Merintis Bisnis Jaket Kulit Dengan Modal Kecil

Bisnis jaket kulit Gage LeatherBerbeda dengan pengusaha sukses lainnya, Angga Tirta (33) dan Yudha Herbaputra (33) tak mau merintis usaha dengan modal pinjaman bank. Dengan bermodalkan prinsip tersebut, dua sahabat yang akrab dipanggil Angga dan Yudha ini nekad merintis bisnis jaket kulit asli Garut dengan modal awal sebesar Rp 500.000,00 untuk membeli domain, sewa hosting dan memasang iklan di Adwords Google.

Gage Leather dibangun awal 2014 dengan hanya bermodal website, domain dan iklan di Adwords Google. Selanjutnya kami mencari pengrajin jaket kulit di Sukaregang Garut yang bisa diajak kerjasama,” tutur Angga. Penggunaan brand Gage sendiri untuk menjelaskan kualitas premium jaket kulit yang diproduksi dengan mengedepankan standar kualitas jahitan dan bahan kulit domba terbaik untuk menciptakan kepuasan pelanggan.

Jaket kulit asli Gage LeatherKepada tim liputan BisnisUKM.com, Angga dan Yudha menceritakan latar belakang mereka merintis bisnis jaket kulit domba asli Garut ini awalnya untuk mendobrak kebiasaan lama pelaku usaha di Indonesia yang biasanya harus bermodal besar atau meminjam uang ke Bank untuk merintis sebuah usaha. Padahal, sebenarnya bisnis tidak selalu bermodal besar dan tidak perlu berurusan dengan bank. “Kami berharap semangat ini bisa tertularkan dan menjadi trend baru bahwa bisnis tanpa modal atau modal kecil itu bisa, dan lebih indah karena mengalami proses dari titik terbawah sampai titik sukses tanpa harus berurusan dengan masalah riba,” ujarnya.

Kerajinan Kulit Domba Asli Garut ke Mancanegara

Memproduksi aneka kerajinan kulit domba asli Garut seperti misalnya ikat pinggang, jaket kulit, tas kulit, dan beberapa produk kerajinan custom lainnya, saat ini Gage Leather tak hanya menjadi pemasok kerajinan kulit di beberapa daerah di Indonesia namun juga mulai mengirimkan produk Gage Leather hingga pasar mancanegara. “Kami tidak membatasi jangkauan pemasaran kami, saat ini kami sudah mengirim produk Gage Leather hingga ke Jeddah, Korea, bahkan kami punya agen atau reseller di Johor, Malaysia,” kisah pengusaha sukses yang menjadikan Rasululloh SAW dan para sahabat sebagai inspirator mereka.

Proses produksi Gage LeatherKendati dalam mengirimkan produk jaket kulit ke luar negeri masih ada kendala pada saat proses  pengiriman barang, namun dengan bantuan pihak ketiga (forwarding profesional) segala macam kebutuhan surat izin dan birokrasi pengiriman ke luar negeri dalam diatasi dengan baik. “Kendala utama dalam bisnis ini adalah pemasaran ke luar negeri dimana masih banyak birokrasi di bagian pengiriman yang kadang memberikan efek terlambatnya proses pengiriman barang,” jelasnya.

Dengan bantuan 20 orang tenaga kerjanya yang terdiri dari bagian produksi, customer servis, dan administrasi, Gage Leather bisa mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta setiap bulannya. Tidak hanya itu saja, Angga dan yudha telah memiliki dua outlet jaket kulit domba yang berada di Jakarta dan Jambi.

Memanfaatkan bahan baku utama kulit domba dan sapi yang dipasok oleh pengrajin kulit di Daerah Sukaregang Garut yang terkenal memproduksi kulit olahan berkualitas terbaik, kedepannya pemilik Gage Leather ini berharap agar bisnisnya bisa tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara. Harapan kami outlet kami bisa dibuka di seluruh kota besar di Indonesia , saat ini baru Jakarta dan Jambi. Dan kami bisa mulai rutin ekspor jaket kulit asli Garut dengan porsi yang lebih besar menggunakan kontainer ke negara lain,” .

Menularkan Sukses Bisnisnya Kepada Ribuan Orang

Sharing bisnis dengan Gage LeatherKesuksesan Angga dan Yudha dalam memulai bisnis tanpa modal dan tanpa menggunakan fasilitas pinjaman riba dari bank, tak hanya menjadi panutan bagi orang-orang di sekitarnya namun juga mampu menginspirasi para pemula untuk segera terjun di dunia usaha. “Kami aktif menularkan semangat ini di Komunitas Bisnis Dari Rumah (BDR) yang saat ini telah mengajar ribuan orang yang ingin sukses di dunia usaha dan sharing bisnis ini rutin kami adakan di kota-kota besar di Indonesia,” kata Yudha.

Pesan Angga dan Yudha, yang terpenting dalam merintis usaha adalah passion. “Dengan passion kita akan strugle dan tidak cepat menyerah dalam menjalankan bisnis. Jalankan bisnis sesuai minat, karena akan banyak tantangan dalam menjalankan bisnis, semua itu akan teratasi jika kita sudah mencintai bisnis yang kita jalani,” pesan Angga.

“Selanjutnya hindari riba dan penipuan dalam berbisnis, ini wajib. Karena banyak pengusaha yang kelihatan sukses hidup mewah tapi ternyata terlilit hutang. Tidak ada yang benar-benar sukses dari hutang bank atau riba,” imbuh Yudha di akhir sesi wawancara.

Tim Liputan BisnisUKM

Info bisnis Gage Leather

1 Komentar

Komentar ditutup.