Kesalahan UKM Dalam Menentukan Merek Produk(1)

merek produkBila selama ini kita mengenal merek-merek besar seperti misalnya KFC, Mc Donalds, Starbucks Coffe, Coca-Cola, J.Co Donuts, dan lain sebagainya, namun pernahkah Anda berpikir bagaimana strategi sang owner berhasil mengangkat merek tersebut di pasar lokal maupun internasional?

Merek-merek besar yang sekarang ini terbilang sukses menguasai pasar, ternyata dulunya juga pernah menghadapi berbagai tantangan dan tekanan yang sempat menghambat kesuksesan usahanya. Mereka berhasil sukses seperti sekarang ini karena mereka menemukan cara jitu untuk bisa tetap berdiri di tengah ketatnya persaingan pasar.

Nah, agar merek produk Anda bisa tetap berdiri kokoh di tengah ketatnya persaingan pasar, sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan para pelaku UKM ketika mereka menentukan merek bagi peluang bisnisnya. Berikut adalah 2 dari 5 kesalahan UKM dalam menentukan merek produk (1).

Belum fokus dalam menentukan merek

Selama ini tak sedikit pelaku UKM yang menentukan merek produknya secara spontan. Yang penting lucu dan mereka suka dengan merek tersebut. Padahal, belum tentu calon konsumen yang mereka bidik memiliki pemikiran yang sama dengan pola pikir para pelaku usaha. Karena itu sebelum menentukan sebuah merek, ada baiknya bila Anda menentukan terlebih dahulu mengapa merek tersebut hadir? Siapa target utama audiensnya? Bagaimana karakter pasar yang akan Anda bidik? Dimana dan kapan Anda akan memasarkan merek tersebut? Serta beberapa pertimbangan lainnya untuk bisa menguatkan fokus Anda dalam menentukan merek.

Tak ada pembeda dengan kompetitor

Persaingan pasar yang semakin ketat dan munculnnya beragam merek baru di pasar bebas, menjadi salah satu alasan mengapa Anda harus berani menciptakan sebuah pembeda. Bila merek produk yang Anda buat tak jauh berbeda dengan merek lainnya milik para kompetitor, maka tidak heran apabila suatu hari nanti merek kita menghilang maka tak aka nada orang yang merindukan merek tersebut. Bahkan kebanyakan konsumen cenderung melupakan merek tesebut dengan cepat karena merek produk Anda tidak memiliki nilai unik di mata calon konsumen.

(Bersambung)