Ngabuburit di Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman

Ngabuburit Di Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman

Bulan Ramadhan telah tiba, itu tandanya warga Kampung Kauman Yogyakarta kembali menyibukkan diri dengan hiruk-pikuk ‘Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman’. Pasar musiman yang menjadi salah satu icon masyarakat Yogyakarta selama Bulan Ramadhan tersebut digelar di salah satu gang RW X Kampung Kauman Gondomanan. Sebanyak 53 stand penjual aneka menu makanan khas Bulan Ramadhan memenuhi area pasar sore sepanjang kurang lebih 500 m tersebut. Sebagai pionir pasar Ramadhan di Yogyakarta (konon sejak tahun 1973), Pasar Sore Kauman telah menginspirasi hadirnya beberapa pasar Ramadhan lainnya, seperti Pasar Sore Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Pasar Sore Ramadhan “Jalur Gaza”, Pasar Ramadhan Lembah UGM, dll.

Geliat Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman dimulai sejak pukul 13.00 WIB sampai dengan waktu Adzan Maghrib berkumandang. Beragam menu makanan yang disajikan antara lain Kolak, Kelapa Muda, Sate, Kipo, Kicak, Sarang Gesing, Kacang Kumbon, aneka minuman, dan aneka jajanan pasar lainnya. Tim liputan bisnisUKM berkesempatan mengunjungi pasar tersebut Selasa (9/8), dan melihat para pedagang sangat antusias menawarkan aneka menu dagangannya dengan logat jawa yang khas. “Monggo Mas/ Mbak (Monggo=Silakan)”…  menjadi kata sapaan yang Anda dapati ketika mengunjungi stand para pedagang. Bahkan para pedagang yang didominasi para ibu-ibu rumah tangga tidak segan untuk ‘mempresentasikan’ menu makanan olahannya secara detail.

Kicak KaumanSalah satu menu makanan khas kauman yang menjadi andalan Pasar Sore Ramadhan tersebut adalah Kicak. Sebagai makanan asli kreasi warga Kauman, Kicak banyak diburu dan dijadikan buah tangan sepulangnya dari pasar sore tersebut. Beberapa warga beranggapan jika belum membeli atau menikmati Kicak, maka belum lengkap rasanya dikatakan berkunjung ke Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman. Terbuat dari ketan yang dicampur parutan singkong, santan, dan nangka, Kicak bisa dibeli dengan harga Rp.2.000,00-Rp.3.000,00/ bungkusnya. Sementara untuk makanan khas lainnya juga tidak kalah enaknya dan dijamin tidak akan menguras isi kantong, karena dijual dengan harga yang sangat terjangkau.

Menurut penuturan para pedagang, jumlah peserta (penjual) tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, hal itu tidak mengurangi antusiasme masyarakat Yogyakarta untuk ngabuburit dan membeli beragam makanan khas untuk menu berbuka puasa. Dijelaskan lagi bahwa penyelenggaraan Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang lebih baik. Salah seorang pedagang berujar jika saat ini lokasi berjualan lebih tertata rapi dengan dilengkapi tenda dan nomor stand. Dengan biaya sewa Rp.120.000,00 selama sebulan, para pedagang tidak lagi kerepotan untuk membuat tenda sendiri seperti beberapa tahun yang lalu.

Suasana Pasar Sore Ramadhan KaumanGema Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman tidak hanya dirasakan warga Yogyakarta saja, beberapa penjual juga datang dari wilayah sekitarnya seperti Bantul, Sleman, Wonogiri, dll. Sementara untuk para pembeli yang hadir juga tidak hanya didominasi warga Yogyakarta semata, banyak diantaranya berasal dari wilayah sekitar Jogja dan beberapa turis asing yang sedang berkunjung di Yogyakarta. Jadi, bagi Anda yang ingin menikmati beragam menu makanan tradisional dengan nuansa khas Ramadhan, silakan mengunjungi Pasar Sore Ramadhan Kampung Kauman Yogyakarta.

Tim liputan bisnisUKM

Komentar ditutup.