Legitnya Roti Lapis Dari Lingkar Barat Yogyakarta

Ada banyak oleh-oleh makanan khas yang bisa dibawa dari Yogyakarta. Sebut saja bakpia pathuk, geplak, ampyang, dan gudeg. Namun, ternyata ada satu kawasan di Kabupaten Sleman yang dikenal sebagai sentra industri roti yang bisa dijadikan alternatif untuk membeli oleh-oleh khas Yogyakarta. Kawasan industri roti tersebut berada di Ring Road Barat, tepatnya di sekitar kawasan jembatan layang Gamping.

Dusun Kaliabu yang berada di Desa Banyuraden Kecamatan Gamping terbagi menjadi tiga kampung, yaitu Kaliabu Kidul dan Lor, Turusan dan Patuk memang sudah dikenal sebagai sentra home industry penghasil roti sejak tahun 70-an. Sepanjang jalan Lingkar Barat, baik di sisi barat maupun timur berjajar toko roti yang jumlahnya cukup banyak. Papan-papan penunjuk toko akan tampak saat kita melintas di jalan tersebut.

Melestarikan Resep Tradisional

Ada beberapa macam roti basah yang dihasilkan, seperti kue lapis legit, roti lapis Surabaya, roti Mandarin, dan juga roti bolu. Yang menjadi ciri khas dari roti produksi Kaliabu ini adalah proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional dan menggunakan tenaga manusia. Pemanggangan rotinya pun masih menggunakan arang atau batu bara. Hal ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan sampai saat ini sebagaian besar pengusaha roti di kawasan ini pun masih mempertahankan keaslian roti khas Kaliabu.

Pemanggang roti berupa lembaran alumunium anti karat berbentuk persegi empat dengan ukuran yang cukup besar 1 x 0,5 meter yang memiliki satu pintu. Pemanggang tersebut cukup untuk memanggang dua nampan besar yang masing-masing memuat enam loyang berisi adonan roti. Di bagian atas pemanggang terdapat cekungan yang juga berbentuk kotak sebagai tempat meletakkan batu bara. Setiap harinya, dibutuhkan sekitar 8 kilogram batu bara untuk memproduksi berbagai macam roti basah.

Selain proses pemanggangan yang masih tradisional, kesederhanaan masih dapat dijumpai dalam pembuatan adonan. Adonan diolah manual tanpa menggunakan mixer. Adonannya pun cukup sederhana seperti adonan roti pada umumnya, yaitu tepung, susu, margarin, gula pasir, telur ayam, dan butter cream. Bumbu yang dicampur dalam adonan rotinya berupa cengkeh, kapulaga juga kayu manis. Roti yang diproduksi di Dusun Kaliabu ini tidak menggunakan bahan pengawet sehingga hanya tahan selama tiga hari.

Karena tanpa pengawet, kue basah yang diproduksi hanya dipasarkan di rumah pengusaha atau toko yang didirikannya. Konsumen yang datang biasanya berasal dari DIY dan sekitarnya seperti Purworejo, Magelang, Klaten, Solo, dan lainnya. Roti yang ditawarkan tersedia dalam tiga ukuran, yaitu kecil, sedang dan besar. Sementara jenis adonannya bisa memilih adonan biasa, spesial atau istimewa. Pada hari-hari tertentu khususnya pada bulan Besar atau penuh gelaran hajatan, banyak konsumen yang datang memesan. Pada hari-hari tersebut biasanya para pengusaha roti rela tak menutup tokonya sampai dini hari.

Diolah dari berbagai sumber
Sumber gambar : http://patriciaangelika.files.wordpress.com/2013/04/lapis-legit-surabaya.jpg