Dulu Bisnis Sampingan, Sekarang Menjadi Sumber Pendapatan

profil-pengusaha-suksesMengisi waktu luang dengan merintis usaha sampingan memang menjadi salah satu alternatif tepat untuk bisa tetap produktif dan menghasilkan tambahan penghasilan setiap bulan. Langkah inilah yang diambil oleh Kartika Yuswadi Soediwardojo (28) untuk mengisi kekosongan waktunya di sela-sela jadwal kuliah ekstensi yang Ia ambil.

Setelah lulus dari pendidikan diploma tiga (D3) yang Ia ambil, wanita yang hobi mengoleksi buku ini memutuskan untuk melanjutkan study S1-nya di bidang Ekonomi Manajemen melalui program ekstensi di Universitas Islam Indonesia.

“Awal mulanya ketika melanjutkan program ekstensi saya punya banyak waktu kosong karena banyak materi yang sudah diambil, iseng-iseng saya coba mempraktekkan apa yang sudah saya baca dari buku handycraft dan mencoba membuat kerajinan aplikasi dari kertas,” cerita Kartika kepada tim bisnisukm.com

Bermodalkan uang pribadinya yang saat itu berjumlah kurang dari Rp 50.000,00, Kartika mulai membuat kerajinan tangan aplikasi dari kertas seperti misalnya bookmark dan kartu ucapan. “Kebetulan Jogja banyak toko souvenir, akhirnya saya nekat menitipkan hasil kerajinan tangan tersebut di toko-toko Malioboro dan ternyata laku,” kenang Kartika dengan penuh tawa.

Potongan Konsinyasi 50%

Ketika pertama kali menitipkan barang-barang kerajinan tangannya ke beberapa toko di Malioboro, dulunya Kartika masih belum begitu memperhitungkan biaya operasional yang Ia keluarkan. Bahkan saking senangnya melihat barang dagangannya laku, pengusaha muda ini tak memikirkan potongan konsinyasi yang besarnya sampai 50%.

“Saat itu saya masih santai saja dengan potongan pendapatan yang saya terima, lumayan bulan pertama dapat pemasukan bersih sebesar Rp 50.000,00 padahal menurut saya barang yang diproduksi masih belum begitu layak jual,” ungkapnya.

Melihat respon pasar yang sangat bagus, wanita kelahiran 8 April 1986 ini mencoba memproduksi berbagai macam produk kerajinan lainnya seperti misalnya kerajinan keramik tanah liat, kerajinan clay, paperquilling, clay tepung, terracotta, knitting, sulam, dan sebagainya.

Dengan tambahan modal dari orang tuanya sekitar Rp 1 juta di tahun pertama, sekarang ini Kartika fokus menekuni bisnis kerajinan tangan yang dulunya hanya sekedar bisnis sampingan ini sebagai pekerjaan utamanya setelah Ia merampungkan kuliahnya. “Dasarnya saya selalu penasaran ingin membuat semua yang ada di buku keterampilan, jadi pelan-pelan saya merambah ke bidang lain dan ternyata perkembangannya sangat pesat,” kata Kartika.

Bila di bulan kedua mengawali bisnisnya Ia bisa mengantongi laba bersih sekitar Rp 700.000,00 dalam sebulan, sekarang ini Kartika bisa membukakan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar setiap bulan. “Sekarang saya tak bisa menjalankan bisnis ini seenaknya sendiri, sebab sudah ada tanggungan gaji karyawan dan tagihan ini itu yang perlu saya pikirkan,” tegasnya siang itu.

Kini dengan memanfaatkan instagram sebagai salah satu media pemasarannnya, usaha kartika yang dulu bisnis sampingan sekarang menjadi sumber pendapatan yang sangat menjanjikan. Dengan hobi yang dimilikinya, kini Kartika bisa membesarkan bisnisnya dibawah label “Semoet Ketjil” dan menjadi salah satu pengusaha sukses Indonesia yang mampu membukakan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya.

Tim Liputan BisnisUKM