oleh-oleh atau sekadar obat rindu ngejahe di angkringan Jogja.

Awalnya Hanya Usaha Sampingan Kini Jadi Sumber Penghasilan Keluarga

usaha sirup wedang jahe dengan resep turun temurun
Ide bisnis minuman ini dari keinginan sang owner membuat sirup jahe ala angkringan Jogja yang juga bisa dijadikan oleh-oleh atau sekadar obat rindu ngejahe di angkringan Jogja.

Pasangan suami istri tersebut memulai usahanya ketika masih bekerja sebagai karyawan di salah satu bank swasta. Pertama kali mereka hanya membuat beberapa botol yang rencananya hanya untuk tester rekan kerjanya. Namun ternyata respon pasar menyambut baik dengan banyak yang pesan. Dan membuat Indarmamah dan Heri Setyawan memutuskan untuk menekuni usaha sampingan tersebut sebagai sumber kehidupan keluarganya.

”Sampai akhirnya semenjak 2 tahun terakhir bekerja sebagai karyawan sudah merasa tidak nyaman dan ingin sekali fokus usaha sendiri. Bersamaan dengan itu dari kantor juga ada program pensiun dini. Akhirnya saya ambil program tersebut dan menekuni usaha ini,” paparnya.

Indar mengaku, awal perjuangan mendirikan usaha sirup jahe yang ia beri nama Sirup Wedang Jahe 3 Teko ini bukan hal yang mudah. Tiga bulan pertama Indar dan suami melakukan door to door menawarkan produk. Perjuangan pun membuahkan hasil. Setiap konsumen yang beli, pasti melakukan order kembali bahkan hampir semua pelanggannya ingin menjadi resellernya.

Baca Juga Artikel Ini :
Industri Makanan dan Minuman Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi di 2017

 17 Inspirasi Gerobak Unik Buatmu yang Pengen Jualan Makanan dan Minuman

”Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi kekuatan kami untuk terus berjalan membangun usaha. Penjualan 3 Teko dari mulut ke mulut, dari bulan ke bulan penjualan Alhamdulillah selalu meningkat. Sampai akhirnya Januari 2015 perusahaan tempat suami bekerja mengalami krisis. Sehingga semua karyawannya di rumahkan. Dari situ saya dan suami memutuskan untuk fokus berwiraswasta sampai sekarang,” terangnya.

Usaha yang berdiri sejak Oktober 2014 dan beralamat di Ngepas Kidul, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta ini dahulunya hanya memerlukan modal Rp 60 ribu. Kini siapa sangka sirup yang dijual dengan harga Rp 20 ribu/perbotol isi 275ml omzetnya mencapai Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per bulan di hari biasa dan bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat saat Lebaran. Untuk memenuhi pesanan tersebut, Indar saat ini mempekerjakan 5 karyawan.

”Setiap hari kami bisa produksi 240 hingga 360 botol. Reseller Alhamdulillah sudah tersebar di beberapa kota di Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera,” kata Indar.

Mulai Terpikir Kembangkan Produk Baru

Usaha sirup wedang jahe 3 teko
Sukses membesarkan usaha sirup wedang jahe 3 teko, pasangan pengusaha ini berencana membuat inovasi produk baru dengan bahan baku jahe.

Indar memang manjaga kualitas produknya dengan menggunakan bahan baku pilihan. Jahe dan rempah-rempah pilihan serta tanpa pengawet dan peanis buatan itulah membuat produknya selalu diburu di pasaran. Tak heran jika setiap bulannya ia mengalami perkembangan usaha dan peningkatan omzet yang luar biasa.

”Rencana ke depan membuat beberapa varian produk baru yang masih seputaran bahan utama jahe,” harapnya.

Disamping usaha yang terus berkembang, bukan berarti Indar tak menemui kendala. Produknya yang berbentuk cair dan dikemas dalam botol kaca menjadi kendala dalam pengiriman paket ke luar kota. Ia pun mengatasinya dengan menggunakan jasa travel yang bisa menerima paket dalam bentuk cair, cepat sampai di alamat tujuan.

”Tapi yaa pemesanan memang harus dalam jumlah banyak. Karena hitungannya per koli. Sehingga untuk lebih hemat pelanggan biasanya membeli 4 lusin untuk per koli pengiriman agar hemat di ongkos kirim,” tuturnya.

Kini pasangan suami istri tersebut mulai merasakan manfaat dalam usahanya. Tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, melainkan berdampak positif pada orang lain dan lingkungannya. Dengan usaha Sirup Wedang Jahe 3 Teko itulah mereka bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Hal itu pula yang menjadi kepuasan tersendiri bagi Indar dan suami.

”Bisa memberdayakan Ibu-ibu rumah tangga untuk bisa lebih mandiri, dengan bekerja membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” jelasnya.

Tak hanya itu, dengan usahanya Indar secara tidak langsung juga menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya yang lain yang ingin berwiraswasta. Indar juga tak segan berbagi pengalaman bagaimana hijrah dari karyawan menjadi wiraswasta.

”Ciptakan sesuatu yang unik dan menarik, inovatif, dalam menjalankan usaha. Tanamkan kejujuran, ulet, tekun, dan perluas jaringan. Itu menjadi kunci sukses dalam berbisnis,” imbuhnya.

Tim Liputan BisnisUKM
(Titis A.W)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta

7 Komentar

Komentar ditutup.