Modal Cuma Rp 5 Ribu, Usaha Minuman Herbal Ini Raup Omzet Rp 18 Juta

Usaha herbal minuman Putri Bali
Usaha herbal minuman Putri Bali ini dirintis Tjok Adnyani hanya denga modal Rp 5 ribu. setelah menjadi serbuk jamu dan berhasil dijual, Tjok Adnyani mendapat uang Rp 100 ribu dari jualannya di hari pertama.

Ketika bisnis produk spa yang digelutinya terganjal proses perizinan, Tjok Agung Adnyani tak mau berputus asa. Wanita berusia 68 tahun ini memilih berkiprah dengan mengembangkan usaha minuman herbal yang kini sukses diminati masyarakat Bali.

“Padahal bisnis ini terinspirasi setelah mengikuti pelatihan membuat jamu. Modal juga cuma Rp 5 ribu. Uang itu saya belikan jahe merah di Pasar Badung, dapat satu kilogram. Jahe merah ini kemudian saya racik menjadi serbuk jamu agar tahan lama,” ujar wanita yang akrab dipanggil Tjok Adnyani dan memulai bisnis minuman herbal sejak tahun 2013.

Saat itu, bermodalkan Rp 5 ribu, setelah menjadi serbuk jamu dan berhasil dijual, Tjok Adnyani mendapat uang Rp 100 ribu. Melihat omzet pertama yang dinilai cukup potensial, maka wanita ini menjadi ingin untuk menekuni usaha minuman herbal tersebut secara serius.

Minuman herbal buatan Tjok Adnyani sembuhkan pasien gagal ginjal dari Jerman

Tjok Adnyani dan pelanggan dari Jerman
Paduan antara kunyit putih dan jahe merah, ternyata mampu menyembuhkan pasien gagal ginjal dari Jerman.

Tidak hanya jahe merah, Tjok Adnyani kemudian menambahkan minuman temulawak dan kunyit putih sebagai pilihan bagi pembeli. Saat ini, kunyit putih bahkan sangat diminati masyarakat karena terbukti mampu mengatasi penyakit kanker hingga mencapai kesembuhan total.

“Bahkan, paduan antara kunyit  putih dan jahe merah ini, ternyata mampu menyembuhkan pasien gagal ginjal dari Jerman. Sampai sekarang orang Jerman itu akhirnya terus meminta kiriman produk jamu ini, untuk dikonsumsi tiap hari,” katanya.

Melihat khasiat serbuk jamunya yang berkhasiat dan tanpa efek samping, maka Tjok Adnyani membenahi kemasan sehingga akhirnya resmi diberi merek herbal drink ‘Putri Bali’ yang perizinannya di bawah UD Puri Racik Sanur, Bali.

Masing-masing kemasan seberat 250 gram jahe merah, temulawak maupun kunyit putih. Harganya Rp 40 ribu. Belakangan, terkait sisi kepraktisan, maka kemasan ada yang berukuran kecil untuk sekali minum dengan isi 25 gram.

Baca Juga Artikel Ini :

Dari Resep Sederhana, Sirup Wedang Jahe 3 Teko Beromzet Ratusan Juta

Bir Pletok, Minuman Tradisional Potensi Daerah Betawi

Tjok Adnyani mensyukuri, sejak menjalani usaha minuman herbal ini, tidak pernah ada komplain terhadap produknya. Wanita ini memang mengakui sangat menjaga kualitas dan higienitas produk, agar tidak merugikan masyarakat.

“Dalam proses produksi, saya dibantu empat orang lansia yang membantu pengupasan atau pengirisan. Selebihnya, untuk masak dan pengemasan, saya sendiri yang turun tangan. Saya harus memastikan bahwa produk saya benar-benar aman, sehingga kualitas itu nomer satu,” katanya.

Sebulan produksi 150 kg minuman herbal alami

Tjok Agung Adnyani pemilik usaha minuman herbal Putri Bali
Sebulan, Tjok Adnyani bisa menjual hingga 150 kg serbuk minuman herbal.

Dia mengatakannya, hingga kini pihaknya mengandalkan even pameran-pameran untuk mempromosikan produk. Dan langkah ini terbukti efektif, sehingga produk minuman jamu ini pun mulai diterima masyarakat. Kini rata-rata per bulan, Tjok Adnyani bisa menjual hingga 150 kg serbuk minuman herbal. Harga per kilogramnya adalah Rp 120 ribu, sehingga kisaran omzet yang diperoleh per bulan adalah Rp 18 juta.

“Banyak masyarakat yang antusias. Bahkan, pelanggan saya tidak sedikit yang berprofesi sebagai dokter. Karena tingginya permintaan pasar, maka saya dibantu dengan anak dan menantu mau serius mengembangkan kemitraan. Tahun 2017 ini kemitraan akan dijalankan, sekarang outlet yang telah buka di Kulkul Bali, dengan menawarkan minuman andalan Temusora. Temulawak Soda Gembira,” ujarnya.

Selanjutnya, lanjut dia, akan ditawarkan lapak kemitraan bagi masyarakat yang ingin menekuni usaha minuman herbal ini. “Dengan pembukaan kemitraan, maka keinginan saya agar masyarakat dapat hidup sehat dengan mudah dan murah, dapat tercapai,” ujar Tjok Adnyani.

Wanita ini menyatakan, amat terharu dengan dukungan keluarganya yang tidak main-main. Salah seorang menantunya bahkan sampai keluar dari posisinya sebagai manager akunting di sebuah hotel ternama, karena ingin bergabung untuk mengembangkan kemitraan dari minuman herbal ini.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Vivi)

Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Bali

7 Komentar

    • Selamat pagi kak @Muhammad Yusuf, terima kasih sudah menghubungi bisnisukm.com, artikel diatas adalah hasil liputan kontributor di Bali. Untuk bergabung dengan agen franchise kami, bisa cek di link berikut https://bisnisukm.com/direktori-peluang-agen

    • Selamat pagi kak @Sylvi, terima kasih sudah menghubungi bisnisukm.com, mohon maaf artikel diatas hanya informasi bisnis dari hasil liputan. Untuk bergabung dengan agen franchise kami ada sendiri, bisa cek di link berikut dan langsung kontak adminnya ya kak :) https://bisnisukm.com/direktori-peluang-agen.

Komentar ditutup.