Mengubah Hobi Menjadi Lahan Bisnis Sampingan

Berprofesi sebagai seorang karyawan di salah satu bank swasta di daerah Jonggol, Bogor, tak menghambat langkah Arifin (30) untuk bisa sukses meretas karir di dunia usaha. Di tengah kesibukannya menjadi seorang karyawan, Arifin yang sejak dulu hobi bermain mobil remote control ini tak sengaja mengubah hobinya menjadi lahan bisnis sampingan yang menggiurkan.

“Usaha ini awalnya bermula dari hobby saya bermain mobil remote control (RC) dan fotografi, sebelumnya saya membeli satu set mainan RC seharga Rp 2.000.000,- pada awal tahun 2012 dan selama 2 bulan pertama saya gemar bermain RC offroad di tepi sungai sekaligus saya ambil beberapa foto RC tersebut dengan sedikit pengetahuan fotografi yang saya pelajari jadi saya bisa menjalani kedua hobi saya tersebut secara bersamaan,” ucap Arifin.

Namun seiring berjalannya waktu, karena Arifin tinggal di daerah Kec. Jonggol, Bogor yang masih tergolong jauh dari komunitas pecinta remote control, lama-lama Ia merasa bosan karena selalu bermain sendiri. “Karena hobi remote control lebih asyik dimainkan secara bersama-sama. Dari situlah akhirnya saya putuskan untuk menjual RC tersebut di marketplace tokobagus (sekarang olx.com) dengan harga awal yang saya tawarkan sebesar Rp 2.250.000,-,” begitu imbuhnya.

Dan Arifin cukup terkejut karena dalam waktu kurang dari 2 hari sudah banyak sekali calon pembeli yang tertarik menghubunginya hingga pada akhirnya barang tersebut berhasil terjual seharga Rp 2.250.000,- (lebih tinggi dari harga pertama kali Arifin membelinya). “Sejak saat itu mulai banyak sekali telepon ataupun sms yang datang menanyakan Mainan RC yang iklannya masih tayang di tokobagus padahal status produk tersebut sudah saya berikan “Habis Terjual”, dari situ saya mulai berpikiran untuk mencoba berbisnis kecil-kecilan karena melihat potensi dari hasil penjualan mainan RC tersebut,” kata pengusaha sukses tersebut.

Dengan modal seadanya dari sisa tabungan kurang lebih Rp 3 juta akhirnya Arifin mulai mencari vendor besar (online shop) yang bisa memberikan harga reseller terbaik. “Ditemani adik perempuan saya, kami berangkat menyewa mobil dan mengunjungi online shop tersebut yang berlokasi di Jakarta. Setelah memiliki modal dagangan pertama kami sibuk mengambil foto produk satu persatu model mobil RC yang jumlahnya puluhan item, selain itu saya pun membuat sedikit catatan pembukuan untuk mencatat segala transaksi dan membuat laporan keuangan sederhana,” jelasnya.

Pada awalnya Arifin bersama sang adik hanya menjual mobil remote control jenis mainan dengan harga pasaran sekitar Rp 200.000,- sampai Rp 300.000,- dengan mengambil keuntungan rata-rata Rp 50.000,- per/item produk. “Awalnya saya mempertimbangkan harga dari para pesaing yang ada saat itu. Dan saya berjualan awalnya hanya dari social media facebook dan tokobagus sampai akhirnya pada akhir tahun 2013 saya putuskan untuk membuat website online shop sendiri dengan nama Waroengrc.com.

Mulai Aktif Mengoptimasi Toko Online

Awalnya tak mudah bagi Arifin untuk membangun website toko online, jumlah pengunjung yang ke website masih sangat sedikit sekali bahkan dalam seminggu hanya sekitar 10 sampai 15 orang yang berkunjung. Akhirnya Ia mulai tertantang untuk mempelajari ilmu SEO dan optimasi website secara otodidak dari internet dan beberapa video tutorial di Youtube dan hasilnya sekarang total jumlah pengunjung website Waroengrc.com sudah sekitar 29.000 orang dengan rata-rata kunjungan perharinya sekitar 100-200 pengunjung.

“Ilmu penting dan prinsip soal membangun toko online yang saya pertahankan hingga saat ini adalah toko online itu beserta seluruh konten produk yang termuat di dalamnya ibarat toko fisik yang kita miliki dan berdiri di pinggir jalan. Namun sebesar apapun toko yang kita miliki tidak ada artinya tanpa adanya pengunjung yang datang. Untuk itulah perlunya kita secara rutin melakukan optimalisasi website dengan SEO, Page Rank, dan lain-lain sehingga toko yang kita miliki bisa berdiri di jalan utama (halaman pertama Google) yang selalu dilewati oleh ribuan bahkan jutaan orang yang bisa saja tertarik untuk berkunjung ke toko kita,” begitu paparnya.

Bersama sang adik yang masih ikut membantu menangani proses packing dan menerima order di website, saat ini Waroeng RC bisa mengantongi omzet minimal Rp 10 juta di hari-hari biasa sedangkan di musim liburan umumnya melonjak hingga Rp 15 juta/ bulan. “Sementara untuk penerimaan order via BBM, Whatsapp maupun SMS masih saya tangani sendiri sekaligus menangani pencatatan transaksi keuangan dan pengiriman paket-paket tersebut ke ekspedisi,” imbuh Arifin.

Selama menjalankan bisnis mainan remote kontrol, pengusaha sukses ini mengaku kendala yang paling sering Ia temui antara lain keterbatasan variasi produk mainan yang selalu berkembang baik sehingga banyak permintaan dari pembeli yang terkadang harus Ia tolak karena tidak adanya stok yang mereka cari. Menghadapi masalah tersebut, Arifin mulai menjalin kerjasama dengan beberapa vendor online shop di kota lain dengan cara sistem reseller dropship. Dan terbukti, sampai saat ini hampir seluruh permintaan produk dari pelanggan bisa Ia penuhi dengan strategi tersebut.

“Dari bisnis sampingan ini, hasil yang sudah bisa saya nikmati antara lain bisa menambah penghasilan bulanan selain dari gaji, dan Alhamdulillah saya juga sudah bisa sedikit membantu memberikan tambahan modal usaha untuk kedua orang tua yang saat ini menjalankan usaha ATK dan menjadi supplier shampo cucian motor dan mobil diwilayah Tangerang, Banten,” tutur Arifin ketika ditanya mengenai kemenangan yang telah Ia raih.

Selain itu, Ia percaya bahwa setiap usaha yang didasari oleh hobi pasti bisa berhasil selama kita tekun dan serius menjalaninya. Sisi positifnya Arifin juga banyak berkenalan dengan banyak rekanan bisnis dan berbagai komunitas RC di kota-kota besar di Indonesia. “Kedepannya, saya berharap bisa membeli lahan sendiri untuk membangun track bermain remote control yang bisa dijadikan bisnis sewa track dan menghimpun semua komunitas pencinta remote control khususnya di wilayah Jonggol, Bogor, Jawa Barat,” ucapnya menutup sesi wawancara kami.

Tim Liputan BisnisUKM