Pelatihan Entrepreneurship Bagi Penyandang Disabilitas di Wates

Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Entrepreneurship/ Kewirausahaan bagi para penyandang Disabilitas dan keluarga penyandang Disabilitas se-Kecamatan Wates Kulonprogo. Pelatihan yang menggandeng BisnisUKM.com sebagai fasilitator (narasumber) tersebut diikuti kurang lebih 40 orang penyandang disabilitas (atau yang mewakili).

Adapun sebagai pemateri tunggal pada pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari (26-27 November 2013) tersebut yaitu founder dari BisnisUKM.com yakni Bapak Jabat Kaban. Selama lebih kurang empat jam setiap harinya, Bapak Jabat Kaban menggugah motivasi dari para peserta yang memiliki beberapa keterbatasan dengan materi seputar kewirausahaan.

Bapak Jabat KabanApa itu bisnis, bagaimana menemukan ide serta mengembangkan sebuah bisnis, membuat bisnis plan, strategi pemasaran, tips dan trik bisnis, dll menjadi beberapa materi yang disampaikan Bapak Jabat Kaban kepada para peserta. Di luar dugaan, kendati memiliki keterbatasan, namun semangat dan antusiasme peserta dalam mengikuti sesi demi sesi pada pelatihan tersebut sangatlah tinggi. Bahkan saling sharing dan komunikasi aktif antara para peserta dengan pemateri berjalan hampir sepanjang sesi pelatihan.

Pada hari pertama pelatihan, peserta diberikan penjelasan mengenai pengertian dan pemahaman mengenai bisnis. Dalam materi dasar tersebut, hampir sebagian besar peserta belum memahami arti dari bisnis itu sendiri. “Ada tiga variable dari sebuah bisnis, yakni masalah, solusi, dan uang,” jelas Bapak Jabat Kaban. Dari penjabaran tersebut para peserta dituntut untuk melakukan analisa mengenai bisnis apa yang sekiranya ingin dikembangkan.

Interaksi Antara Bapak Jabat Kaban dengan PesertaToko kelontong, bisnis pulsa, bisnis peternakan, dan jasa menjahit menjadi beberapa pilihan populer dari para peserta mengenai bisnis yang ingin dikembangkan. Dari paparan para peserta itu, Bapak Jabat Kaban yang sudah malang melintang dalam puluhan jenis bisnis sebelumnya mencoba membantu menganalisa point-point penting yang sekiranya mendukung perkembangan dari bisnis tersebut.

Satu per satu kelebihan dan kekurangan dari rencana bisnis para peserta diuraikan Bapak Jabat Kaban dengan ulasan bahasa yang sederhana. Sehingga di akhir sesi hari itu, para peserta sudah memiliki gambaran ide bisnis apa yang nantinya ingin dikembangkan selepas mengikuti pelatihan tersebut.

Pada hari kedua pelatihan, Bapak Jabat mengulas tuntas mengenai bisnis plan. Melalui konsep yang sederhana, para peserta melakukan simulasi hal-hal yang berkaitan dalam penyusunan sebuah bisnis plan. Seperti halnya pada hari pertama, pada sesi yang sempat tertunda karena hujan tersebut para peserta menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi. Mereka mengikuti step by step penyusunan sebuah bisnis plan sampai menemukan rumusan yang matang untuk bisnisnya kelak.

“Melalui pelatihan seperti ini, pengetahuan mengenai bisnis yang sebelumnya sama sekali tidak kami ketahui sedikit banyak sudah ada gambaran, terimakasih kepada Yakkum dan BisnisUKM yang sudah berkenan berbagi ilmu kepada kami,” ujar salah seorang peserta di akhir sesi pelatihan.