Merintis Belbuk.com Setelah Terinspirasi dari Amazon

Ditengah-tengah kesibukannya mengelola usaha warnet di tahun 2008, Rianton Simbolon (37) tertarik mempelajari teknologi website karena ia melihat kedepannya website akan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.

“Sambil mempelajari pembuatan website secara otodidak, waktu itu saya mencoba menawarkan jasa pembuatan website ke perusahaan-perusahaan kecil maupun perorangan,” kata Rianton.

Beberapa website perusahaan sempat ia kerjakan waktu itu. Namun ia melihat kebanyakan perusahaan ingin membuat website hanya untuk memasarkan produk atau jasanya. Bahkan beberapa perusahaan rela membayar berapa pun biaya pembuatan website asalkan produk atau jasa mereka bisa tersebar dan ditemukan orang di internet.

“Dari situ timbul pikiran untuk menjual produk atau jasa dari website yang saya buat sendiri. Akhirnya saya terinspirasi dari situs Amazon.com yang saat itu sudah populer sebagai website toko buku online yang berhasil di Amerika,” terangnya.

Ketika tim bisnisUKM.com menanyakan alasannya memilih bisnis toko buku online, Rianton berujar bahwa keputusan tersebut ia ambil setelah pertimbangkan dari berbagai hal. Selain itu, menurutnya buku merupakan salah satu produk yang sangat mungkin dibeli orang secara online karena berat dan volumenya yang tidak terlalu besar sehingga tidak terlalu terbeban biaya pengiriman.

Jualan Buku Online Meski Masih Sepi Pelanggan

Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 2008, Rianton resmi mendaftarkan beli-buku.com sebagai website toko buku onlinenya. Selama setengah tahun berjalan, pelanggan yang mendaftar relatif sedikit hanya sekitar 64 orang dan yang melakukan pemesanan hanya 10 orang. Setahun berjalan, pelanggan yang mendaftar sudah cukup lumayan yaitu mencapai 7.000 lebih.

“Tetapi dari 7.000 orang yang mendaftar, yang melakukan pemesanan hingga pembayaran hanya sekitar 1.700 atau sekitar 24%. Saya melihat ketidakpercayaan menjadi faktor utama yang membuat orang tidak mau melanjutkan pemesanan, karena memang di website kami tidak mencantumkan identitas apa pun,” tutur pengusaha sukses ini.

Dan benar saja, pada saat itu banyak sekali pembeli terutama yang berlokasi di Jakarta, menanyakan alamat untuk bisa membeli buku secara langsung. Mengantisipasi hal tersebut, Rianton menggunakan alamat tempat tinggal temannya, yang waktu itu ikut membantunya mencari buku ke distributor apabila ada pesanan, yakni di salah satu ruangan di lantai IV Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

“Karena ruangan tempat tinggal teman saya tersebut bernomor 416, dan rumah susun tersebut beralamat di Jl. Baladewa, maka di website saya menuliskan alamat di Jl. Baladewa No. 416, Jakarta Pusat. Sehingga jika ada orang yang ingin datang langsung untuk membeli, alamat tersebut tidak akan ditemukan. Padahal saat itu operasional tetap saya lakukan di warnet saya, yang pada saat itu berlokasi di daerah Rawamangun,” imbuhnya sembari tertawa geli menceritakan pengalamannya di awal-awal merintis usaha.

Mengubah Nama Domain Menjadi Belbuk.com

Setelah setahun berjalan dan melihat respon yang lumayan tinggi dari masyarakat dalam melakukan pembelian buku secara online, Rianton mulai berkeinginan untuk lebih serius menggeluti peluang bisnis ini. Hingga pada akhirnya di tanggal 29 Nopember 2009, ia mengubah nama domain yang sebelumnya beli-buku.com menjadi Belbuk.com.

“Ini sengaja saya lakukan supaya lebih gampang diingat dan saya ingin menciptakan ‘brand’ untuk usaha toko buku saya,” terangnya.

Pada pertengahan 2011, pelaku bisnis online ini melihat pemesanan di websitenya sudah mulai stabil. Akhirnya ia memutuskan menutup usaha warnet miliknya dan memfokuskan diri pada bisnis toko buku online ini. Ia pun memindahkan alamat operasional Belbuk.com ke Jl. Matraman Raya No. 66, Jakarta Timur.

“Lokasi ini sangat berdekatan dengan toko buku Gramedia Matraman, yang diklaim sebagai toko buku terbesar di Asia Tenggara, sehingga kami setiap saat bisa memantau info buku terbaru dan yang lagi trend,” ungkap Rianton.

Sejak dijalankan secara serius, perkembangan omset dan jumlah pelanggan yang mendaftar ke Belbuk.com mengalami pertumbuhan sekitar 20% s/d 35% setiap tahun. Bahkan hingga saat ini tidak hanya penghidupan keluarganya saja yang bisa tercukupi, namun  sekarang ada 3 orang karyawan  yang juga menggantungkan kebutuhannya dari toko buku online yang dikelola Rianton.

“Kendati ada banyak hambatan yang saya hadapi selama mengembangkan bisnis toko buku online, tapi karena ini merupakan salah satu bisnis model baru di tatanan dunia internet yang terus berkembang, untuk mengatasinya saya berusaha untuk terus belajar setiap saat dan terus mengikuti perkembangan teknologi terbaru,” ungkapnya.

Di akhir perbincangan kami, Rianton berharap kedepannya ingin terus mengembangkan Belbuk.com hingga menjadi tempat masyarakat Indonesia untuk mencari buku apa pun secara online. “Bisa bertahan di tengah-tengah persaingan keras bisnis sejenis dan juga menghadapi persaingan yang datang dari pemodal besar yang mulai masuk ke bisnis online ini, menjadi kemenangan tersendiri bagi saya,” tandasnya. Pantang menyerah dan selalu berfokus pada satu tujuan, menjadi kunci suksesnya membangun Belbuk.com

Tim Liputan BisnisUKM

2 Komentar

Komentar ditutup.