Menjadi Pioneer Jus Mengkudu di Indonesia

Memutuskan terjun di dunia usaha sejak 17 tahun silam, Luki F. Hardian (59) tak menyangka bahwa pertumbuhan bisnis minuman kesehatan khususnya jus mengkudu bisa pesat seperti sekarang ini. Tidak hanya pasar lokal (dalam negeri) saja yang tertarik dengan minuman sehat jus mengkudu, namun kini pasarnya mulai merambah beberapa negara tetangga seperti Jepang, Korea, Afrika dan Italia.

“Pada awalnya, kami hanya ingin berjualan produk minuman kesehatan mengkudu yang diproduksi dari luar negeri. Namun pada tahun 1998 produk tersebut belum masuk ke Indonesia dan saat itu keadaan di Indonesia sedang krisis moneter,” ujar Luki sembari mengingat awal mula merintis usaha minuman kesehatan.

Melihat kondisi tersebut, Luki berinisiatif kenapa Ia tidak memanfaatkan bahan baku mengkudu yang cukup melimpah di Indonesia untuk diolah menjadi minuman kesehatan. “Dari situ keinginan kami untuk memproduksi dan memajukan herbal di Indonesia semakin besar dan akhirnya kami memproduksi minuman sari buah mengkudu hingga saat ini,” tuturnya.

Aneka Minuman Kesehatan Dari Jus Mengkudu

Mengusung Javanony sebagai brand produknya, Luki mulai serius menekuni bisnis minuman kesehatan yang berbahan dasar buah mengkudu. “Saat ini dibantu oleh 33 orang tenaga kerja, kami bisa memproduksi sedikitnya 48.000 liter jus mengkudu setiap tahunnya,” ungkap Luki.

Di bawah naungan PT. Trias Sukses Dinamika, belakangan ini Luki tak hanya memproduksi Javanony namun Ia juga memiliki beberapa brand produk sesuai dengan bahan baku yang digunakannya. Sebut saja seperti Javanony spesial, Nonisteen, Redjava, Javavera, Redpapua, Pure Noni Sirsak, dan lain sebagainya.

Dengan memanfaatkan bahan baku alami yang ada di Indonesia seperti misalnya buah mengkudu, jahe merah, lidah buaya, daun sirsak, dan manggis, Luki saat ini mulai mempersiapkan perkebunan sendiri serta menggandeng para petani di lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksi jus mengkudu setiap harinya.

Pioneer Jus Mengkudu dan terbaik di Indonesia

Sebagai pioneer yang memproduksi jus mengkudu, tentunya banyak kendala yang dihadapi Luki sebagai produsen minuman herbal mengkudu. “Kerumitan melakukan promosi produk herbal menjadi kendala terbesar karena ada aturan yang tidak boleh menceritakan khasiatnya, lalu bagaimana kita bisa menjual produk tanpa memberi tahu khasiatnya. Untuk mengatasinya kami mengadakan seminar, edukasi kepada konsumen, literatur tentang herbal Indonesia. Termasuk menyebarkan artikel penelitian yang dimuat di media massa,” kata pengusaha sukses yang mengawali bisnisnya dengan modal Rp 500 juta tersebut.

Perkembangan pasar herbal yang semakin membaik, secara tidak langsung menguntungkan Luki dalam menjalankan bisnis minuman kesehatan tersebut. Bahkan, bisa dikatakan permintaan pasar jus mengkudu ini cenderung terus meningkat karena semakin banyak orang yang percaya dengan khasiat dan manfaat herbal untuk kesehatan.

Setelah melihat perkembangan pasar yang semakin membaik, Luki berharap agar produknya tidak hanya dikenal masyarakat lokal namun juga merambah pasar internasional. “Untuk kedepannya, kami ingin herbal di Indonesia dapat diterima di pasar mancanegara. Sedangkan untuk pemasaran dalam negeri, harapannya produk kami dapat tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan sistem keagenan offline seperti di beberapa apotek dan toko obat serta juga melalui keagenan online,” harapnya.

Di akhir wawancara, Luki berpesan bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha yang terpenting adalah konsisten menjaga mutu produk karena apapun halangannya mutu adalah yang terpenting. Selain itu, Luki juga menjaga harga jual yang ekonomis sehingga terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

Tim Liputan BisnisUKM