Empat Langkah Cepat, Cara Memulai Usaha

Cara memulai usaha“Dalam berbisnis, soal rejeki itu yang menentukan Allah tetapi soal kreatifitas dan kerja keras kita yang menentukan. Jika ingin berbisnis maka wajib hukumnya untuk bekerja keras dan berpikir kreatif. Sisanya serahkan pada Allah dengan berdoa dan tawakal,” ujar Puji Norbawa, owner keripik pisang Mr. Picco.

Mengawali karir kesuksesannya di bisnis keripik pisang, pasangan suami istri Puji Norbawa (25) dan Hidayatuz Zu’amah (25) pertama kali datang ke Lampung mengaku cukup terkejut karena melihat potensi pertanian yang begitu besar namun belum banyak yang melihatnya sebagai peluang usaha.

Tak mau melewatkan kesempatan yang ada di depan mata, Puji dan istri pun memberanikan diri memulai usaha dengan modal uang sekitar Rp 2 juta. Lantas, bagaimana cara pengusaha sukses yang satu ini bisa merintis usaha dalam kurun waktu yang cukup singkat?

Simak empat langkah cepat yang saat itu dijalankan kedua owner keripik pisang Mr. Picco, ketika mengawali usahanya.

Pertama,

“Kita memulai dengan survei. Walaupun melihat besarnya potensi pertanian di Lampung, tapi kami masih belum bisa menentukan jenis usaha apa yang akan dijalankan. Dari survei hingga ke daerah–daerah pelosok, akhirnya ia menemukan potensi pisang di daerah Lampung. Harga pisang kepok tergolong murah, selain itu sangat cocok untuk diolah menjadi keripik pisang,” ujarnya.

Kedua,

“Setelah melakukan survei memetakan potensi. Selanjutnya saya melakukan survei pasar. Saya mencari target pemasaran didaerah lampung. Dan ternyata hasilnya nihil karena produk keripik pisang sudah begitu menjamur di Lampung. Hingga akhirnya saya mencari daerah pemasaran lain selain di Lampung. Dan target awal pemasaran saya adalah pulau Jawa,” kata Puji Nurbowo.

Namun sebelum melakukan produksi, ia melakukan riset marketing dengan segmentasi pasar adalah anak muda dan golongan menengah. Produk keripik pisang dikemas berbeda dengan segmentasi yang berbeda pula dari produk yang sudah ada sebelumnya. “Dan ternyata dari hasil riset marketing tersebut hasilnya sangat memuaskan, melebihi ekspektasi saya. Riset tersebut meliputi uji organoleptik (uji rasa), uji kemasan yang cocok dan simulasi kecepatan penjualan,” imbuhnya.

Ketiga,

“Saya menentukan untuk melakukan produksi. Dan gayungpun bersambut karena dalam proses produksi saya menemukan partner yang tepat karena kita bisa membuat keripik pisang yang lebih renyah, bumbu bisa menyatu dan tahan lama tanpa bahan pengawet buatan.

Keempat,

“Setelah produk dilepas dipasaran saya melakukan branding dan promosi dengan menggunakan media sosial yang ada. Karena dari riset kami, promosi ini sangat efektif dan dengan biaya yang murah. Untuk memperkuat branding agar produk bisa terlihat elegan kami menggunakan media facebook, instagram, blog, dan lain-lain. Dan saat ini kami juga mengembangkan aplikasi dan game android sebagai sarana promosi,” pungkas Puji Norbawa.

Sumber gambar : http://blog.invoiceberry.com/wp-content/uploads/2016/03/startup_fever_crazy_world-1024×618.jpg