Memulai Bisnis Parcel Setelah Mengamati Kebutuhan Pasar

Bisnis parcel Berprofesi sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta yang setiap menjelang hari raya selalu mendapatkan kiriman parcel dari relasi perusahaan tempat Ia bekerja, Desi Kurnia (28) dan Edy Purwanto (28) mulai menyadari tingkat kebutuhan parcel di sekitar tempat tinggalnya ternyata masih sangat besar.

“Pada saat itu saya bersama suami melihat di kota Cikarang ini belum terdapat produsen parcel, padahal kota Cikarang adalah kota industri. Hal inilah yang kemudian mendorong kami untuk memulai bisnis parcel,” ucap Desi.

Baca Juga Artikel Ini :

Keranjang Parcel, Omsetnya Meroket di Moment Spesial

Untung Berlipat Bisnis Parcel Lebaran Lewat Internet

Berbekal hobi di bidang internet marketing, Desi pun mulai membuat sebuah blog gratisan untuk menjual Parcel Lebaran di pertengahan tahun 2009. “Saya dan suami belajar membuat parcel secara otodidak, kami mencari bahan baku dan berinovasi dengan produk-produk yang ada di pasaran,” kenangnya.

Sukses di bisnis parcelMelihat respon pasar yang begitu bagus dan permintaan parsel yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, sepasang suami istri ini mulai serius menekuni bisnis parcel online dan berusaha untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggannnya. “Kami kemudian membuat brand ParcelMart dan membangun website toko online dengan alamat www.ParselMart.com untuk menampilkan produk dengan lebih baik serta memberikan akses pembayaran yang lebih beragam,” tambah Edy Purwanto.

Mengingat sistem pemasaran yang mereka jalankan 100% menggunakan website toko online, di awal-awal merintis usaha Desi bersama pasangannya cukup kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan calon pelanggan. Apalagi di tahun 2009 masyarakat belum begitu familiar dengan transaksi jual beli online, untuk meyakinkan calon konsumennya Ia berusaha memberikan deskripsi produk yang dijual selengkap-lengkapnya serta memberikan detail alamat dan kontak yang jelas.

“Karena sistem pemasaran kami 100% menggunakan media online (website), kendala utama selain harus menjamin sistem website berjalan optimal, kami juga memberikan layanan garansi uang kembali kepada setiap konsumen,” jelas Desi. Strategi pemasaran tersebut cukup berhasil, ParselMart dapat menjangkau pasar seluas mungkin dan saat ini telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan beberapa kali pernah mengirimkan parcel hingga ke Australia, Jepang, Singapura, dan Malaysia.

Memberdayakan 8 orang karyawan yang semuanya rata-rata ibu rumah tangga, setiap harinya Desi dapat menghasilkan 40 pcs parcel hias atau sekitar 500 pcs parcel box. Parcel yang dimaksud disini berupa parcel makanan dan parcel pecah belah, dimana setiap parcel memiliki keunikan tersendiri yang juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

Bisnis paket parcel lebaran“Alhamdulillah, bisnis ParselMart terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kami berharap dapat terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada setiap pelanggan. Mengenai rencana buka cabang maupun waralaba, saat ini belum terpikirkan karena kami masih harus menyempurnakan sistem dalam bisnis toko online parcel ini,” tutur Edi.

Bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha, Desi dan Edi berpesan yang terpenting adalah segera MEMULAI. Tidak perlu menunggu Sempurna untuk Memulai. Tak perlu menunggu waktu yang sempurna, tak perlu menunggu modal sempurna, tak perlu menunggu keadaan sempurna. Karena sukses sejatinya adalah sebuah proses.

“Pesan saya bagi Anda yang ingin memulai bisnis, mulailah dengan apa yang Anda bisa dan dengan apa yang Anda punya SEKARANG juga,” pesan edi di akhir sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM