Peluang Usaha Budidaya Pembesaran Udang Windu di Tambak

Udang windu merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan menjadi komoditas ekspor. Hingga sekarang ini udang windu masih menjadi dambaan bagi para pelaku usaha tambak karena permintaan pasar untuk jenis udang windu masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, banyak petani tambak yang tidak jera untuk membididayakan udang tambak meskipun usaha budidaya udang windu ini sering naik turun dan tidak stabil.

Rasa udang windu yang manis dan juga berukuran cukup besar membuat komoditas ini banyak disukai oleh pasar internasional. Kisaran harga untuk udang windu itu sendiri juga sangat tinggi yaitu bisa mencapai Rp 150 ribu setiap kilogramnya dengan isi sekitar 10-15 ekor udang windu. Seiring dengan pola konsumsi masyarakat di seluruh dunia yang lebih menyukai makanan organik, maka hasil budidaya pembesaran udang windu di tambak memiliki peluang usaha yang besar dan bisa diterima oleh pasar.

Konsumen

Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein, mineral dan vitamin yang tinggi yang baik bagi tubuh. Selain itu, rasa udang windu yang gurih dan manis membuat banyak orang menyukai jenis seafood yang satu ini baik konsumen lokal (domestic) maupun luar negri. Meskipun demikian, harga untuk udang windu sendiri cukuplah tinggi sehingga lebih banyak dikonsumsi oleh kalangan masyarakat menengah ke atas.

Memulai Bisnis

Bisnis udang windu

Persiapan tambak untuk udang windu bertujuan demi meningkatkan kualitas lingkungan dan produktivitas lahan. Caranya dengan mengeliminasi faktor-faktor yang tidak mendukung kelangsungan hidup udang dan mengoptimalkan beberapa faktor yang bisa mendukung pertumbuhan udang windu.

Tampak yang dibutuhkan untuk budidaya pembesaran udang windu diupayakan harus mampu menahan air, mampu memelihara kualitas air, mampu membuang air limbah dan bisa dikeringkan dengan mudah dan sempurna. Untuk mengupayakan hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu Anda terapkan sebelum memulai usaha.

  1. Pilih lokasi usaha pembesaran yang mempunyai air dengan konsisi bersih dan juga jernih dengan salinitas 15-35 ppt, suhu 24-32 derajat celcius, pH 7,5 – 8,5, oksigen terlarut minimal 3 ppm dan tidak tercemar oleh apapun.
  2. Siapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya pembesaran udang windu, diantaranya seperti salinometer, pH meter, thermometer dan tes kit kualitas air.
  3. Buat tambak dengan ukuran 2.000-3.000 m2
  4. Olah dasar tanah tambak yang akan digunakan untuk budidaya dengan cara dicangkul, dibalikkan dan dikeringkan . Selanjutnya tambahkan dengan pupuk kandang 250 gram/m2, TSP 5 gram/m2 dan pupuk urea 5 gram/m2.
  5. Isi tambak dengan air payau dengan tinggi sekitar 80 cm.
  6. Tebar benur setelah beberapa hari kemudian. Lakukan penebaran dengan kepadatan 10-20 ekor/m2.

Keuntungan Bisnis

Udang windu merupakan salah satu komoditas andalan di bidang agrobisnis yang bisa digunakan untuk menggaet devisa negara, dengan begitu pengembangan ekspor untuk udang windu menjadi perhatian utama. Alasan kenapa udang windu dipilih sebagai andalan untuk menggaet devisa adalah karena Indonesia memiliki lahan yang luas untuk budidaya udang windu. Selain itu, besarnya permintaan pasar domestik maupun pasar ekspor terhadap produk udang windu juga turut berperan.

Keuntungan budidaya pembesaran udang windu jika dilihat dari segi manfaat yaitu,

  1. Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein, mineral dan vitamin yang tinggi yang baik bagi tubuh.
  2. Udang bisa diolah menjadi beberapa cara seperti udang kering, beku, kaleng, terasi dan kerupuk.

Budidaya udang windu juga banyak ditekuni oleh masyarakat karena udang windu dapat dipanen pada usia sekitar 4 bulan.

Hambatan Bisnis

Beberapa aspek yang menyebabkan hasil budidaya udang mengalami hambatan dan menjadi tidak maksimal adalah terbatasnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai budidaya pembesaran udang windu yang dimiliki oleh para petani tambak. Keterbatasan itulah yang dapat menyebabkan kesulitan bagi mereka untuk bisa meningkatkan produksi udang semakin luas. Beberapa kemungkinan lain yang menjadi hambatan dalam menjalankan usaha budidaya tersebut diantaranya seperti :

  1. Tingkat kehidupan di tambak rendah, karena pencemaran dan juga kerusakan lahan.
  2. Serangan hama penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada udang.
  3. Jika pemeliharaannya tidak dilakukan secara intensif, maka pertumbuhan udang windu akan lambat.

Strategi Pemasaran

Kuliner udang windu

Selama lima tahun terakhir ini produksi akan udang nasional seperti udang windu relative lebih stabil. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa udang tambak memberikan nilai ekonomi yang menguntungkan dan layak menjadi peluang usaha saat ini. Dalam bidang pemasaran, udang windu juga menjadi salah satu komoditas perikanan yang mampu memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian nasional.

Untuk sistem pemasaran udang windu para petani juga dapat menjualnya dengan cara bekerja sama pelaku bisnis makanan, seperti bisnis katering, warung makan atau restoran seafood dan lain sebagainya. Selain itu hasil panen budidaya udang windu, biasanya juga diambil oleh para pedagang ikan di pasar.

Kunci Sukses

  1. Berikan pakan alami berupa plankton dan juga pakan pelet sebanyak 3-5% berat udang dengan frekuensi pemberian makan 3 kali dalam sehari.
  2. Gunakan sistem resirkulasi tertutup dan sistem petak biofilter atau sistem petak tendon.
  3. Lakukan pencegahan, seperti pada penggunaan desinfektan, vitamin serta imunostimulan sejak mulai pengadaan benih, pemeliharaan sampai dengan pemanenan.
  4. Panen dapat dilakukan setelah udang windu dipelihara 3 -4 bulan.

Analisa Ekonomi

Modal Usaha
Tambak dan Pengolahan 4.000 m2                          Rp 4.000.000,00
Peralatan budidaya, termasuk tes kit                    Rp 1.500.000,00+
Total Modal                                            Rp 5.500.000,00

Biaya Produksi Per 4 Bulan 
Tokolan atau benur 40.000 ekor                          Rp  1.000.000,00
Pakan                                                   Rp 12.096.000,00
Tenaga kerja 1 orang                                    Rp  3.200.000,00
Pupuk 1.000 kg, kapur 500 kg                            Rp  4.000.000,00
Obat-Obatan                                             Rp  3.000.000,00
Penyusutan dan biaya lain-lain                          Rp  1.800.000,00+
Total Biya Produksi                                    Rp 25.096.000,00

Pendapatan dan Keuntungan
Penjualan udang windu
= 40.000 ekor x 80% SR x 0,02 kg/ekor x Rp 60.000,00 = Rp 38.400.000,00
Keuntungan   
= Pendapatan – Biaya Produksi
= Rp 38.400.000,00 – Rp 25.096.000,00
= Rp 13.304.000,00
Sumber gambar :
1. http://febrianadk.com/images/udang-8.jpg
2. http://3.bp.blogspot.com/-ciuvUYVtPkE/URIKha_YkQI/AAAAAAAAABg/M7TLt2yzHH8/s1600/1410002.jpg
3. http://2.bp.blogspot.com/-5_QplVO8-x4/UINh3dcM5FI/AAAAAAAAAVA/0jBKITYMFDo/s1600/553808_540515785965972_1007885894_n.jpg