Mau Buat Kemasan Makanan? Jangan Lupa Perhatikan Klaim Nutrisinya

Ilustrasi klaim nutrisi pada kemasan makanan
Klaim nutrisi pada kemasan makanan (Foto : http://nobullnutrition.co/)

Ketika berbelanja di supermarket, kamu pasti sering melihat kemasan makanan atau minuman yang dibubuhi tulisan “rendah kalori”, “rendah lemak, “renda kolesterol”, atau “bebas gula”. Tapi apakah kandungan nutrisi pada produk tersebut benar-benar bisa dipercaya?

Dari hasil survey di lapangan. banyak ahli menuturkan bahwa definisi label sehat yang tercantum pada kemasan makanan sudah ketinggalan zaman. Seperti kita tahu, klaim makanan sehat dan organik belakangan ini memang lebih sering dilirik konsumen dibandingkan produk serupa tanpa embel-embel sehat. Inilah yang membuat sebagian besar konsumen terjerumus dan salah memilih produk.

Di awal tahun 90-an Food and Drugs Administration di Amerika Serikat mewajibkan setiap pelaku bisnis makanan untuk menggunakan label ‘sehat’ selama kandungan natrium dan lemaknya di bawah rata-rata. Kebijakan inilah yang kini justru kerap disalahgunakan oleh para pelaku usaha makanan.

Baca Juga Artikel Ini :

UMKM Wajib Cantumkan Batas Kadaluwarsa Pada Label Kemasan Produk

Hal Apa Saja Yang Perlu Dicantumkan Saat Membuat Label Makanan

Dikutip dari informasi yang disampaikan Beritagar.id, untuk periode 2015-2020 Dietary Recommendations for Americans menyarankan menghapus batasan total kalori lemak. Sebaliknya, rekomendasi baru hanya membatasi lemak trans dan jenuh (jadi 10 persen dari kalori), gula tambahan (jadi 10 persen dari kalori), dan natrium (jadi 2.300 gram per hari).

Tidak hanya itu saja, selanjutnya untuk label nutrisi, ditargetkan pada 26 Juli 2018 bakal ada pembaharuan fakta nutrisi yang mencakup jumlah gula sampai sumber kalori kosong pada kemasan makanan. Dan informasi klaim nutrisinya pun juga ditampilkan pada kemasan makanan dalam ukuran porsi bukan lagi jumlah kalori.

Sesuai dengan peraturan BPOM, untuk produk makanan yang boleh mencantumkan klaim sehat pada kemasan makanan adalah produk yang kandungan per porsinya tidak lebih dari:

  • 13 g lemak total
  • 4 g lemak jenuh
  • 60 mg kolesterol
  • 480 mg natrium

Untuk bisa mencantumkan label sehat pada kemasan makanan, pastikan bahwa produk yang kamu produksi sesuai dengan ketentuan oleh BPOM. Sebab jika salah diartikan atau hanya asal mencantumkan klaim nutrisi sama saja kamu menjerumuskan calon konsumen.