Ingin Maju dan Sejahtera, 300 Usaha Kecil Menengah Bentuk Koperasi!

Koperasi pusat pelatihan mandiri kelautan dan perikananUsaha Kecil Menengah (UKM) yang maju dan sejahtera perlu mendapat dukungan koperasi. Sadar akan pentingnya peranan koperasi, baru-baru ini pelaku usaha kecil di berbagai bidang bersepakat mendirikan Koperasi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP).

Koperasi tersebut hingga saat ini telah menghimpun sekitar 300 UKM di berbagai lini dan bidang. Sebelumnya mereka juga telah menjalani pelatihan di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), namun belum memiliki koperasi. Untuk memfasilitasi para pelaku UKM, akhirnya dibentuklah Koperasi P2MKP.

Baca Juga Artikel Ini :

Pengukuhan Forum UMKM Se-Jateng 2016 – 2021 di Kudus

Masuki MEA, Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar Rekrut Pendamping UMKM

“Ini ada akta notarisnya. Anggotanya ada 300 dari seluruh Indonesia. Mereka bergerak di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan hingga perikanan,” ujar Rudi Murodi, salah seorang pengurus Koperasi P2MKP baru-baru ini.

Rudi menambahkan, kehadiran Koperasi P2MKP bertujuan untuk menjadi sarana marketing dan penanggulangan biaya produksi bagi anggota. Dengan begitu, hasil produksi anggota bisa terserap oleh sesama anggota sehingga biaya produksinya menjadi bisa ditekan sekecil mungkin.

“Kita juga tampung hasil produksi petani. Dengan adanya Koperasi P2MKP sesama anggota jadi memiliki kemudahan. Misalnya pembuat abon lele dia bisa membeli ke pembudidaya lele yang sama-sama anggota. Begitu juga pemilik lele dia bisa beli pakan ke produsen pakan yang sesama anggota koperasi. Jadi bisa lebih murah,” ucapnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Selain itu, kata Rudi, koperasi ini juga memiliki misi sosial untuk menanggulangi kegagalan panen atau karena kendala penyakit ikan. Pembekalan pengetahuan lewat berbagai pelatihan menjadi sarana bagi anggota koperasi agar bisa melewati berbagai problem usaha di lapangan.

“Pelaku usaha juga harus memikirkan kemungkinan adanya force majeure, karena faktor alam yang tidak bisa dicegah manusia. Kita rutin gelar pelatihan baik yang sifatnya mandiri, maupun yang dibiayai pemerintah,” tandasnya.

Tim Liputan BisnisUKM

(/ Dunih)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok