Ide Bisnis Kreatif Dari Permasalahan UMKM

Owner packreativeBerbicara mengenai modal usaha memang tak selamanya identik dengan dana, contohnya saja seperti Aji Wanda (23) yang memanfaatkan kemampuannya di bidang desain untuk merintis bisnis kreatif yang fokus mengangkat permasalahan pelaku UMKM.

“Saya sudah menjalani beberapa bisnis baik desain maupun jualan produk sebelum membangun Packreative. Saya adalah mahasiswa Teknik lulusan D3 Politeknik Astra sebelumnya, passion saya di desain sudah ada sejak kecil. Packreative dibangun saat saya masih kuliah di Kampus Bisnis Umar Usman yang didirikan Mas Ippho Santosa dan Dompet Dhuafa. Saya termasuk lulusan perdana di kampus tersebut,” ujar pemilik brand Packreative tersebut.

Sebagai seorang mahasiswa, dulunya Aji hanya bermodalkan laptop pinjaman, menggunakan internet kampus, terkadang ke Seven Eleven atau Family Mart untuk menggunakan internet gratisan. “Di kampus inilah saya belajar dan menetapkan bisnis saya di bidang desain bermodalkan laptop pinjaman, ditambah modal kemauan yang kuat agar membuat sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang dan menyalurkan kecintaan saya terhadap bidang desain,” katanya.

Di bawah bendera Packreative, saat ini Aji melayani berbagai kebutuhan desain seperti desain logo, brand identity, kartu nama, brosur, flyer, desain sosial media, 3D, website, dan lain sebagainya. “Awalnya saya mengerjakan beberapa kebutuhan desain teman-teman kampus sendiri, dan hingga sekarang ke UKM hingga korporasi. Awalnya dari sendiri hingga mendapat partner kepercayaan yaitu Yuda di Packreative bersama Sylviana sebagai administrasi, Mr. Ruvi sebagai penasihat Branding kami, dan beberapa freelance kami lainnyam,” jelas Aji.

Menyediakan template promosi untuk UKM

Sejak dirintis pada bulan Januari 2014 silam, Packreative menyadari bahwa sumberdaya manusia yang dimilikinya masih sangat terbatas. “Untuk melayani teman-teman UKM seluas itu, maka kami melahirkan solusi baru untuk UKM berupa template promosi digital yang bisa digunakan untuk diposting di sosial media, group, instagram, hingga Display Picture untuk akun apa saja dengan rasio template 1 : 1 (square). Produk tersebut bernama Yukaem (yukaem.com) yang telah kami launching pada 21 Februari 2015. Yang dimana template promosi tersebut bisa diganti teksnya, produknya, icon-icon sticker promosinya dan lainnya yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan UKM dengan cara promosi yang keren,” tutur pengusaha muda tersebut.

Mengingat pangsa pasar yang dibidik adalah pelaku UKM di Indonesia, maka dalam menjalankan dua bisnis kreatif tersebut Aji membandrol harga yang sangat terjangkau. Untuk Packreative harga logo sekitar Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00; sedangkan paket branding identity untuk usaha berkisar antara Rp 3.500.000,00 – Rp 5.000.000,00 (paket lengkap untuk UKM buka usaha). “Lalu untuk Yukaem.com saya membuat template promosi premium, sedikitnya terdapat >50 Template, Free Update 1 Tahun, Update Template Tiap Minggu, dan bonus-bonus lainnya, yang meudahkan pelaku UKM membuat desain yang menarik untuk produknya. Price awal launching preorder ini Rp 397.000,00 menjadi Rp 297.000,00,” papar Aji.

Dari bisnis jasa desain tersebut, setiap bulannya Aji bisa mengantongi omzet sekitar Rp 10 juta – Rp 15 juta dari Packreative dan untuk bisnis Yukaem sendiri meskipun baru 1 bulan berjalan namun sudah bisa mendatangkan omzet sekitar Rp 3.267.000,00.

Selama menjalankan bisnis kreatif tersebut, kendala utama yang Ia hadapi antara lain over project. “Karena tim masih terbatas, dari awal kami jelas akan menyampaikan bisa menerima project itu namun biasanya waiting list hingga 1 minggu baru project tersebut baru bisa kita mulai,” terangnya.

Melihat perkembangan bisnisnya sangat bagus, bahkan hingga sekarang Packreative berkembang dengan baik dengan tim dan manajemen yang sangat minimalis. “Order yang masuk 95% karena strategi WOM (Word Of Mouth), maka dari itu sejak tengah tahun 2014 website kami belum sempat publikasikan hasil, dan sosial media masih belum kami promosikan karena masih full project dengan hasil WOM tadi. Bahkan saat ini sudah tersebar di sekitar Jakarta, Bekasi, Bandung, Makassar, Banten, Pekanbaru, dan lainnya,” jelas Aji.

Kedepannya, Aji berharap agar Packreative menjadi solusi taktis dan nyata bagi pelaku UKM untuk menjadikannya naik kelas. Dan untuk Yukaem, kedepannya Aji akan menggunakan via mobile apps (android & ios) sehingga dapat dengan mudah membuat promosi pada genggaman handphone saja.

Tim Liputan BisnisUKM

info usaha packreative