Inovasi Kreatif Kayu Lukis Kaliurang

INOVASI KREATIF KAYU LUKIS KALIURANG

Berada tepat di kaki Gunung Merapi, Desa Kaliurang ternyata tidak hanya memiliki keindahan alam yang cukup menarik bagi para wisatawan lokal maupun internasional. Potensi alamnya yang cukup melimpah, memberikan keuntungan tersendiri bagi desa yang tak luput dari amukan “wedhus gembel” pada tahun 2010 silam ini.

Tak hanya keelokan pemandangan alamnya saja yang menjadi nilai tambah bagi Desa Kaliurang, keunikan desa tersebut semakin terlihat manakala tim bisnisUKM menemukan salah satu home industri kreatif yang memproduksi aneka kerajinan kayu lukis dengan ciri khas Desa Kaliurang. Ditemui Kamis (10/1) di bengkel produksinya daerah Kaliurang Barat, Susana (35) selaku pengelola home industri kreatif tersebut mengungkapkan bahwa kreasi kerajinan kayu lukis sendiri sudah digeluti keluarganya sejak 10 tahun yang lalu.

Mengusung Cikka Handicraft yang memiliki makna “Cinderamata Khas Kaliurang”, sejak tahun 2003 yang lalu Susana hanya melanjutkan pasar yang sudah ada dan mengembangkan bisnis warisan keluarga tersebut dengan berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Memanfaatkan bahan baku kayu yang ada di sekitarnya, Susana mencoba memproduksi beragam jenis produk kerajinan kayu lukis baik yang bersifat fungsional maupun non fungsional.

Ketika ditanya mengenai bidang usaha yang Ia jalankan saat ini, dengan ramahnya wanita yang akrab dipanggil Nana ini menjelaskannya kepada tim bisnisUKM. “Cikka Handicraft sendiri merupakan home industri yang mengerjakan kerajinan dari kayu, seperti misalnya tempat tusuk gigi, tempat perhiasan, gantungan kunci, nampan, tempat tissue, dan lain sebagainya,” ujar Susana.

kerajinan kayu lukis
kerajinan kayu lukis

Dengan tidak pernah berhenti berinovasi, semua tekad dikerahkan oleh Susana dan para pegawainya untuk bisa memproduksi aneka kerajinan kayu lukis yang laris manis di pasaran. Meskipun sekarang ini Ia telah mewarisi bisnis keluarganya, namun wanita cantik yang mengenakan jilbab ini tidak semata-mata hanya ingin tahu beres saja. Ia juga mengamati hal-hal kecil dari hulu hingga hilir, seperti contohnya ikut terlibat langsung dalam memberikan training  atau pelatihan selama 6 bulan kepada para karyawan barunya.

Pemasaran Produk Cikka Handicraft

Selama ini kapasitas produksi Cikka Handicraft mencapai 5000 item per bulannya. “Biasanya proses pemesanan sampai pengiriman membutuhkan waktu kurang lebih 1-2 bulan, pesanan sebagian besar dikirim ke Pulau Bali, Sumatera, Makassar, dan sebagian besar wilayah Jogja,” ungkapnya. Tentunya jumlah tersebut diharapkan akan terus bertambah sesuai dengan angan-angan Susana yang ingin memiliki sebuah workshop dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang.

Dari sekian banyak produk kerajinan yang diproduksi Cikka Handicraft, selama ini barang-barang fungsional lebih dilirik konsumen dibandingkan produk kerajinan yang bersifat non fungsional. “Produk unggulan yang banyak dipesan seperti misalnya tempat tusuk gigi, cepuk tempat perhiasan, piring, gantungan kunci, lampu hias, dan souvenir kecil-kecil lainnya,” jelas ibu satu putra tersebut. Sebagian besar konsumen Cikka Handicraft adalah toko oleh-oleh, dan instansi seperti misalnya hotel-hotel dan kantor pemerintah.

pembuatan kerajinan kayu lukis
pembuatan kerajinan kayu lukis

Bahkan, keunikan produk kerajinan kayu lukis buatan Susana kini tidak hanya diminati konsumen lokal, namun Ia juga mulai melakukan kegiatan ekspor seperti misalnya ke Negara Spanyol, Malaysia, dan juga Singapura. Tidak heran bila besarnya permintaan pasar kini juga mempengaruhi harga jual produk kerajinan kayu lukis yang semakin hari semakin tinggi, yaitu berkisar antara Rp 6.000,00 sampai jutaan rupiah per itemnya.

Dengan ketekunan, konsistensi, dan inovasi yang terus dipegang Susana, sampai hari ini Cikka Handicraft tidak pernah takut dengan para kompetitor yang ada di sekitarnya. “Kita sebagai pengusaha di bisnis kerajinan mungkin banyak kompetitor yang meniru, namun kita tidak takut karena kita memiliki karakter masing-masing, malahan persaingan menjadi motivasi bagi kita untuk terus berinovasi menciptakan sesuatu yang baru,” tutur Susana menutup pertemuan kami di siang itu.

Tim liputan bisnisUKM

2 Komentar

  1. Seni ukir memang ndak bakal ketinggalan zaman…bentuknya beragamkan…kami minat gimana cara nya…

Komentar ditutup.