Pebisnis Fashion Online Kudu Kenali Dulu Beda Pembeli Pria dan Wanita

Pebisnis Fashion Online Kudu Kenali Dulu Beda Pembeli Pria dan Wanita
Pebisnis Fashion Online Kudu Kenali Dulu Beda Pembeli Pria dan Wanita (Foto : www.colliers.co.nz)

Di tengah padatnya rutinitas kaum urban, aktivitas belanja online sekarang ini sudah menjadi salah satu pilihan yang sangat efektif. Padatnya kesibukan kerja dan pesatnya perkembangan bisnis fashion online, membuat banyak orang mulai tertarik untuk melakukan transaksi jual beli online.

Dan dari sekian banyak produk yang dipasarkan lewat online, produk yang paling banyak diburu konsumen adalah produk fashion.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia belanja berbasis online telah berkembang secara pesat. Ini terlihat dari beragamnya bisnis online yang bermunculan di Indonesia, salah satu yang populer adalah online shop atau e-commerce.

Belanja online disinyalir telah menjadi sebuah pilihan bagi mereka yang tak punya banyak waktu untuk berbelanja. Namun dibalik maraknya bisnis fashion online ternyata ada tipe-tipe pembeli dengan karakter yang beragam dan unik.

Nah, buat kamu yang sekarang ini juga sedang bergelut di bisnis fashion online. Coba kenali dulu bedanya karakter pembeli pria dan wanita.

Menurut Danu Wicaksana, selaku Managing Director PT Berrybenka, karakter belanja pembeli wanita dan pria memiliki perbedaan yang jauh. Dimana pembeli pria lebih resisten dengan salah merek tertentu yang dianggapnya nyaman.

“Kalau pria misalkan sudah menyukai salah satu merek mereka itucome back again and again. Loyalitas kepada satu merek itu lebih kuat ketimbang wanita. Kalau wanita kurang konsisten, sementara pria sangat resisten,” ujar Danu kepada VIVA.co.id, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca Juga Artikel Ini :

Ide Bisnis Fashionnya Unik, Tjiplies Diganjar UKM Awards 2016

Inovasi Baru Dalam Menjalankan Bisnis Fashion Online

Dia menuturkan, bahwa konsumen pria lebih simpel dalam membeli barang melalui online dibanding wanita. Misalnya jika pria mengunjungi online shop sebanyak lima kali, dan langsung membeli, sedangkan wanita terus mencari sampai berpuluh kali dan belanjanya hanya sekali.

Tidak hanya itu, para wanita juga terkesan sebagai konsumen periset. Ini agak mirip dengan tipe pencari. Hanya saja konsumen tipe periset ini belum memahami spesifikasi produk yang ingin dibelinya.

“Tipe periset biasanya termasuk orang yang gemar membaca dengan teliti spesifikasi suatu produk. Biasanya hal ini banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria,” ucapnya.

SUMBER