Mantan Manager Keuangan Berpindah Kuadran

Sebagai entrepreneur, Bambang Triwoko yang kini berusia 51 tahun adalah owner dari empat perusahaan dengan lima bidang bisnis. Berdomisili di Yogyakarta, basis usahanya berpencar mulai dari Klaten, Yogyakarta, Bekasi hingga Jakarta.

Sebelum menerjunkan diri secara full sebagai entrepreneur, Bambanag Triwoko mengakui mempersiapkan diri secara serius. ” Saya sadar, mengubah mindset dari orang gajian menjadi wirausaha mandiri itu tidak mudah. Karena itu saya benar – benar mempersiapkan diri saya dan terutama keluarga ” kata bapak yang memiliki 3 putri.

Sejak tiga tahun sebelumnya Bambang Triwoko telah menciptakan semacam ajang latihan berwirausaha dengan mendirikan usaha air mineral dengan nama Artha Biru. ” Selama tiga tahun saya jadi amphibi. Selain bekerja menjadi wirausaha juga. ” kata Pak Bams panggilan akrabnya. Pada tahun 2002 ia memutuskan untuk berhenti dan bermaksud untuk membenahi missmanajemen usaha air mineral tersebut. Namun usaha tersebut tidak tertolong lagi, dan kolaps satu tahun kemudian.

Mantan manager keuangan sebuah perusahaan swasta ini mengaku telah kehilangan uang lebih dari Rp 200jt dari bangkrutnya usaha ini. Meskipun demikian, ia bersyukur karena bisa memulai lagi usaha ini dengan bendera bisnis baru. Jejaring pelanggan yang selama ini sudah ada ia pergunakan jadi basis mengawali usaha.

Sementara itu, Bambang Triwoko juga secara sistematis telah mebuat rencana bagi keluarganya. Sebelum ia benar – benar berhenti sebagai karyawan, ia sudah terlebih dahulu memboyong seluruh keluarganya dari Jakarta ke Yogyakarta. Sebagai persiapan menopang hidup sebagai entrepreneur, secara bertahap pula Pak Bams bersama istri tercintanya, membangun sebuah pemondokan mahasiswi di Yogyakarta sekaligus membangun tempat untuk tempat tinggal.

Kendati sudah mempersiapkan diri secara serius dan terencana, namun ia mengakui tetap saja mengalami shock dan gamang di awal – awal tahun sebagai entrepreneur. ” Berbagai rutinitas berikut status dan penghormatan yang kita terima ketika menjadi karyawan, tiba – tiba lenyap begitu saja. Itu yang sering bikin shock ” kata suami dari Sri Hartati ini.

Istrinya pun tak kalah shocknya. Yang dulunya setiap bulan menerima sangu dari sang suami, kini sudah tidak lagi. Mereka berdua harus berusaha mengoptimalkan tabungan yang ada, plus dari usaha pemondokan mahasiswi mereka, sebagai penopang hidup sehari – hari.

Lebih dari setahun Pak Bambang salah satu tokoh dari komunitas bisnis TDA Joglo, mengalami kegamangan seperti itu. Dan untungnya ia banyak berkumpul dengan berbagai komunitas bisnis di Yogyakarta maupun di Jakarta. Selain itu juga dia masih tetap berkomunikasi dengan rekan – rekan sekerjanya tempo dulu.

Inilah yang jadi pembuka wawasan sekaligus pembuka jalan bagi dirinya. Beberapa usaha Pak Bambang, merupakan usaha bersama dari rekan – rekannya. Contohnya Classy Tent, usaha persewaan tenda. Muncul justru dari kongkow – kongkow arisan tempat kerjanya dulu. Selain itu, Usaha isi ulang tinta Refillo adalah hasil patungan dengan sejumlah rekan – rekannya. Demikian pula dengan usaha jasa konstruksi, yang merupakan kerjasama dirinya dengan beberapa rekan kerja lamanya.

Bambang Triwoko mengakui pola usahanya sekarang ini memang merupakan cara dirinya untuk mendiversifikasi sumber penghasilan. Dia bekerja lewat dua kuadran, yakni di kuadran entrepreneur dan kuadran investor. Sebagai entrepereneur , ia mengantongi penghasilan dari hasil usaha pengelolaan Betiga yang bergerak sebagai sub distributor air mineral dan pemondokan mahasiswi. Sebagai investor, ia berharap memetik hasil dari investasi yang ia tanamkan di usaha penyewaan tenda, isi ulang tinta dan jasa konstruksi.

Kini Bambang Triwoko yang termasuk dalam komunitas bisnis TDA Joglo, sering memberikan nasehat dan masukan mengenai bisnis kepada anak – anak muda. “Jika ingin konsultasi mengenai apa saja termasuk bisnis, rumah saya selalu siap terbuka untuk siapa saja. Asalkan memberi kabar sebelumnya, saya bisa membantu ” jelasnya. Bahkan beberapa anggota di TDA Joglo pun sering berkunjung hingga jam 12 malam dan beberapa kegiatan komunitas tersebut pun sering diadakan dirumah yang terletak di daerah Pringwulung Jogja ini.

(sumber gambar : www.duniainvestor.com)