Pusing Masalah Sampah, Indonesia Belajar Olah Sampah ke Negara Maju

Pusing Masalah Sampah, Indonesia Belajar Olah Sampah ke Negara Maju
Dipusingkan dengan permasalahan sampah di berbagai daerah, pemerintah mulai berbenah dan ingin belajar teknologi pengolahan sampah dari negara maju. (Foto : http://jabarmerdeka.co)

Masalah sampah bisa diibaratkan seperti sisi lain sebuah kehidupan. Baik di pedesaan ataupun perkotaan, sampah bakal selalu muncul sebagai konsekuensi aktivitas manusia. Terlebih lagi di wilayah perkotaan, padatnya penduduk dan tingginya aktivitas masyarakat membuat volume sampah di perkotaan terus mengalami peningkatan.

Tapi sayangnya, masalah klasik ini tak kunjung diimbangi dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah serta pola menjaga kebersihan lingkungan. Inilah yang membuat masalah sampah di Indonesia belum juga mendapatkan solusi yang konkrit.

Dipusingkan dengan permasalahan tumpukan sampah di berbagai daerah, pemerintah mulai berbenah dan ingin belajar cara pengolahan sampah dari beberapa negara maju. Salah satunya Negara Paman Sam (Amerika) yang selama ini dikenal cukup berhasil dalam mengatur pengolahan sampah di negaranya.

“Nanti kemungkinan akan ada bantuan teknis dari Amerika, USAID atau apa,” kata Arief Yahya usai bertemu Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan di kantornya, Senin (10/4/2017), dikutip dari www.kompas.com.

Yang memprihatinkan lagi, menurut data yang diperoleh dari World Economic Forum, sekarang ini Indonesia masih menduduki rangking di bawah seratus di environmental system dari 141 negara. Tentu ini bukan sebuah prestasi yang harus kita banggakan, apalagi dalam waktu dekat ada dua event penting yang bakal digelar di Indonesia.

Sementara itu, pemerintah AS melalui kedutaannya memiliki perhatian serius dalam masalah pengelolaan sampah terutama sampah padat dan sampah laut. Diharapkan rencana kerjasama kedua negara ini bisa berlanjut dan bisa terus berkembang, karena sampai hari ini permasalahan sampah masih menjadi salah satu persoalan serius untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia.

Tak hanya ingin belajar pengolahan sampah ke Amerika, ternyata Pemerintah juga mulai melirik tawaran investor yang masuk dari Korea dan Tiongkok untuk mengatasi tumpukan sampah yang menggunung di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Bandung.

“Ada dua calon investor, yaitu dari Tiongkok dan Korea yang mau menggarap sampah di Bandung Barat. Itu salah satunya akan dipilih oleh Pak Bupati untuk menangani sampah di KBB dalam jangka panjang,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup KBB, Apung Hadiat Purwoko di Lembang, Selasa, 11 April 2017 dikutip dari www.pikiran-rakyat.com.
Rencananya, teknologi yang ditawarkan calon investor asal Tiongkok adalah sistem sanitary landfill dan insinerator yang bisa menghasilkan energi listrik. Namun tawaran ini cukup berat bagi Pemerintah setempat, karena harus membebaskan lahan warga di sekitar lokasi. Sebab, sesuai dengan studi kelayakan dari calon investor asal Tiongkok, mereka membutuhkan lahan sekitar 100 hektare untuk pengelolaan sampah.

Sedangkan calon investor dari Korea hanya menawarkan teknologi insinerator dengan keperluan lahan sekitar 5 hektare saja. “Jadi, kebutuhan lahannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang ditawarkan calon investor asal Tiongkok,” ujar Apung.

Meski begitu, sampai saat ini Pemkab masih mengkaji ulang pengajuan tawaran dari kedua calon investor tersebut. Keduanya beberapa waktu lalu baru saja menyelesaikan studi kelayakan di TPA Sarimukti.

Melihat perkembangan teknologi pengolah sampah yang semakin modern, kedepannya bukan mustahil lagi jika tumpukan sampah yang sekarang menimbulkan banyak masalah, justru bisa menjadi sumber penghasil energi terbarukan bagi masyarakat di Indonesia.

Apalagi sekarang ini kita sudah banyak teknologi modern yang bisa memudahkan siapa saja bisa mengolah sampah menjadi energi terbarukan. Salah satunya seperti teknologi mesin pirolisis plastik yang bisa memudahkan masyarakat untuk mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mesin pengolah sampah plastik jadi BBM ini dapat menjadi solusi dalam menangani masalah sampah plastik. Dengan kecanggihan mesin pirolisis plastik, sekarang ini sampah plastik tidak lagi dianggap sebagai masalah, namun bisa dimanfaatkan menjadi salah satu sumber energi alternatif.

Saat ini harga mesin pirolisis plastik yang ada di pasaran sangat beragam. Pastikan kamu mendapatkan produk dan layanan purna jual yang berkualitas agar tak salah dalam berinvestasi, pastikan juga kamu membeli mesin pengolah sampah di Pengolahsampah.com karena sudah terbukti memiliki harga bersaing dan layanan purna jual yang sangat bersahabat.

Informasi Mesin Pengolah Sampah
Mesin pirolisis plastik  dapat diperoleh :

Pengolahsampah.com

Alamat : Jl. Magelang KM. 13 Triharjo Sleman Jogjakarta

Call Support : Senin – Sabtu (Jam 08.00 – 16.00)

  • Telkomsel : 081 227 799 912
  • Telkomsel : 085 227 746 362
  • Indosat : 085 743 366 688
  • XL : 087 891 202 010

Fax    : (0274) 869 720
Email : marketing@anekamesin.com

1 Komentar

  1. mengatasi masalah sampah sebageimana biasa sy lakukan sama skali tidak sulit,tapi pemberitaan ini sepertinya suuuulit sekali,cara mudah dan berhasil atasi sampah bukadi : teknologi pemusnah sampah

Komentar ditutup.