Peringati Hari Pangan Sedunia, UKM Harus Inovatif Buat Panganan Sehat

Pembukaan hari pangan sedunia di YogyakartaYogyakarta – Peringatan Hari Pangan Sedunia atau World Food Day diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Kali ini Kota Yogyakarta terpilih sebagai lokasi perhelatan peringatan tersebut. Diselenggarakan di Balaikota Yogyakarta Rabu (26/10) hingga Kamis (27/10), acara yang diprakarsai oleh Dinas Pertanian DIY dan Dinas Perindagkop DIY bekerjasama dengan Terminal Agrobisnis Yogyakarta dan PKK Yogyakarta ini juga sekaligus menjadi ajang peluncuran Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat.

Mengusung Tema “Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat” segenap jajaran pemerintah dan masyarakat supaya bisa saling bersinergi untuk mewujudkannya. Sehingga perlu dibangun kedaulatan pangan berkelanjutan mengantisipasi era perubahan iklim. Perhelatan tahunan ini juga mengundang Deputi IV Kantor Staf Presiden, Deputi Bidang Pengawasan Pangan BPOM, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.

”Yogyakarta terpilih sebagai lokasi peringatan hari pangan sedunia, karena kami ingin membangun Gerakan Nasional Konsumsi Sehat di Yogyakarta,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Petani Satrio Dammar Jati.

Ia melanjutkan, gerakan ini merupakan bagian dari program nawacita Presiden Joko Widodo bahwa negara harus hadir. ”Sebuah gerakan untuk mewujudkan kedaulatan bangsa, harapannya masyarakat bisa menikmati makanan tanpa harus membayar mahal,” terangnya.

Sambutan walikota Yogyakarta peringati hari pangan seduniaWalikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengajak segenap elemen masyarakat agar serius memikirkan ancaman perubahan iklim terhadap sektor pertanian. ”Perubahan cuaca, perubahan pola hujan, frekeunsi anomali cuaca ekstrim yang mengakibatkan pergeseran musim tanam, ini akan berdampak pada produktivitas lahan,” paparnya.

Menurutnya, efek domino perubahan iklim akan merobohkan bangunan ketahanan pangan yang dapat berpengaruh terhadap stabilitas ketahanan pangan. ”Marilah kita bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat atas dampak perubahan iklim yang semakin masif pengaruhnya terhadap pertanian dan pembangunan kedaulatan pangan,” ungkapnya.

Haryadi melanjutkan, disamping sebagai sarana promosi dan interaksi bisnis yang efektif bagi pengembangan produk-produk pangan dan teknologi pangan unggulan daerah beserta segenap sektor pendukung terkait lainnya.

Karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Haryadi menegaskan, pangan harus memiliki dua aspek, yakni sehat dan aman. ”Sehat dengan kandungan gizi yang bermanfaat dan aman dari bahan-bahan berbahaya untuk tubuh. Selain itu, pangan yang diolah dan dijual harus memiliki rasa yang enak,” jelasnya saat ditemui langsung di sela acara.

Stand pameran panganIa menambahkan, selain petani UKM juga memiliki peran penting dalam hal ini. Pihaknya juga akan terus memantau dan memberikan pendampingan. Diantaranya melalaui pelatihan-pelatihan produksi tentang pangan yang berkriteria sehat dan aman serta harus enak.

”Sejauh ini UMKM dalam bidang makanan sudah baik dan terus berbenah. Ya teruslah kreatif dan  berinovasi dalam pengembangan produk. Lihat tren dan perhatikan juga kemasan, agar lebih menarik orang untuk mengkonsumsi panganan yang sehat. Karena industri ini (kuliner) juga bagian dari sektor wisata ,” pungkasnya.

Terdapat puluhan stan yang sebagian besar menjual aneka panganan unik dan menarik, yang menyuguhkan ragam makanan khas daerah Yogyakarta. Hal tersebut juga sebagai penambah semaraknya acara yang hanya berlangsung dua hari ini yang dibuka untuk umum.

Selain festival kuliner, perhelatan tahunan ini juga menyajikan sederet acara menarik. Yaitu lomba masak, talk show, bazaar dan lainnya.

Tim liputan BisnisUKM

(Titis A.W)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta