Nekat Merintis Bisnis Sablon Karena Kepepet Biaya Kuliah

Proses pembuatan kaos sablonThe Power of Kepepet” modal inilah yang awalnya mendorong A. Najmul Ma’arij (19) untuk mulai terjun ke dunia usaha. Setelah lulus dari Madrasah ‘Aliyah (setara SMA), pengusaha muda yang akrab dipanggil Najmul ini memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah di Kota Yogyakarta.

“Ketika saya mau melanjutkan kuliah di Yogyakarta pada tahun 2014, keluarga saya sedikit keberatan karena kondisi perekonomian kami pas-pasan. Saya bilang kepada mereka bahwa saya berjanji untuk sandang dan pangan bisa mencari sendiri, dari situlah saya membuka usaha sablon seperti sekarang ini,” terang Najmul.

Baca Juga Artikel Ini :

Merintis Bisnis Sablon Dengan Modal HP dan Motor

Bisnis Clothing Ramah Lingkungan Tembus Pasar Ekspor

Pengusaha muda di bisnis sablonSadar akan minimnya modal usaha yang dimiliki, sejak awal Najmul memanfaatkan peran internet untuk memperkenalkan bisnis jasa sablon yang Ia rintis. “Di awal pembuatan website, usaha yang menggunakan domain Sablonjogjaid.com ini begitu sepi konsumen. Saya berfikir bagaimana membuat website ini menjadi top one di Google. Akhirnya saya menemukan berbagai pencerahan dan di bulan juni 2015 sedikit demi sedikit ada yang berkunjung ke website saya,” kata pengusaha muda yang saat ini kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.

Ketika ditanya darimana Ia mendapatkan inspirasi usaha, Najmul bercerita bahwa awalnya Ia browsing di internet tentang peluang bisnis yang sekali closing mendapatkan banyak keuntungan, dan jawaban yang Ia dapatkan salah satunya adalah usaha sablon ini. “Selain itu, Ayah saya selalu bercerita bahwa di Negara Arab ketika anaknya berusia 16 tahun dia harus bisa mandiri. Maka dari itu pikiran saya berputar-putar agar bisa mandiri dan hari demi hari tercetuslah ide bisnis sablon ini,” katanya sembari tertawa.

Atasi Keterbatasan Waktu Dengan Menggandeng Vendor

Bisnis kaos sablonMengingat kesibukan kuliahnya yang masih cukup padat, Najmul mengatasi kendala tersebut dengan menggandeng salah satu vendor untuk diajak bekerjasama. “Sampai saat ini usaha sablon masih saya jalankan sebagai bisnis sampingan, saya masih bekerjasama dengan vendor lain untuk proses produksi,” begitu imbuh Najmul.

Melalui pemasaran via website toko online dan promosi di sosial media, saat ini bisnis sablon Jogja ID ini berkembang cukup pesat dan telah melayani pengiriman hampir ke seluruh Indonesia. Bahkan belum lama ini Najmul menerima pesanan jasa sablon dari konsumen di Hongkong.

“Perkembangan bisnis saya dari awal sampai saat ini terus meningkat, mulai dari nol sampai mendatangkan omzet jutaan rupiah setiap bulan. Harapan saat ini saya bisa membuka usaha sendiri dengan pengelolaan sepenuhnya di tangan saya dan nantinya bisa saya delegasikan serta bisa membuka cabang-cabang baik didalam kota maupun diluar kota,” ujar pengusaha muda tersebut dengan antusias ketika ditanya mengenai perkembangan bisnisnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Bagi rekan-rekan sesama mahasiswa yang ingin terjun ke dunia usaha, Najmul berpesan untuk mendapatkan ide bisnis bisa dimulai dengan menghadiri seminar kewirausahaan yang sering diadakan di kampus. “Selanjutnya untuk mendapatkan pandangan, ilmu, serta teman baru yang memiliki passion sama seputar bisnis, bisa bergabung atau berkumpul dengan komunitas-komunitas yang memiliki mental pebisnis,” pesannya bagi pemuda Indonesia.

Tim Liputan BisnisUKM

1 Komentar

Komentar ditutup.