Pemkab Sleman Minta Koperasi Harus Bisa Bersinergi dengan UMKM

Bupati Sleman meninjau stand pameran UMKM
Bupati Sleman Meninjau Salah Satu Stand UMKM Pada Pameran Hari Koperasi Internasional 2016

Yogyakarta – Dalam memperingati Hari Koperasi Internasional, Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Pameran yang diikuti sejumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten Sleman. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Sleman Drs Pustopo mengatakan peringatan tersebut bertujuan untuk saling memperkenalkan koperasi dan anggotanya dengan para pelaku UMKM di Sleman. Agar keduanya bisa saling bersinergi membangun perekonomian yang lebih baik.

”Kami berharap Koperasi dan UMKM bersinergi meningkatkan usahanya. Juga mendorong koperasi tidak hanya melakukan simpan pinjam, melainkan mendorong untuk bergerak di bidang sektor riil. Seperti yang dilakukan di Inggris dimana negara tersebut adalah pencetus koperasi yang bergerak di sektor riil. Semoga ide tersebut bisa ditarik ke Indonesia. Dan koperasi di Sleman bisa berperan di sektor riil yang mencakup segala bidang,” papar Sutopo.

Koperasi Sleman Menuju Ekonomi Global

Acara bertema “Koperasi Sleman Menuju Ekonomi Global” ini juga dihadiri Bupati Sleman dan jajarannya, Wakil Ketua DPRD Sleman, Direktur Bank Sleman yang juga sebagai sponsor acara, Kadin Koperasi dan UMKM, Ketua Dikopinda Sleman, BRI Cabang Sleman, SKPD Sleman, dan Camat Sleman.

Pameran yang berlangsung selama 5 hari ini yaitu mulai dari 7 hingga 11 November 2016 di halaman Kantor Disperindagkop Jl. Parasamya No.8 Sleman ini diikuti sedikitnya 60 peserta yang terdiri dari Koperasi dan UMKM di wilayah Kabupaten Sleman. Produknya antara lain fashion, batik, kerajinan,  olahan makanan dan kuliner.

”Perkembangan Koperasi di Kabupaten Sleman sampai semester satu di 2016 ini tercatat ada 654 koperasi terdaftar. Terdiri dari berbagai jenis instansi dan kelompok masyarakat. Dilihat aspeknya ada 28127 anggota dengan aset mencapai Rp 1 Triliun 105 Miliyar. Adapun sisa hasil usaha dan telah dibagikan anggota sebesar Rp 32,3 Miliyar. Ada peningkatan SHU sekitar 11 %,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pustopo menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan BRI dan satu bank lainnya membantu 1261 UMKM untuk difasilitasi hak tanahnya. Hal itu digunakan UMKM sebagai agunan pinjaman. Dan saat ini ada 200 UMKM yang kebetulan mendapat jatah, yaitu di Desa Wonokerto dan Sindumartani Ngemplak. Bupati Sleman pun diminta penyerahan secara simbolis kepada UMKM yang telah mendapat hak-hak atas tanah mereka yang berupa sertifikat tanah.

Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan, Koperasi bisa saling bekerja sama dengan UMKM. Koperasi diharapkan mampu mendampingi keeksistensian UMKM khususnya di Kabupaten Sleman. Koperasi juga jangan hanya melayani simpan pinjam, melainkan harus merambah ke sektor riil. Agar baik Koperasi maupun UMKM yang awalnya kecil bisa jadi besar, yang besar bisa terus berkembang. Maka Koperasi Sleman Menuju Ekonomi Global pun mudah terwujud.

”Koperasi juga harus bisa memberikan kemudahan UMKM di Sleman untuk lebih meningkatkan dan kreatif lagi dalam mengembangkan usaha dan produknya. Agar saling berperan dalam membangun dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Semoga Koperasi dan UMKM bisa menjadi kuat dan tangguh serta menjadi semangat perekonomian di Kabupaten Sleman maupun DIY,” tambahnya.

Untuk lebih menarik pengunjung, pameran yang dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB itu, juga menampilkan ragam acara. Selain dorprize juga ada live musik, serta fashion show batik dari pewarna alami yang diperagakan oleh ibu-ibu UMKM Sleman.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Titis A.W)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta