Kemasan Plastik Ramah Lingkungan

Kemasan plastik ramah lingkunganPlastik merupakan salah satu bahan yang degradasinya membutuhkan waktu yang sangat lama dan bahkan hingga ratusan tahun. Dapat kita bayangkan jika suatu saat bumi kita ini akan terkubur oleh tumpukan plastik atau efek minimalnya yaitu kualitas tanah akan menjadi menurun sehingga menyebabkan kelangkaan bagi manusia dalam bercocok tanam.

Sekarang ini kita juga sering mendengar slogan 3R melalui forum-forum ilmiah atau aktivis lingkungan yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Namun, apakah hal tersebut sudah efektif mengurangi resiko yang ditimbulkan terhadap penggunaan kemasan plastik? Padahal kita ketahui bersama bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari sudah sangat tergantung akan penggunaan plastik. Karena itulah saat ini ada penambahan satu huruf R lagi dalam slogan yaitu Rethink. Sejak saat itu muncullah sebuah gagasan untuk mengembangkan plastik ramah lingkungan untuk menggantikan plastik berbahan dasar minyak bumi (plastik konvensional).

Baca Juga Artikel Ini :

Mengetahui Bahaya Dan Kelemahan Kemasan Plastik

Kantong Plastik Tapioka Ramah Lingkungan

Plastik Ramah Lingkungan

Plastik ramah lingkungan dapat terurai secara alami serta mudah menjadi komponen-komponen penyusunnya dengan rantai yang semakin pendek. Penguraian terhadap plastik ramah lingkungan tersebut bisa dilakukan oleh bakteri, mikroorganisme atau fungi sehingga plastik jenis ini disebut dengan biodegrable plastik.

Secara umum, biodegradable polymer memberikan potensi biopoliester khususnya untuk plastik yang berasal dari bahan terbarukan seperti asam poli laktat (PLA) untuk menggantikan plastik konvensional yaitu PET, PS, PVC dan lain sebagainya.

Asam Polilaktat atau PLA

Asam polilaktat tersusun merupakan turunan dari glukosa yang dihasilkan melalui proses fermentasi ataupun reaksi hidrotermal yaitu reaksi pada tekanan dan suhu yang tinggi. Disamping itu, glukosa itu sendiri bisa didapatkan dari gandum, jagung, kurma, tebu dan bahan alami lainnya. Berikut ini adalah sifat-sifat yang ada dalam asam polilaktat atau PLA.

  1. Mudah dibentuk dan juga dicetak seperti pada bahan polimer konvensional (PS, PET dan lain-lain).
  2. Tidak tembus oleh sinar UV, yang mernjadi syarat utama plastik yang aman untuk menyimpan makanan di dalam kemasan.
  3. Hasil degradasi berupa sederhana yang tidak beracun sehingga merupakan syarat utama dalam penggunaannya di dunia medis atatu keokteran sebagai benang jahit setelah tindakan pembedahan.
  4. Degradasinya lambat, struktur polimer akan terhidrolisis terlebih dahulu sebelum akhirnya dikonsumsi oleh mikroorganisme, yang kemudian bersifat getas dan kaku, hidrofobik atau tidak larut dalam air dan juga tidak tahan panas.

Sifat yang terakhir dari asam polilaktat di atas merupakan kelemahan dari asam polilaktat yang membatasi penggunaan polimer tersebut. Namun, hal tersebut menjadi tantangan bagi para pelaku usaha untuk memodifikasi dan menjadikannya sebagai plastik dengan sifat sesuai harapan.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video

Klik Disini

Modifikasi dapat dilakukan dengan cara blending (mencampur) polimer yang sifatnya berbeda, kopolimerisasi atau doping (menyisipkan rantai) monomer yang strukturnya berbeda dan bisa juga dengan cara penambahan filler (bahan isian) serta masih banyak cara lain yang dapat dilakukan. Namun, ketiga cara itulah yang paling banyak digunakan karena cara tersebut memberikan efek yang signifikan untuk memperoleh sifat PLA yang baru.

Sumber gambar : http://i01.i.aliimg.com/wsphoto/v0/32315890091_1/350ml-Portable-Leak-proof-Healthy-Eco-friendly-Plastic-font-b-Water-b-font-font-b-Bottles.jpg