HIPMI Perguruan Tinggi Tanamkan Mental Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa

Ketua HIPMI Perguruan Tinggi di Kalimantan BaratHIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT) Indonesia sudah berusia 5 tahun. HIPMI Kalbar sendiri sudah memasuki tahun ke-4. Berdiri pada 13 Januari 2012. Di Kalbar, periode kepemimpinan HIPMI PT Kalbar selama 3 tahun untuk satu periode. HIPMI PT Kalbar terbuka bagi seluruh mahasiswa atau mahasiswi di semua perguruan tinggi di Kalbar.

Untuk menggali lebih dalam, tentang apa saja program HIPMI Perguruan Tinggi dan bagaimana peran HIPMI PT bagi mahasiswa di Kalimantan Barat, simak wawancara Tim BisnisUKM.com dengan Heni Salwati selaku ketua HIPMI Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat.

Siapa saja anggota HIPMI PT Kalbar?

“Kita menghimpun teman-teman mahasiswa yang senang dengan  wirausaha, meski belum punya usaha,” ujar Ketua HIPMI PT Kalbar, Heni Salwati yang kerap disapa Alwa.

Lalu, apa saja program kerja HIPMI PT Kalbar?

Alwa menjelaskan, program kerja HIPMI PT Kalbar yang utama adalah melakukan roadshow ke kampus-kampus di seluruh Kalbar, memberi edukasi tentang wirausaha. Ada 11 kampus di Kalbar yang sering dikunjungi, antara lain Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP), UNTAN, Bina Sarana Informatika, Universitas Muhammadiyah Pontianak, IKIP PGRI,  STAIMA Sintang, IAIN Pontianak, STIE Mempawah, STKIP Singkawang, Universitas Kapuas Raya Sintang, dan Akademi Kebidanan Sintang.

“Untuk pembelajaran via media sosial, HIPMI PT Kalbar bekerja sama dengan Kapuas Hulu, Sekadau, Mempawah dan Singkawang,” ujar Alwa.

Pembelajaran seperti apa yang didapatkan anggota HIPMI PT Kalbar?

Biasanya materi yang diberikan berupa motivasi kepada para mahasiswa tentang pentingnya menjadi pengusaha muda dan pengenalan tentang ke-HIPMI-an, seperti menjelaskan bahwa HIPMI adalah organisasi pengusaha yang sudah mempunyai jaringan dan relasi di seluruh Indonesia dan luar negeri. Ber-HIPMI tidak hanya membentuk mental menjadi pengusaha tapi juga melatih kepemimpinan. “Bahkan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia juga merupakan alumni HIPMI,” Alwa menjelaskan.

Selain itu, materi lain yang biasa diberikan tentang pembuatan bisnis plan bagi pengusaha pemula, etika bisnis, mental pengusaha, menemukan para pengusaha pemula dengan para investor dan para relasi. Sehingga, ketika mereka telah lulus kuliah, mereka dapat menjadi seorang pengusaha muda dan sekaligus kader HIPMI PT Kalbar ke depan.

HIPMI PT Kalbar juga rutin mengadakan acara Klinik Bisnis setiap Kamis malam yang menghadirkan pengusaha sukses di Kalbar yang diliput oleh TV lokal. Setiap Minggu pagi, mereka juga rajin membuka lapak di GOR Pontianak.

Kendala apa saja yang sering kali dihadapi pengurus HIPMI PT Kalbar?

Tantangan utama bagi para pengurus HIPMI PT Kalbar adalah manajemen waktu. Karena mereka harus bisa membagi waktu antara kuliah, aktif di HIPMI PT Kalbar, dan mengurus bisnis sampingannya. Apalagi, rata-rata pengurus dan anggota HIPMI PT Kalbar juga bergabung di organisasi kepemudaan lainnya, baik di internal kampus maupun di luar. Selain itu, tantangan lain adalah bagaimana mem-follow up peserta setelah roadshow diadakan dan mensinergikan antara program kerja HIPMI PT Kalbar dengan HIMPI Kalbar.

Rencara Program kerja ke depan, apa sudah ada?

Dalam waktu dekat, HIPMI PT Kalbar akan mengadakan penggantian pengurus baru serta mengadakan perekrutan anggota baru di setiap kampus. Sebelum minggu ketiga bulan Oktober 2016, semua pengurus HIPMI PT se-Indonesia harus membuat sebuah agenda karena pada Oktober mendatang, HIPMI PT Indonesia akan mengadakan rapat kerja nasional serta pertemuan bisnis 22 negara di Batam.

Di tahun 2017 awal, HIPMI PT Kalbar akan mengadakan sinergi bisnis pengusaha serumpun yang akan diikuti oleh HIPMI PT Kalteng, Kaltim, Kalsel, Kaltara serta beberapa perwakilan dari negara serumpun seperti Malaysia dan Brunei.

Terkait MEA 2016, apa HIPMI PT Kalbar sudah siap menghadapinya? Saat Jambore HIPMI se ASEAN di Kampus Telkom, Bandung beberapa waktu lalu, proposal bisnis plan yang diajukan oleh Heni Salwati (Alwa) lolos mewakili Kalbar dan mendapat pendanaan dari para pengurus HIPMI Pusat. Alwa mengajukan proposal mengenai fashion khas Kalbar yang diberi nama D’fashionethnic.

Selain Alwa, juga terdapat dua perwakilan Kalbar yaitu Febryan Dharma Putra dengan proposal bisnis Gerobak KIte  serta Andi Denny Andrew Priadi dengan produk kerajinan dari bonggol jagung. “Saya berharap, semua mahasiswa pengusaha di Kalbar akan mengerti bahwa MEA justru merupakan sebuah peluang, bukan untuk ditakuti,” pungkasnya.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Vivi)
Kotributor BisnisUKM.com wilayah Kalimantan Barat