Membangun Usaha Kreatif Dengan Cafe Lenggahan

usaha-kreatif-cafe-lenggahan

Bagaimana jika rasanya menonton film gratis sambil menikmati minuman dan cemilan di sebuah Cafe. Bagi anda yang gemar menonton film, tentunya ini merupakan suatu kesempatan dan peluang yang dapat anda jadikan referensi dalam membuka usaha. Konsep usaha ini bisa kita temui di daerah Seturan Condongcatur Yogyakarta, dimana daerah ini terkenal dengan berbagai suasana Cafe. Salah satunya Cafe Lenggahan, yang menyuguhkan pemutaran film gratis sebagai fasilitas bagi pengunjung di cafe ini. Dalam memutarkan film tersebut, para pengunjung juga dapat memesan film kesukaannya.

“Awal mulanya, konsep cafe ini tidak memutar film. Namun karena pada waktu itu kami mengalami masa dimana pemasukan tidak sesuai dengan biaya pengeluaran, akhirnya kami memutuskan untuk menghadirkan suasana yang berbeda. Tujuannya adalah untuk meningkatkan omset dari penjualan ” dijelas Labib Imana sebagai pemilik dan pengelola dari Cafe Lenggahan.

Selama 2 bulan pada awal dibukanya Cafe ini sangat ramai dikunjungi konsumen. Dengan menawarkan Shisa pada pengunjungnya, Cafe Lenggahan bisa menghadirkan pengunjung lebih dari 50an orang setiap harinya. Namun karena sering ditinggal Tugas Akhir Kuliah (TA) oleh Labib sebagai pengelolanya, akhirnya mengalami penurunan penjualan. Bahkan dalam sehari tidak memiliki pengunjung. Hal ini berjalan selama kurang lebih 6 bulan.

Akhirnya setelah memiliki waktu untuk mengelolanya, akhirnya Labib Imana mendapatkan konsep untuk memutarkan film di cafe miliknya. “Ide ini sebenarnya datang dari teman saya, karena saya biasa sharing untuk mendapatkan masukan – masukan dari teman ataupun konsumen, ” jelasnya.

Konsep ini sungguh menarik si tengah persaingan usaha cafe yang sudah mulai menjamur. Dengan menyuguhkan nonton film secara gratis ini, Cafe Lenggahan akan mengikat konsumen penggemar film di Jogja. Penggemar film ini sangat banyak dan memiliki pangsa pasar yang luas, sehingga segmentasi bisa memberikan potensi pasar untuk cafe atau rumah makan.

Konsumen
Konsumen yang berkunjung di Cafe yang berlokasi di daerah strategis ini rata – rata adalah anak mahasiswa di sekitar daerah tersebut. Namun dikarenakan pencinta film juga sangat bervariasi, ada juga yang datang dari kalangan pelajar SMU atau SMP untuk menikmati film di Cafe ini.

Selain itu juga, Labib Imana berusaha untuk merangkul beberapa komunitas atau perkumpulan, seperti komunitas anak chating, perkumpulan anak – anak Cepu, Kegiatan Kemahasiswaan, dll, untuk berkunjung di Cafenya. ” Kami salalu memberikan penawaran yang terbaik untuk para komunitas ini, biasanya mereka mengadakan acara disini sambil menikmati film yang dipesan,” jelasnya.

Produk
Cafe Lenggahan ini buka operasional mulai Pkl. 18.00 hingga Pkl. 02.00 dini hari. Setiap harinya memiliki pengunjung 20 – 30 orang, namun jika pada hari Sabtu – Minggu atau hari libur, maka bisa mencapai 50 – 100 orang setiap harinya.

Menu makanan yang dimiliki Cafe Lenggahan tidak terlalu banyak, karena pada dasarnya pengunjung lebih memilih untuk menikmati tontonan film sambil menikmati minuman. Namun menu masakan yang terdapat disini antara lain : mie instan, kentang goreng, omlet, roti bakar. Ada juga menu nasi goreng hijau, yang dihadirkan khusus pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

Untuk menu minumannya yang ditawarkan adalah Es Dimas Diajeng ( Es Jeruk yang diberi Nata de Coco ), Jeruk Hura – Hura ( Jeruk yang diberi tambahan jahe dan daun jeruk).

Konsep desain Interiornya, Cafe Lenggahan menyuguhkan suasana klasik temporary. Dimana meja, kursi, dan dindingnya terbuat dari kayu jati. ” Interior ini kami menggunakan kayu jati, karena kebetulan pakde ( kakak orangtua ) saya memiliki usaha mebel di Klaten. Pada waktu itu pakde saya bilang bahwa masih ada beberapa produk yang tersimpan di gudang, yang masih bisa dimanfaatkan. Akhirnya kami memanfaatkan menjadi interior kami ” jelasnya.

Pemasaran
Labib yang juga memiliki beberapa usaha lainnya, menjelaskan, salah satu program promosi yang diberikan Cafe Lenggahan adalah memberikan Shisa gratis jika terdapat pengunjung cewek dengan jumlah minimal 5 orang.” Setiap rombongan yang terdapat min. 5 wanitanya, akan kami berikan Shisa secara gratis. Hal ini untuk meningkatkan minat pengunjung untuk laki – laki yang kebetulan mencari tempat tongkrongan”.

Selain program promosi tersebut, kegiatan pemasaran yang di lakukan Labib adalah menyebarkan brosur setiap 2 (dua) bulan sekali untuk memberikan informasi program – program terbarunya. Brosur tersebut disebar di beberapa daerah kampus dan juga beberapa sudut kota di Jogja. Labib juga mengajak teman – teman komunitasnya untuk berkumpul di cafenya, sehingga pemasaran dari mulut ke mulut juga mendukung promosi café lenggahan.

Kelebihan bisnis
Bisnis café lenggahan memberikan pelayanan yang unik, hal ini menjadi nilai lebih dimata para konsumen. Selain itu produk sisha gratis serta pemutaran film sesuai dengan permintaan konsumen, menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen untuk datang ke café tersebut.

Kekurangan bisinis
Persaingan bisnis di bidang ini sudah sangat besar, jika Anda tidak melakukan inovasi untuk setiap periode waktu ( minimal 3 bulan ) maka konsumen akan bosan dan beralih ke tempat lain. Ini pula yang sempat dialami oleh café lenggahan, untuk itu Labib tidak ingin jatuh untuk kedua kalinya dan berusaha memberikan inovasi baru setiap dua bulan sekali untuk para pengunjungnya.

Keuangan
Dalam pembuatan usaha Cafe Lenggahan ini, Labib bersama kakaknya Donny, mengeluarkan biaya investasi awal sebesar Rp 90 jutaan. Dimana dana untuk pembuatan bangunan Cafe yang memiliki dinding dari kayu jati ini mencapai 50 jt, pembelian meja Rp 1,5 jt /bh, sewa tanah selama 4 tahun dan modal operasional sebesar Rp. 5 jt.

“Pada 2 bulan awal dibukanya usaha ini, cafe Lenggahan mendapatkan omset setiap harinya Rp. 200rb – 300rb, namun saat ini omset penjualan hanya berkisar antara Rp. 100rb – Rp. 250rb. Pada hari Jumat – Minggu, omset harian hanya mencapai Rp 200rban,” ungkapnya.

“Sebenarnya target penjualan kami sebesar Rp 400rb setiap harinya. Ini untuk mendapatkan BEP pada tahun ketiga dari awal membuka usaha. Hal ini dikarenakan pada masa awal usaha terjadi penurunan omset selama lebih 6 bulanan,” jelasnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Labib Imana sedang  mengembangkan diversifikasi produk (penambahan produk baru) untuk menambah pemasukan bagi Cafe ini.

Kunci sukses
Kunci sukses membangun usaha kreatif dengan cafe lenggahan, yaitu ciptakan suasana café senyaman mungkin bagi para pengunjung, sehingga mereka betah berlama – lama berkunjung di café Anda. Tambahkan pula varian menu yang ditawarkan, sisha bisa menjadi produk unggulan untuk saat ini. Namun lambat laun konsumen akan bosan, untuk itu persiapkan menu baru yang banyak dicari para konsumen.

Khusus untuk pemutaran film, tambahkan koleksi film terbaru yang sedang beredar saat ini. Jadi konsumen yang tidak membawa kaset film, tetap bisa menikmati koleksi film terbaru yang menjadi koleksi Anda.

Analisa Keuangan Cafe Lenggahan

Modal awal
Sewa tanah 4 tahun x @ 5.000.000/th   = Rp 20.000.000
Mendirikan bangunan dari kayu jati    = Rp 50.000.000
Peralatan, meja dan kursi             = Rp 15.000.000
Bahan baku dan biaya operasional      = Rp 5.000.000+
Total                                   Rp 90.000.000

Rata -rata omset /hari     Rp   150.000
Omset per bulan
@ Rp   150.000 x 30 hari   Rp 4.500.000
HPP yang ditetapkan 30%    Rp 1.500.000+
Laba Kotor                 Rp 3.000.000

Biaya Pengeluaran
Gaji Karyawan 2 org
@ 500.000 x 2 org          Rp 1.000.000
Listrik, pam, dll          Rp   400.000
Biaya Lain - lain          Rp   350.000+
TOTAL                      Rp 1.850.000

Laba Bersih                Rp 1.150.000 / bln

(Sumber : Tim BisnisUKM)

8 Komentar

  1. Saya tertarik dengan bisnis ini mengingat didaerah saya ada kurang lebih 3 kampus dalam radius 2 km…

    Mohon arahan serta bimbingan… dan berapa Contact person yg bisa kami hubungi

    Thanks
    Faiq
    0817303222 – 03170804182
    YM:elef02 Email :Elef02@yahoo.com

  2. Saya Riri (085729159500) wah ide bagus itu juragan mau tanya soal nonton film tadi juragan pake LCD Proyektor apa Pake Monitor.

  3. saya nares ( 08122719778 ), hmmm,menarik juga ya idenya,,,kira2 UNTUK MODAL AWAL terutama modal tempat bisa diminimalkan lg g yaaa…terus kira2 dlm pembuatan kafe atau selama kafe berjalan hambatannya apa aja yg sering ditemuin…tmksh ^^ ,,,,,

Komentar ditutup.