Pelatihan Kewirausahaan Penyandang Disabilitas di Kecamatan Panjatan

Setelah dilangsungkan di empat kecamatan sebelumnya, yakni Wates, Lendah, Sentolo, dan Temon, Pelatihan Entrepreneurship/ Kewirausahaan bagi para penyandang disabilitas dan keluarga penyandang disabilitas kembali digelar di Kecamatan Panjatan dan Galur  Kulonprogo DIY. Pelatihan yang menjadi program Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut masih menggandeng bisnisUKM.com sebagai fasilitator/ narasumber.

Bapak Jabat KabanDi Kecamatan Panjatan sendiri, pelatihan diikuti oleh sekitar 40 orang penyandang disabilitas dengan berbagai golongan usia. Adapun sebagai pemateri tunggal pelatihan yang digelar selama tiga hari (10-13 Desember 2013) itu adalah founder dari bisnisUKM.com Bapak Jabat Kaban. Selama kurang lebih empat jam pada setiap sesinya, Bapak Jabat memberikan penjalasan tentang bisnis, yakni apa itu bisnis, bagaimana mengembangkan dan menemukan ide bisnis, serta pembuatan bisnis plan.

Pada hari pertama (10/12), para peserta diberikan materi dasar, yakni pengenalan bisnis/ usaha. Hampir sebagian peserta belum memahami pondasi dasar dalam menjalankan bisnis, yakni mengenal tentang bisnis itu sendiri. Sementara dalam penjelasanya, Bapak Jabat mencoba mendefiniskan bisnis dalam sebuah pemahaman yang sederhana. “Bisnis itu rumusnya masalah, solusi, pemasaran, dan menghasilkan uang,” terang Bapak Jabat singkat. Mendengar penjelasan tersebut, para peserta sedikit banyak mulai tergugah semangatnya untuk mengenal bisnis lebih lanjut.

Proses Pembelajaran Bisnis Melalui Diskusi KelompokPada kesempatan hari kedua (11/12), para peserta mulai melakukan simulasi pembuatan ide dan pengembangan bisnis. Dibagi dalam beberapa kelompok, Bapak Jabat memberikan form bisnis plan sederhana dimana peserta tinggal mengisi sesuai dengan ide bisnis yang ingin dikembangkan. Konsumen, jenis usaha, jenis produk, distribusi, marketing, dll menjadi point-point yang harus ditentukan sendiri oleh peserta pelatihan sesuai dengan minat dan ide bisnisnya.

Masing-masing kelompok mempresentasikan rencana bisnis yang telah mereka susun diwakili ketua kelompoknya. Toko kelontong, jualan sayur, jualan tempe, dan jualan ayam menjadi pilihan usaha popular yang dipilih oleh peserta pelatihan. Bapak Jabat mengevaluasi rencana bisnis dari masing-masing kelompok sembari memberikan pengarahan beberapa ide usaha yang dirasa belum pas. Beberapa peserta mengaku ide bisnis yang mereka pilih merupakan kebutuhan yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Pelatihan Entrepreneurship bersama YAKKUM YogyakartaSementara pada sesi pelatihan hari ketiga (12/12), Bapak Jabat mengajak peserta untuk belajar matematika bisnis, yakni bagaimana penentuan harga jual, menghitung keuntungan, dll. Selain itu, bagaimana pola dan cara marketing yang pas dan tepat juga disampaikan secara gambling oleh Bapak Jabat Kaban. Para peserta yang sebagian besar memiliki kekurangan pada fisiknya ternyata memiliki semangat dan antusiasme yang luar biasa. Terbukti, sepanjang sesi pelatihan mereka (peserta) terlibat aktif dalam setiap materi yang disampaikan Bapak Jabat Kaban.