Peluang Usaha Penggemukan Kepiting Bakau di Tambak

Kepiting bakau merupakan salah satu dari sekian banyak komoditas perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis cukup penting. Pada awal mulanya kepiting bakau hanya dianggap sebagai hama oleh para petani tambak, karena kepiting seringkali membuat kebocoran pada pematang tambak. Namun, ketika kepiting mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, kini keberadaannya banyak diburu dan ditangkap oleh para nelayan, bahkan sekarang ini kepiting bakau juga sudah banyak dibudidayakan secara tradisional di tambak.

Usaha budidaya penggemukan kepiting bakau merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan. Hal itu mengingat permintaan pasar ekspor akan kepiting bakau dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga ekstensifikasi budidaya kepiting bakau mulai banyak dirintis oleh banyak orang di beberapa daerah.

Konsumen

Kepiting bakau memiliki banyak penggemar, sehingga tidak heran jika kepiting ini mulai banyak dibudidayakan. Pelanggan utama untuk kepiting bakau adalah restoran-restoran seafood, hotel berbintang, warung olahan seafood  dan lain sebagainya. Selain rasanya yang lezat, kepiting baku juga banyak dicari oleh konsumen karena nilai gizinya yang cukup tinggi, terutama zat protein. Permintaan untuk kepiting bakau diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan gizi yang semakin baik. Terutama setelah masyarakat mengetahui begitu pentingnya mengkonsumsi olahan hasil perikanan dan kelautan.

Memulai Bisnis

Kepiting bakau

Sebagai salah satu komoditas ekspor, kepiting bakau memiliki harga jual yang cukup tinggi baik dipasaran dalam negeri maupun luar negeri. Namun, semuanya itu tergantung pada kualitas kepiting bakau itu sendiri (ukuran tingkat kegemukan kepiting). Usaha budidaya penggemukan kepiting bakau dapat dilakukan terhadap kepiting jantan maupun kepiting betina dewasa, akan tetapi dalam keadaan kurus atau kosong.

Nah, bagi Anda yang tertarik menjalankan usaha penggemukan kepiting bakau, maka berikut ini adalah beberapa informasi sebelum Anda memulai usaha.

  1. Pilih lokasi untuk penggemukan dengan kondisi air yang bersih dan juga jernih dengan salinitas 15-35 ppt, suhu 24-32 derajat celcius, pH 6,5-8,5, oksigen terlarut minimal 3 ppm dan tidak tercemar.
  2. Buatlah petakan tambak dengan dipasangi pagar yang terbuat dari bambu dan waring paling tidak seluas 100 m2.
  3. Siapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan seperti salinometer, pH meter, termometer dan tes kit kualitas air.
  4. Tambajhkan pupuk ke dalam tambak yang telah siap berupa kotoran ayam sebanyak 250 gram/m2 dan juga kapur sebanyak 150 gram/m2.
  5. Siapkan kepiting kempongan yang berukuran 3 ekor untuk setiap kilogramnya. Kemudian tebarkan dengan kepadatan 1 kg (3 ekor) setiap m2.

Keuntungan Bisnis

Pada awalnya kepiting bakau tidak dibudidayakan, akan tetapi hanya dipanen secara alami saja di alam. Namun, mengingat permintaan akan kepiting bakau cukup tinggi maka jika hanya mengandalkan dari alam saja tentu sudah tidak dapat mencukupi sehingga perlu adanya budidaya penggemukan kepiting bakau.

Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Harga jual untuk kepiting bakau dipasaran bisa mencapai 80-90 ribu per kilogramnya. Selain itu, usaha budidaya penggemukan kepiting bakau juga dapat dilakukan dalam waktu singkat saja. Kepiting jenis ini sudah bisa dipanen hanya dalam waktu 1-1,5 bulan pemeliharaandari benih yang berupa kepiting kempongan atau masih kurus. Teknik budidayanya pun tidak terlalu sulit dijalankan.

Hambatan Bisnis

Usaha budidaya penggemukan kepiting dapat dilakukan dengan cara-cara tertentu yang selama ini sudah banyak diterapkan oleh para petani-petani budidaya. Kepiting juga mempunyai prospek yang sangat menjanjikan karena mampu mendatangkan keuntungan besar. Meskipun demikian, ada beberapa kendala atau hambatan yang sering dialami oleh para petani budidaya penggemukan kepiting yang perlu Anda ketahui.

  1. Kurangnya ketersediaan kepiting kempongan (kepiting yang nantinya akan digemukkan) karena tergantung dari alam.
  2. Budidaya penggemukan kepiting bakau biasanya akan mengalami banyak kematian pada musim panas atau kemarau panjang.

Strategi Pemasaran

Pembesaran kepiting bakau

Pasar merupakan rangkaian dari usaha budidaya penggemukan kepiting bakau, karena peningkatan produksi tidak akan berdampak positif tanpa ada potensi dan peluang pasar yang baik. Berdasarkan penelitian, banyak teknologi yang tidak berkembang karena produk yang meraka hasilkan tidak memiliki kepastian pasar. Disamping itu pemasaran produk kepiting bakau segar perlu adanya alternatif untuk pemasaran produk kepiting olahan demi menghindari monopoli dan persaingan yang kian ketat.

Untuk pemasaran kepiting segar, petani perlu memperhatikan prasyarat pasar dengan memperhatikan kualitas produk (kepiting bakau). Bagi kepiting segar yang tidak memenuhi syarat karena keropos, telur belum penuh, ukuran belum mencukupi, cacat fisik dan lain-lain perlu adanya upaya peningkatan mutu demi memenuhi syarat pasar.

Kunci Sukses

  1. Berikanlah kepiting bakau dengan pakan berupa kepiting jenis wideng (kepiting tambak yang tidak dimakan manusi) atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3-5 % dari berat biomassa dengan frekuensi satu kali yaitu pada sore hari.
  2. Lakukan penggantian air agar budidaya penggemukan kepiting bisa berlangsung dengan baik. Caranya dengan memasukkan air ke dalam tambak ketika air laut sedang pasang dan buang pada saat air laut sedang surut.
  3. Buatlah peneduh pada sebagian tambak kepiting. Hal itu bertujuan untuk mengurangi teriknya sinar matahari yang bisa menyebabkan kematian pada kepiting.
  4. Persubur plankton dan buang air pada bagian permukaan tambak untuk membantu mengurangi panas matahari.
  5. Kepiting bakau dapat dipanen setelah dipelihara selama 1-1,5 bulan.
  6. Carilah informasi mengenai budidaya penggemukan kepiting bakau di sentra produksinya sebagai bahan untuk perbandingan seperti di Serang (Banten), Karawang (Jawa Barat), Semarang, Demak, Bali, Banyuwangi (Jawa Timur) dan Rembang (Jawa Tengah).

Analisa Ekonomi

Modal Usaha
Perbaikan tambak dan pembutan kurungan 200 m2                 Rp 6.000.000,00
Peralatan budidaya dan panen                                  Rp   700.000,00+
Total Modal                                                  Rp 6.700.000,00

Biaya Produksi Per Bulan
Kepiting Kempongan 200 kg (600 ekor)                          Rp  5.500.000,00
Pakan wideng atau ikan rucah 220 kg                           Rp  1.300.000,00
Tenaga kerja 2 orang                                          Rp  1.000.000,00
Pupuk 300 kg, kapur 100 kg                                    Rp    500.000,00
Penyusutan dan Biaya Lain-lain                                Rp  1.500.000,00+
Total Biaya Produksi                                         Rp  9.800.000,00

Pendapatan dan Keuntungan
Penjualan kepiting 600 ekor x 80% x 0,4 kg x Rp 65.000,00 =   Rp 12.480.000,00
Keuntungan    
= Pendapatan – Biaya Produksi
= Rp 12.480.000,00 – Rp 9.800.000,00
= Rp 2.680.000,00
Sumber gambar :
1. http://1.bp.blogspot.com/-FbaIBZUXgIQ/VJsbhKmhyxI/AAAAAAAAADc/VnXOH3_XWlk/s1600/tambak%2Bbudidaya%2Bkepiting.jpg
2. http://4.bp.blogspot.com/-rou-4B2orSU/VOV00KrH0_I/AAAAAAAAA9w/MsYvgIoqzwo/s1600/575746_vina266.jpg
3. http://img.antaranews.com/new/2011/01/ori/20110111044008kepitingbakau100111.jpg