Kue Lapis Talas, Santapan Legit Khas Bogor

kue lapis talas
kue lapis talas

Melimpahnya potensi talas di Kabupaten Bogor, ternyata bisa mendatangkan untung jutaan rupiah  bila dikembangkan dengan optimal. Contohnya saja seperti Rizka Wahyu Romadhona yang sukses menjadi pengusaha muda dengan mengolah potensi talas Bogor yang produksinya bisa mencapai 200.000 ton per hari menjadi kue lapis talas yang tak hanya legit rasanya namun juga selangit keuntungannya.

Dikenal sebagai kota penghasil talas, rasanya tak berlebihan bila Rizka mencoba mengembangkan kue lapis talas sebagai salah satu kudapan legit khas Kabupaten Bogor. Mengusung Lapis Bogor Sangkuriang sebagai brand produknya, Rizka mencoba mengkreasikan warna–warni cerah dalam seloyang kue lapisnya dan menciptakan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya di pasaran.

Memanfaatkan tepung talas sebagai bahan baku utamanya, bolu lapis yang diproduksi Rizka ini memiliki dua lapis warna cantik, yaitu kuning dan ungu terang yang dikombinasikan dengan beragam jenis toping yang tak kalah unik. Beberapa toping yang digunakan Rizka antara lain toping keju, coklat, strawberi, capucino, tiramisu, blueberi, green tea dan brownies talas original serta keju.

Berbeda dari jenis kue umumnya, kue lapis ini menggunakan umbi khas daerah Bogor untuk ptoses produksinya. Rizka sempat mencoba membuat kue dari talas langsung dan pasta talas, namun citarasanya kurang legit sehingga pengusaha wanita ini akhirnya menggunakan tepung talas yang tersedia di pasaran. Sementara untuk warna ungu pada kue dibuat didapat dari saripati talas, sehingga citarasa talas begitu terasa dalam setiap gigitan kue lapis Bogor Sangkuriang tersebut.

lapis bogorMeskipun awalnya bisnis kue lapis ini dirintis dari bisnis rumahan bermodalkan uang Rp 500.000,00, namun citarasa kelezatannya mampu bersaing dengan jenis kue lainnya sehingga perkembangan bisnis tersebut sangatlah pesat. Dirintis sejak tahun 2011 yang lalu, sekarang ini Rizka telah mengembangkan bisnisnya menjadi dua outlet toko kue dan menghabiskan sedikitnya 3.400 boks kue per hari. Dalam dua minggu sekitar 100 kilogram tepung talas dibutuhkan Rizka untuk membuat berbagai varian kue talas, termasuk lapis, brownies dan pie talas.

Mengingat permintaan konsumen yang semakin pesat, Rizka terpaksa membatasi pembelian yaitu satu orang konsumen hanya boleh membeli 2 boks roti agar konsumen lainnya tidak kehabisan. Dibandrol dengan harga jual Rp 25.000,00 per kotaknya, stok kue lapis bogor yang baru matang biasanya dikeluarkan Rizka pada pukul 07.00 dan 15.00 WIB. Itupun biasanya pukul 14.00 WIB toko kue lapis Bogor sudah dipenuhi pengunjung, bahkan mereka harus mengambil nomor antrian untuk bisa menikmati seloyang kue lapis talas dengan panjang sekitar 30 cm tersebut.

Tak hanya itu saja inovasi yang dihadirkan Rizka dalam sekotak kue lapis, Ia juga menarik perhatian konsumennya dengan mencantumkan informasi aneka destinasi wisata di Bogor dalam setiap kemasan kue lapis yang mereka beli. Jadi, kotak kue tidak hanya digunakan sebagai kemasan pendukung namun juga sekaligus sebagai informasi wisata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bogor.

Semoga informasi berita bisnis yang mengangkat kue lapis talas, santapan legit khas Bogor ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi para pemula yang sedang bingung mencari peluang usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!

Sumber gambar :
1. http://bacamoe.com/images/upload/20120718_Lapis-Bogor.jpg
2. http://danausaha.net/wp-content/uploads/2013/01/LapisBogor-300x225.jpg

5 Komentar

  1. Asalamualaikum Ibu Riska, salam sukses
    Saya ingin menjadi reseller, bagaimana caranya dan syaratnya apa saja. Terima kasih

  2. Saya ingin menjadi reseller ibu rizka,bagaimana caranya klo penjualan utk custumer dibatasai minimal 2 pc..mohon bantuannya terima kasih..

  3. Tentang Lapis Bogor Sangkuriang, apabila semua pelanggan dibatasi jumlah pembelian kue tsb hanya 2 kotak/orang, lalu apa Ibu Rizka memberikan peluang untuk pihak lain yg ingin menjadi reseller produk tsb di kota lain?
    Saya harapkan tanggapan dr Ibu Rizka.
    Terima kasih

Komentar ditutup.