Kreativitas Mahasiswa Mengolah Sukun Menjadi Aneka Kue

olahan sukunSebagai salah satu bahan pangan lokal, selama ini buah sukun atau yang memiliki nama ilmiah Artocarpus altilis ternyata belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh sebagian besar masyarakat. Biasanya, masyarakat hanya mengolah sukun dengan cara digoreng, dikukus, atau dibuat keripik. Padahal, sebenarnya potensi buah sukun bisa dikreasikan menjadi beragam jenis olahan pangan yang bernilai jual cukup tinggi di pasaran.

Melihat kondisi tersebut, sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM mulai tertantang untuk menginovasikan buah sukun menjadi produk cake lezat yang bergizi tinggi dan memiliki nilai ekonomi cukup potensial. Lima sekawan yang terdiri dari Gentur Adiprabawa, Inna Rachmawati, M. Ridwan Ansari yang merupakan mahasiswa prodi Ilmu Gizi Kesehatan, serta Diah Nurpratami dan Dewi Masyitoh Mubarok yang mewakili mahasiswa prodi Pendidikan Kedokteran, mencoba mengolah daging buah sukun menjadi tepung sukun yang kemudian diinovasikan menjadi aneka produk kue yang bercitarasa lezat dan juga kaya manfaat.

Mengusung brand “SUKRIlicious” yang merupakan singkatan dari sukun bakery delicious, usaha kue tersebut pertama kali mereka rintis ketika mengikuti kegiatan program kreativitas mahasiswa (PKM). Dengan mengangkat bahan pangan lokal, mereka berharap bisa menciptakan inovasi produk baru yang tidak hanya lezat dan sehat namun juga bisa meningkatkan nilai jual dan nilai guna sukun di pasar lokal, nasional, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa memperkenalkan produk olahan sukun di kancah pasar internasional.

Memanfaatkan tepung sukun yang berhasil mereka produksi sendiri, SUKRIlicious ternyata juga memberikan efek yang positif bagi kesehatan konsumennya. Kandungan seratnya yang mencapai 2% dan kandungan karbohidrat pada buah sukun yang disinyalir mencapai 35,5%, menjadikan aneka produk cake sukun kaya nutrisi dan aman dikonsumsi bagi para penderita diabetes.

Untuk memproduksi aneka kue sukun, kelima mahasiswa ini menggunakan tepung sukun sebagai bahan dasar yang dicampur dengan tepung terigu dengan perbandingan 50:50. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, tepung sukun mereka produksi sendiri dengan cara yang cukup sederhana. Pertama-tama sukun dikupas kemudian dipotong tipis-tipis dan direndam di air yang ditaburi garam  untuk mencegah timbulnya warna kecoklatan pada daging buah sukun. Setelah itu, dilakukan proses pengeringan dengan sinar matahari  atau menggunakan oven, dan  selanjutnya setelah sukun cukup kering lalu ditepungkan dengan cara diblender atau dihaluskan menggunakan alat penepung khusus.

cake sukunDengan memanfaatkan sedikitnya 2 kilogram tepung sukun, para mahasiswa kreatif tersebut mampu menghasilkan sekitar 200 produk bakery yang ditawarkan dalam beragam bentuk dan pilihan rasa. Sebut saja seperti bolu sukun, donat sukun, muffin sukun, tart sukun, blackforest sukun, pukis sukun, pizza sukun, seledristick sukun, cheesestick sukun, brownis sukun, cake sukun, dan aneka kue kering berbahan sukun.

Dibandrol dengan kisaran harga yang cukup bervariasi mulai dari Rp 1.500,00 hingga Rp 50.000,00 per itemnya, sekarang ini usaha kue SUKRIlicious bisa mengantongi omzet hingga Rp 13 juta setiap bulannya dan telah memiliki tiga orang karyawan yang membantu kelancaran produksi aneka kue berbahan buah sukun. Dari hasil kegiatan program kreativitas mahasiswa (PKM) tersebut, mereka berharap agar bisnis kue serba sukun ini bisa menjadi salah satu ikon kuliner khas kota Jogja dan menjadi cara efektif untuk mengangkat nilai guna sukun yang keberadaannya cukup melimpah disekitar kita.

Semoga informasi berita bisnis tentang kreativitas mahasiswa mengolah sukun menjadi aneka kue ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia agar lebih kreatif memanfaatkan potensi di sekitarnya menjadi peluang usaha. Maju UKM Indonesia dan salam sukses!

Sumber gambar :
1. http://esq-news.com/sites/default/files/imagecache/620x/berita/2010/09/sukun1.jpg
2. http://ugm.ac.id/new/files/u6/sukun_1.jpg