Ingin Tau Rasanya Menyesal Jadi Orang Kaya, Seperti yang Pernah Dialami Jack Ma?

Ingin tau rasanya menyesal jadi orang kaya seperti yang pernah dialami Jack MaSiapa yang tak kenal bos Alibaba.com ini, berkat kejeliannya di bidang teknologi kini kekayaan Jack Ma dilansir mencapai angka USD 29,3 miliar di tahun 2016. Namun anehnya, bila menjadi orang kaya di negaranya menjadi impian hampir setiap orang, maka lain halnya yang dialami oleh bos perusahaan raksasa e-commerce di Tiongkok tersebut. Ia justru menyesal menjadi orang kaya.

Seperti apa curhatan Jack Ma yang mengaku tidak bahagia setelah menjadi orang kaya?

Punya Banyak Uang Ternyata Jack Ma Tak Bahagia. Pengakuan ini keluar langsung dari mulut Jack Ma, ia tak bahagia dengan hidupnya yang sekarang memiliki banyak uang. “Menjadi orang terkarya di negara saya adalah ‘sakit besar’ karena banyak tekanan yang datang,” katanya. Namun ia mencoba untuk membuat dirinya bahagia, karena jika Jack Ma tak bahagia maka semua rekan kerja dan pemegang saham juga ikut tak bahagia, sheingga pelanggan kurang senang.

Menyesal Pernah Jadi Orang Terkaya di Negaranya. Dinobatkan sebagai orang terkaya di China ternyata tak membuat Jack Ma bangga dengan status yang disandangnya. Ia berujar, dengan predikat tersebut maka orang-orang akan memandangnya sebagai pengusaha sukses yang bergelimang harta dan bersenang-senang dengan dirinya sendiri.

Untuk mengobati penyesalannya, Ia kini menggunakan sebagian uangnya untuk berbagi manfaat dengan masyarakat di sekitarnya. Bahkan Jack Ma berencana akan mendirikan yayasan untuk menghabiskan uangnya dengan membangun usaha yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat di China.

Juga Menyesal Telah Melepas Sahamnya ke Publik. Usai melepas sahamnya dengan harga yang sangat tinggi, justru Jack Ma menyesal. Ia beranggapan bahwa sekarang ini pertumbuhan Alibaba jauh lebih buruk dibandingkan ketika masih Ia pegang sebagai perusahaan pribadi. Seperti perusahaan terbuka lainnya, kini tentu Alibaba menghadapi pengawasan yang sangat ketat dari pada investor. “Sekarang ini bukan hanya karyawan yang mengamati, dunia juga mengawasi kami. Anda harus terbiasa dengan itu,” ujarnya.

Jika Dibandingkan Kehidupan Sebelum Menjadi Pengusaha, Lebih Bahagia Ketika Menjadi Guru. Menurut pengakuannya, Ia lebih senang bekerja sebagai guru atau dosen bahasa Inggris di  kampung halamannya di Hangzhou, meski saat itu ia hanya dibayar USD 12 atau sekitar Rp 160.000 setiap bulannya.

Terlalu Banyak Tanggung jawab Ketika Menjadi Orang Kaya. Ketika kita memiliki sedikit uang maka kita tahu bagaimana cara untuk menghabiskannya. Namun, Jack Ma bercerita ketika Ia memiliki USD 1 miliar dan itu bukan hanya uangnya saja, ia memiliki beban tanggung jawab besar ketika akan menggunakannya. “Ini kepercayaan orang terhadap saya,” jelasnya.

Bahkan Jack Ma juga pernah mengungkapkan jika ada kesempatan hidup untuk yang kedua, Ia tak akan pernah memilih berkecimpung di usaha digital seperti Alibaba.com. “Setiap hari saya sibuk seperti presiden, jika punya kesempatan hidup kedua, saya ingin menjadi diri sendiri dan menikmati hidup ini,” kata dia Dilansir dari Shanghaiist, Selasa 28 Juni 2016, dalam sebuah wawancara acara 20th St. Petersburg International Economic Forum.