Ini Dia Alasan Promosi Lewat Sosial Media Jadi Andalan Usaha Masa Kini

Ini dia alasan promosi lewat sosial media jadi andalan usaha masa kiniYogyakarta – Memulai usahanya sejak masih kuliah, tak heran di usianya yang relatif masih sangat muda Nizulia Rakhma (23)  sudah memiliki dua usaha yakni, Hellow Projects dan Cotton Island. Meski masih dijalankan seorang diri, Nizu begitu ia akrab disapa mengaku tak kesulitan mengelola dua usaha sekaligus. Apalagi dalam masalah promosi, perempuan yang hobi menggambar ini mengandalkan sosial media sebagai sarana berpromosinya.

Buat kamu yang pengen mengikuti jejak Nizu sebagai pengusaha muda, simak hasil interview tim Liputan BisnisUKM.com dengan Nizulia Rakhma selaku owner Hellow Projects dan Cotton Island.

Bagaimana cara kamu memasarkan produk Hellow Projects dan Cotton Island?

”Selain dijual langsung ke temen-temen, kami juga coba strategi pemasaran online,” ungkap lulusan Administrasi Bisnis salah satu universitas swasta ternama di Yogyakarta.

Media online apa saja yang saat ini kamu gunakan sebagai media pemasaran?

“Yaitu lewat instagram dan facebook yang membuat penjualan semakin meningkat. Kedua media promosi tersebut murah, mudah dan praktis,” tambah Nizu.

Lalu, bagaimana cara meyakinkan konsumen hanya melalui social media?

“Untuk Instagram saya menggunakan cara endorse pemiliki akun sosial media lain yang memiliki ribuan atau bahkan jutaan followers. Disini saya juga beriklan tak hanya di Instagram dalam kota, melainkan beberapa akun di luar Jawa,” katanya.

Apakah strategi pemasaran via instagram cukup efektif?

”Bersyukur banget respon sangat bagus, sampai saya kuwalahan melayani pesanan. Sebulan bisa terima puluhan orderan baik dalam kota sampai luar Jawa,” ujar  pendiri Hellow Pillow yang kini berubah nama menjadi Hellow Projects tersebut.

Selain melalui social media, promosi apa yang pernah kamu coba?

“Selain getol promosi lewat sosial, sampai sekarang saya juga rutin mengikuti ragam bazar atau pameran. Karena dengan ikut pameran, bisa berinteraksi langsung dengan para calon konsumen. Dengan begitu, saya bisa tahu selera pasar seperti apa,” akunya.

Dari kedua strategi pemasaran yang dijalankan, apa yang menurut Anda paling efektif?

” Karena tidak semua orang punya sosial media atau bahkan jarang belanja online. Jadi peluang bazaar dan pameran sangat saya manfaatkan Senangnya disana saya langsung bisa  bertatap muka dengan calon pembeli, dan saya bisa menjelaskan detail dan keunikan produk saya. Selain itu juga bisa menambah ide atau masukan dari customer,” tutur wanita berhijab yang sudah berulang kali ditolak lamarannya di beberapa perusahaan tersebut.

Tips dan trik versi kamu dalam memaksimalkan media online dan sosial media sebagai alat promosi?

“Setiap sarana media promosi memiliki pangsa dan target konsumen berbeda-beda. Namun produk Hellow Projects dan Cotton Island bisa diterapkan di semua kalangan usia. Misalnya produk dari Hellow Projects yang berupa bantal lukis dan kanvas custom cocok untuk kado atau hiasan interior rumah. Sedangkan untuk produk Cotton Island yang berupa tote bag, juga diperuntukkan untuk para wanita semua usia,” jelasnya.

Terakhir, apa harapan atau rencana untuk bisnismu kedepan?

”Kedepannya saya ingin tidak membatasi pasar. Oleh sebab itu, saya terus mengeksplore karya agar bisa dinikmati semua kalangan masyarakat. Produk yang tak hanya unik tapi juga eksklusif yang hanya bisa diperoleh di Hellow Projects dan Cotton Island,” pungkasnya.

Tim Liputan BisnisUKM

(Titis Ayu W)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta