Mewujudkan Impian Dengan Merintis Bisnis Makanan

usaha rotiMemiliki impian menjadi seorang pengusaha sukses ternyata memberikan motivasi yang cukup besar bagi Buchori Al Zahrowi. Pria asal Bantul, Yogyakarta ini berhasil mewujudkan impiannya sejak kecil dengan merintis usaha di bidang kuliner.

Menjadi pribadi yang mandiri memang sudah menjadi kebiasaan Buchori sejak Ia duduk di bangku SMA. Pada saat itu Ia telah memproduksi aneka kerajinan tas berbahan rotan di sela-sela aktivitas sekolahnya. Bahkan kebiasaan tersebut tetap dijalankan Buchori ketika Ia menjadi seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Untuk mengisi waktu luangnya setelah pulang kuliah, Buchori tak segan untuk berjualan koran dan menjadi supir taksi untuk membiayai kuliahnya. Kuatnya tekad dalam diri Buchori serta kerja kerasnya dalam merintis usaha ternyata membuahkan hasil yang tidak sia-sia.

Setelah menikahi Tin Khotimah, lelaki kelahiran 26 Maret 1969 ini memutuskan untuk berhenti dari bangku kuliah dan mulai fokus merintis sebuah usaha. Awalnya Buchori bersama istrinya memproduksi aneka macam keripik di Pemalang, Jawa Tengah. Namun usaha tersebut kurang berkembang sehingga omsetnya belum bisa maksimal. Gagal menjalankan bisnis keripik ternyata tidak menyurutkan tekad Buchori untuk menjadi seorang pengusaha sukses, Ia lantas berputar arah dan mencoba peluang bisnis ayam potong. Tak jauh berbeda dengan bisnis sebelumnya, usaha ayam potong tersebut juga terpaksa Ia tutup sebelum mencapai puncak kesuksesannya. Sampai akhirnya Buchori dan istrinya memutuskan kembali ke kota gudeg (Yogyakarta) pada tahun 2003 silam.

Langkah Awal Meraih Sukses

Setibanya di Yogyakarta, Buchori kembali mencoba peruntungannya dengan membuka bisnis makanan. Berbekal uang Rp 3 juta dari sisa tabungannya, Ia memproduksi 10 kotak roti perhari dan dipasarkannya dari mulut ke mulut. Berbeda dengan usaha-usaha sebelumnya, bisnis roti yang dijalankan di kota asalnya ini ternyata berhasil diterima pasar dan mengalami perkembangan yang cukup bagus setiap harinya. Hingga selang tiga tahun berjalan, usaha roti yang diberi merek “AFLAH” tersebut berhasil menaikan kapasitas produksinya menjadi 2.000 kotak per harinya.bisnis roti

Roti yang diproduksi Buchori meliputi roti lapis legit, mandarin, roll cake, pastry, hingga aneka roti manis dan donat yang Ia pasarkan ke warung-warung dan bisnis warnet yang ada di sekitar kota Jogja. Melihat permintaan pasar yang terus mengalami peningkatan, di tahun 2007 dan 2008 Buchori melakukan pengembangan usaha secara besar-besaran. Ia tidak hanya membuka dua gerai roti Aflah di Yogyakarta, namun juga mulai membuka toko cabang hingga Purworejo, Kutoarjo, dan Purwokerto.

Sukses mendirikan tujuh gerai roti Aflah di sekitar wilayah Jogja-Jateng ternyata tidak lantas membuat Buchori berpuas diri dengan keberhasilannya. Disamping merencanakan untuk mewaralabakan bisnis rotinya di tahun 2012, Buchori kini mulai merambah bisnis restoran chinese food untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Di bawah naungan bendera “Aflah Food”, Buchori ingin mengenalkan Moslem Chinese Food yang halal dikonsumsi semua kalangan. Bahkan tidak hanya melebarkan sayapnya di bisnis makanan China saja, lelaki yang kini berusia 42 tahun ini juga merambah bisnis fried chicken dan melayani pesanan katering untuk acara-acara tertentu.

Kisah sukses Buchori dalam mewujudkan impian dengan merintis bisnis makanan ini semoga bisa menginspirasi para pembaca untuk tidak takut memulai usaha. Mulailah dengan menguatkan tekad Anda dan melangkahlah sekarang juga. Salam sukses.

Sumber gambar :
1. http://aflahcake.com/wp-content/uploads/2011/04/roti-sisir.jpg
2. http://aflahcake.com/wp-content/uploads/2011/11/DSC06564.jpg

1 Komentar

Komentar ditutup.