Mbok Ngopi, Sajikan Kopi Tradisional Dalam Bentuk Modern

Owner Mbok NgopiKudus – Dhimas Wahyu Prabowo (28), sejak dahulu memang memiliki cita-cita menjadi pengusaha sukses. Sebelum lulus kuliah pun ia sudah berkecimpung di dunia usaha. Dan tepatnya di tahun 2008 ia mulai membuka bisnis warung makan dan kolam pemancingan di sekitar Kudus, Jawa Tengah.

Untuk mewujudkan impiannya menjadi pengusaha sukses, modal yang ia gelontorkan pun tak tanggung-tanggung untuk memulai usaha barunya tersebut. Namun sayangnya modal puluhan juta yang Ia keluarkan tak sejalan dengan kesuksesan bisnis yang dirintisnya, usaha tersebut hanya mampu bertahan 2,5 tahun.

Baca Juga Artikel Ini :

Kedai Kopi, Tempat Nongkrong dan Surfing Internet

Berbekal Pengalaman Kini Sukses Mendirikan Bisnis Kopi

Tak menyerah dengan kegagalan yang ia alami, belum lama ini Dhimas kembali membuka warung makan spesial ayam goreng. Namun, lagi-lagi Dhimas harus mengalami kegagalan karena bisnis kuliner tersebut juga tak bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar.

Tidak ingin melihat putranya terpuruk dalam kegagalan, sang ibu menyarankan Dhimas untuk mencoba peruntungan baru dengan bekerja sebagai karyawan. ”Atas saran ibu, akhirnya saya cari pengalaman bekerja di dunia perbankan,” katanya. Selama dua tahun bekerja, ia pun kembali menemui titik kejenuhan dan kemudian memutuskan untuk resign.

Saat itulah Dhimas mendapatkan ide baru untuk membuat tempat nongkrong, ya yang tak lain adalah warung kopi. ”Dulu usai pulang kerja, sama teman-teman kerap mencari tempat nongkrong. Di situ saya berpikir. Jika ini dilakukan tiap hari begitu banyak pengeluaran saya. Andai saja saya yang memiliki tempat tongkrongan serupa. Dan tercetuslah membuat usaha warung kopi modern ala anak muda. Dan terealisasi pada Agustus 2015 lalu,” jelasnya.

Buka “Mbok Ngopi” Dari Modal Jual Kamera

Proses pembuatan tarik Mbok NgopiDhimas mengungkapkan, awalnya tempat ngopi sedang ngehitz dan ngetren di kalangan anak muda. Saingan waktu membuka usaha pun belum banyak seperti saat ini di Kudus. Kebanyakan warung kopi yang sudah ada menggunakan mesin kopi. Namun Dhimas yang memberi nama warungnya ”Mbok Ngopi” lebih menyajikan kopi dalam bentuk tradisional.

”Meski menu sama dengan warung kopi kebanyakan. Keistimewaan yang ditawarkan Mbok Ngopi bisa dilihat dari kreasi dalam menyajikannya, karena memiliki varian menu yang lebih banyak,” terangnya.

Awal mula membuka usaha, Dhimas menjual kamera yang Ia miliki untuk menyewa lahan, renovasi bangunan secara bertahap, dan membeli perlengkapan warung serta training karyawan. “Kesulitan membangun usaha, ya karena kawasannya tidak terletak di pusat kota, jadi butuh berbagai macam cara untuk bisa menarik konsumen. Apalagi selama 7 bulan membuka warung kopi, saat itu pula muncul lebih dari 5 warung atau kafe serupa di Kudus,” papar pria lajang tersebut.

Namun pria yang memiliki perawakan tinggi dan besar ini mengatasinya dengan santai. Dhimas tak enggan untuk berkreasi dengan kopi buatannya. Untuk menarik lebih banyak customer, selain menyediakan free hot spot area, Mbok Ngopi memberikan hiburan berbeda dari warung kopi kebanyakan.

”Jika selama ini banyak cafe atau tempat nongkrong anak muda yang menyajikan akustik band. Namun kami menyajikan Dj atau disc jokie. Tak hanya itu, kami juga eksplore menu setiap bulan. Kemudian kami meminta pelanggan untuk mencicipinya dan meminta komentarnya,” ujarnya.

Selain itu, per tiga bulan Dhimas melakukan seleksi menu di warung kopinya yang terletak di Jalan Gondang Manis, Bae, Kudus itu. Jika ada menu yang kurang diminati ia coret dan diganti dengan menu baru. ”Kami memang sengaja menyesuaikan menu dengan lidah pelanggan setia kami,” celetuknya.

Kopi tarik Mbok NgopiMeski belum genap satu tahun membuka Mbok Ngopi, Dhimas tengah bersiap membuka cabang di Purwokerto dan Pekalongan. ”Konsep agak beda namun nama sama. Dan menu menyesuaikan pasar di sana,” ungkapnya.

Kali ini Dhimas tidak mau gagal. Dengan begitu ia pun mempersiapkan tim management yang lebih baik dalam mengelola usahanya. Ia pun tak enggan untuk berbagi cerita tentang usahanya kepada setiap orang yang datang ke warungnya. “Motivasi saya adalah bisa memberikan manfaat untuk orang lain, bukan hanya memberikan keuntungan semata,” ungkapnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

Warung yang memiliki menu favorit kopi tarik khas Aceh, dan Original Black Coffe ini rata-rata dikunjungi sekitar 70 orang saat weekday. Untuk weekend bisa lebih dari 100 pengunjung warung. Bahkan ruangannya sampai tidak cukup menampung pengunjung yang datang.

Promosi yang Dhimas lakukan melalui instagram membuat warungnya cepat dikenal masyarakat. Tak hanya datang dari Kudus dan sekitarnya, melainkan pelanggan dari luar Jawa pun sengaja datang ke Kudus hanya untuk mencari warung Mbok Ngopi. “Waktu itu ada yang sengaja datang jauh-jauh kesini, dia memang pecinta kopi. Sehingga penasaran dengan kami,” katanya.

Dhimas berharap, kedepannya semoga target yang ia harapkan tahun ini bisa terealisasi. Yaitu membuka cabang Mbok Ngopi di daerah lain. Belum lama ini ia pun usai menunaikan ibadah umroh bersama kedua orang tuanya dan neneknya, selanjutnya ia berkeinginan bisa memberangkatkan umroh karyawannya pula.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Ayu)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kudus

3 Komentar

  1. Mas Dhimas, saya tertarik dan termotivasi dengan cerita anda. Saya dan istri hobby ngopi dan jadi kepikiran buat buka usaha kecil2an tempat ngopi dengan konsep yg mas Dhimas jalankan sekarang. Apakah ada peluang utk kerja sama dan buka cabang di daerah Cengkareng – Jakarta Barat ?

  2. Perbedaan mendasar adlh taste serta efek rasa di yg di timbulkan ketika proses mencampur dgn cara di tarik.waktu tdk lama krn hanya di butuhkan sekitar antara 10 sampai 15 kali tarikan saja sampai keluar foam / busa.proses penarikan bisa jd daya tarik buat pelanggan untuk datang dan datang lagi.

  3. Mas dlm pembuatan kopi tarik khas Aceh yg benar di sebut kopi tarik itu seperti apa kan di pasaran uda tersedia shacet kopi tarik yg membedakan dri segi rasa dan apa mas ?
    Yg ke dua dlm pembuatan kopi tarik wktu yg di gunakan untuk menarik kopi plus campuran susu nya membutuh kan brpa lama

Komentar ditutup.