MEREK SEJATI (Bag.1) “Berfikir Sebagai Sebuah Merek”

The Golden BrandJika suatu merek ingin menjadi suatu “merek sejati” dan benar-benar berhasil, organisasi atau perusahaan harus belajar untuk “Berfikir seperti merek sejati”. Hal ini bukan hanya berfikir tentang bagaimana menyediakan suatu produk yang terbaik bagi pelanggan, atau  hanya menginovasi produk dan jasa saja. Hal ini tidak akan cukup membawa kita mencapai posisi yang terhormat untuk jangka panjang, tentang bagaimana mempertahankan “Posisi Istimewa” dalam pelanggan. Coba kita lihat berdasarkan perspektif  konsumen, pengenalan pelanggan atas merek tertentu dan menyimpannya dalam memori mereka beserta asosiasi merek yang mendukung, kuat dan unik. Ekuitas merek sejati berdasarkan perspektif konsumen terdiri dari kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand image).

Jika kita ingin memenangkan pasar dan bukan hanya untuk jangka waktu sesaat saja, kita harus mampu menanamkan jati diri merek kita dibenak para konsumen kita. Namun bukan sekedar itu, kunci utama justru terletak pada bagaimana setiap orang dalam suatu organisasi atau perusahaan harus memiliki pemahaman pribadi tentang arti merek sejati dan bagaimana mereka menyampaikan intisari merek dengan benar sesuai dengan ketentuan suatu perusahaan.

Kevin Clancy dan Robert Shulman, dalam Myths That Are Killing Business menyatakan, “Banyak CEO hanya tahu sedikit tentang pemasaran dan sebagian besar yang mereka ketahui adalah SALAH”. Padahal selama ini kita beranggapan bahwa yang paling tahu mengenai Merek perusahaan, tentu para pimpinan perusahaan, meskipun membangun Merek merupakan kewajiban setiap orang yang ada dalam perusahaan.

Sejatinya, sebuah Merek merupakan Strategi Total perusahaan. Merek bukan hanya merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian periklanan, atau bagian lainnya. Namun justru semua stakeholder atau orang-orang yang terlibat dalam perusahaan memiliki tanggung jawab yang sama terhadap sebuah Merek. Bagaimana cara, segala sesuatu yang stakeholder perusahaan kerjakan, mulai dari customer servis hingga para CEO, baik setiap produk  maupun jasa, dan segala interaksi yang terjadi dengan pelanggan, dianalisis secara cermat untuk menentukan apakah kegiatan itu memenuhi tujuan Merek mereka atau tidak. Inilah maksud dari berfikir sebagai sebuah Merek.

Sumber gambar : http://marketingtulen.files.wordpress.com/2009/08/brand-reputation-management.jpg

6 Komentar

Komentar ditutup.