Omzet Jutaan dari Bisnis Keripik Modal Kecil

Memulai bisnis keripik dengan modal kecil, Suyani (29) sukses menjalankan bisnis makanan khas Malang setelah gagal pada bisnis sebelumnya. Suyani mengawali bisnisnya karena melihat sebuah tanggal cantik. Menurutnya, tanggal yang cantik (20-10-2010) harus dimanfaatkan sebagai moment yang baik. Maka, lahirlah bisnis keripik dengan brand Keripik Suy Store.

Akhirnya, Suyani pun memanfaatkan tanggal tersebut untuk menjajakan produk bisnis oleh-oleh keripik tempe khas Malang. Suyani mulai memotret 3 bungkus keripik tempe senilai 10 ribu rupiah dan mengunggahnya di facebook untuk dipasarkan secara online.

Tiga bulan berjalan, bisnis online keripiknya masih belum mendapat respon baik karena saat itu pemasaran online belum seramai saat ini. Di bulan berikutnya, Suyani menjalankan strategi baru dengan membuka berbagai rekening bank. Dari yang semula hanya BCA, bertambah menjadi bank Mandiri, BRI, dan BNI. Strategi tersebut membuahkan hasil customer pun sedikit demi sedikit meningkat.

Tidak sampai di situ, Suyani pun mulai mempelajari tipikal dan memetakan customernya untuk meningkatkan penjualan bisnis keripik tempe. Ia pun menerapkan strategi pemasaran online dengan membuat website dan mengoptimasinya dengan teknik SEO. Ia juga terus membenahi pemasarannya melalui jejaring sosial, seperti facebook dengan teknik promo.

Setelah bisnis oleh-oleh makanan khas Malang ini berjalan selama 3 tahun, Suyani merasa melakukan kesalahan karena ia belum memiliki toko offline. Dengan dana yang terbatas ia kemudian menyewa sebuah toko di Jalan Candi panggung 31, Malang. Baru berjalan dua bulan, Suyani pun harus pindah tempat. Beruntung, Suyani bertemu dengan orang baik yang mau menyewakan tokonya dengan harga terjangkau.

Saat keadaan mulai membaik, Suyani pun mencoba untuk merekrut karyawan. Meski terdapat ketakutan, kalau-kalau ia tidak bisa menggaji karyawannya. Kekhawatiran tersebut akhirnya dibayar dengan keberhasilan Suyani menggaet investor. Hingga saat ini hampir lima tahun berjalan, ia telah mampu mengembangkan usahanya. Ke depan, ia ingin membuka setidaknya 1 toko cabang lagi di tahun 2015.

Produk bisnis makanan khas Malang yang saat ini ia jual adalah keripik tempe, buah, bakso udang, singkong, pisang, jamur, bayam, tahu, jagung, belut, dan kentang. Produk keripik tersebut didapatkan Suyani dari sekitar 16 pabrik keripik yang ada di Malang. Seluruh produknya dijual dengan harga yang ekonomis, berkisar Rp 4.000,- sampai Rp 15.000,-. Suyani dibantu oleh seorang karyawan untuk menjaga toko. Pemasaran produk keripik Suyani telah mencapai berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Batam, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan. Pernah juga sampai ke luar negeri, seperti Malaysia, Hongkong, dan Jepang. Kini, omzet Suyani telah mencapai angka 20-30 juta rupiah per bulan

Ketika ditanya apa yang menginspirasi Suyani dalam menjalankan bisnis makanannya, ia mengaku ingin mempekerjakan banyak orang dan menciptakan bisnis yang memiliki manajemen yang bagus sehingga ke depan dapat dinikmati hasilnya. Menurutnya, jika dalam memulai bisnis kita tidak memiliki modal, maka kita yang harus memiliki mental yang kuat.

Di sesi terakhir, tim liputan bisnisUKM menanyakan kebanggaan terbesar apa yang diraih Suyani dalam menjalankan bisnis makanan khas Malang-nya. “Kebanggan terbesar saya adalah saat saya bisa membuka usaha dengan modal Rp 10.000,-. Namun tetap bisa survive sampai sekarang dan mulai menjadi salah satu kompetitor yang layak diperhitungkan di Kota Malang.” ungkapnya.

Tim Liputan BisnisUKM

4 Komentar

  1. keripik buah dan tempenya enak semua, aq pernah order banyak untuk dijual kembali dgn mas suy.

Komentar ditutup.