Rintis Usaha Kue Lebaran, Endah Panen Untung Jutaan!

Jual Kue Lebaran, Endah Panen Untung Jutaan

Lebaran bagi masyarakat Indonesia tidak lengkap tanpa kehadiran aneka kue kering nan menggoda. Berkah setahun sekali ini ditangkap Endah Wijayanti dengan menjual beragam kue kering lebaran hingga menghasilkan keuntungan jutaan rupiah.

Bisnis kue yang dij alani Endah sudah bertahan sejak lima tahun terakhir. Endah yang sehari-sehari berprofesi sebagai guru SD swasta di Kota Depok, semula ditawari kakaknya berjualan kue. Gayung pun bersambut, Endah tak menyia-nyiakan peluang itu dan langsung menyasar market yang dituju.

Endah pengusaha kue kering lebaranSemula bisnis kue ini hanya dilakukan saat moment tertentu seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Namun, respons pasar yang cukup besar membuat Endah juga kerap menerima pesanan di hari-hari biasa.

Kue-kuenya seperti nastar mungil, nastar semok, semprit chochochip, putri salju, kastengel, lidah kucing, corn flakes, dan coklat mete memang diminati konsumen. Terlebih, saat itu Endah menjualnya dengan harga terjangkau yakni Rp 100 ribu per tiga toples. Sedangkan pemain utama dengan merek terkenal saat itu sudah mematok kuenya Rp 50 ribu per toples.

“Semula tantangannya berat, karena ada beberapa merek terkenal yang sudah menjadi favorit masyarakat. Tapi, karena rasa kue yang enak dan tak kalah dengan merek terkenal, di tahun kedua tanpa menawarkan justru banyak yang datang untuk pesan sendiri,” ujar ibu dua anak itu kepada BisnisUKM.com, Jumat (10/6).

Baca Juga Artikel Ini :

Bisnis Sampingan Kue Kering yang Berawal Dari Hobi

Bisnis Kue Kering Untungnya Tak Pernah Garing

Namun, karena kesibukannya mengajar, kue yang dijual Endah bukanlah hasil produksinya sendiri. Tapi, dari membeli pada salah satu industri rumah tangga di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kue tanpa merek itu, kemudian dijualnya kembali kepada para reseller dengan harga terjangkau.

Ambil Untung Tidak Banyak

Aneka macam kue nastarPada masa awal menjual kue, promosi yang dilakukan Endah masih sebatas pada lingkungan teman kerja dan tetangga di Depok. Tapi, kini pembelinya sudah beragam lantaran resellernya semakin banyak. Namun, itu tidak membuatnya mengambil untung terlalu besar. Sebab, dengan mengambil untung yang sedikit membuat modalnya cepat berputar.

“Dari reseller saya ambil untung cuma sedikit antara Rp 3000-5000 per toples. Reseller kemudian menjual lagi ke konsumen antara Rp 50-55 ribu per toples,” jelasnya.

Lewat harga yang terjangkau dan rasa yang enak, kini kuenya cukup dikenal konsumen. Bahkan, sebelum puasa reseller sudah banyak yang meminta kiriman stok kepada Endah.

“Padahal, dulu waktu awal-awal jualan omzetnya hanya Rp 3 juta. Sekarang omzetnya bisa sampai Rp 10 juta. Hari biasa juga ada yang pesan, tapi tidak sebanyak mau Lebaran,” katanya.

Kue tanpa Pengawet hanya Tahan 3-4 Bulan

Meski kue yang dijual Endah bukan hasil produksinya sendiri, tapi ia menjamin kuenya tidak menggunakan bahan pengawet. Itulah sebabnya, kuenya hanya bisa tahan antara 3-4 bulan, asalkan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

“Kue kita tidak seperti buatan pabrik. Jadi, tahannya hanya 3-4 bulan. Tapi, kalau kena sinar matahari langsung nastar hanya mampu bertahan 2 bulan,” ucapnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Selain daya tahan yang tidak bisa lama, Endah juga dihadapi resiko kue rusak saat dalam perjalanan. Sebab, ia sendiri membeli kue itu secara putus tanpa ada kompensasi retur barang dari produsen.

“Saya ambil barang pakai mobil bak sendiri. Kalau kue rusak juga tanggung sendiri. Kalau komplain dari konsumen soal rasa hingga saat ini belum ada. Rata-rata konsumen puas,” tuturnya.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Dunih)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok