Kenali Ciri-Ciri Jamur Beracun Sebelum Memulai Usaha

Menjalankan usaha budidaya jamur tentu menjanjikan untung besar bagi pelakunya. Namun jika Anda tertarik berbisnis jamur, ada baiknya Anda kenali terlebih dahulu macam-macam jamur yang bisa dikonsumsi dan jenis jamur yang berbahaya untuk dikonsumsi. 

Dari sekitar 70.000 jenis jamur yang tumbuh dan berkembang di berbagai belahan dunia, ternyata masih banyak juga diantaranya yang beracun dan berbahaya bila dikonsumsi manusia. Jamur beracun bisa menyebabkan sakit pada seseorang yang mengkonsumsinya, bahkan bisa sampai menyebabkan sebuah kematian. Maka dari itu sebelum Anda mengkonsumsi maupun menjalankan bisnis budidaya jamur, penting bagi Anda untuk mengenali jenis jamur seperti apa yang diperkirakan mengandung racun dan berbahaya bagi konsumennya.

Saat ini terdapat kurang lebih sepuluh macam jamur konsumsi yang sering dibudidayakan masyarakat, sebut saja jamur tiram, jamur merang, jamur kuping, jamur shiitake, jamur champignon (kancing), jamur lingzhi, jamur hiratake, jamur enoki, dan lain-lain. Sedangkan untuk jamur beracun, kita mengenal beberapa jenis jamur diantaranya Amatoxin/ Amanatin (Cyclopeptida), Gyromitrin, Orellanine, Ibotenic Acid, Muscimol, Psilocybin, serta Coprine. Jenis jamur beracun ini biasanya kita temui di alam bebas.

Secara visual, bentuk dan warna jamur memang belum bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk membedakan mana jamur beracun dan mana jamur yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa panduan sederhana yang biasa digunakan para prajurit Angkatan Darat maupun para penjelajah hutan untuk mengenali ciri fisik jamur yang beracun bisa menjadi acuan bagi Anda untuk mengenali jenis jamur beracun ini.

macam-macam jamur

Pertama, jamur beracun umumnya memiliki warna yang sangat mencolok, seperti merah, hijau, biru, hitam, dan sebagainya (namun ada pula jamur shiitake yang disebut sebagai jamur hitam China aman untuk dikonsumsi).

Kedua, jamur beracun biasanya mengandung senyawa sulfida sehingga menimbulkan bau busuk atau senyawa cianida. Umumnya jamur yang mengandung senyawa tersebut jarang dihinggapi serangga atau binatang kecil lainnya.

Ketiga, bisa Anda kenali dengan mengerat jamur beracun, kemudian meletakannya pada benda-benda yang terbuat dari perak (misalnya pisau, sendok, garpu, atau cincin), maka pada permukaan benda tersebut akan muncul warna hitam yang disebabkan senyawa sulfida atau warna kebiruan yang disebabkan senyawa cianida. Cara yang terakhir bisa Anda ketahui setelah jamur tersebut dimasak bersama nasi, maka nasi tersebut akan berubah warna menjadi cokelat, kuning, merah atau hitam.

Semoga infomasi ini bisa menjadi tambahan wawasan bagi para pembaca yang tertarik dengan dunia jamur. Selamat  berkarya dan salam sukses. Ayo berbisnis jamur !!!

3 Komentar

Komentar ditutup.